Ayla begitu senang dan bahagia ketika berada dalam club. Suara dentuman musik dan aroma minuman yang begitu menyengat menghiasi suasana malam ini.
Ayla meneguk minuman yang sudah Dion pesan. Malam ini Dion yang mentraktir semua temannya dengan alasan menyambut kedatangan Ayla.
"Anjirr mantap banget! Ini adalah suasana yang sangattt gue rindukan selama ini," ucap Ayla dengan setengah sadar.
"Lagian sih kenapa harus pindah," ujar Bagas.
"Ada urusan Gas," jawab Ayla.
"Yaudah iya tau yang masih anak Bunda sih".
"Anjir nggak gitu juga".Di kursi hanya ada Ayla dan Bagas, yang lainnya berjoget.
Suara dering ponsel Ayla terus saja berbunyi namun tidak Ayla angkat ia tak peduli sekalipun itu Bundanya karena jujur saat ini ia tak mau diganggu oleh siapapun.
Bagas risih ia mencoba membuka ponsel Ayla namun Ayla tepis tangannya, "Jangan itu Bang Raka." kata Ayla memperingat Bagas
"Oh oke," balas Bagas tak mau ambil pusing.Beberapa menit kemudian Ayla tertidur. Bagas dengan sigap memanggil semua temannya lalu pulang membawa Ayla ke base came.
Setelah tiba di base came ternyata sudah ada Raka disana, ia sedang berdiri tegak di ambang pintu dengan raut wajah marah.
Semua yang ada disana melongo kaget tak percaya jika Raka ada disini.
Bagaimana bisa ia tahu keberadaan Ayla? Entahlah Raka sangat pintar pasti dengan mudah ia mengetahui dimana keberadaan Ayla.
"Kenapa? Kaget? Nggak usah kaget gitu kan lagi senang, apalagi habis party kan?" cetus Raka dengan meninggikan suaranya sekaligus menyinggung.
"Emm... kok bi-bisa Bang Raka ad-ada disini?" tanya Dion terbata bata
"Lo nanya gue kenapa bisa disini? Lo lupa gue ini jago IT? Gue bisa dengan gampangnya melacak keberadaan seseorang lewat telepon, apalagi keberadaan adek gue. Jadi kalo nanya itu yang masuk akal coba!" jelas Raka, "Sekarang sini adik gue kalian emang benar-benar nantangin gue ya! Kalian masih belum takut sama gue atau belum tahu siapa gue?!" lanjutnya Raka dengan membentak.Raka dulu seorang pyshchopath namun berubah ketika sembuh dari penyakitnya semenjak bertemu dengan adiknya.
mereka semua terdiam dan Raka langsung mengambil alih tubuh Ayla untuk memasuki mobilnya.
"Mulai sekarang jangan pernah lagi hubungin adik gue paham?! Apa salahnya sih kalo Ayla berubah menjadi yang lebih baik? Toh nantinya juga kalo Ayla sukses lo semua bakal bangga sama dia, jadi ayolah come on boy! Kita harus berubah hidup nggak selamanya nakal tak tahu aturan seperti ini." bentak Raka lalu memasuki mobilnya dan meninggalkan tempat tongkrongan Ayla.
"MENYEBALKAN! EMANGNYA KITA SEBRENGSEK DAN SEBURUK ITU APA DIMATA BANG RAKA?!" gerutu Dion sambil teriak ketika mobil Raka sudah menjauh.
"Pedas gila omongannya bikin merinding," celetuk Bagas.
"Biasa Raka mah gitu ucapannya nyinggung mulu," ujar Andrean
Yang lainnya hanya menggelengkan kepalanya dan mencoba sabar ketika menghadapi Raka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your'e Mine [Tahap Revisi]
Подростковая литератураMencintaimu seperti bermain saat hujan, awalnya aku senang kemudian aku sakit. ~Ayla Queenara. ***** [Sedang tahap revisi] [PUBLIKASI ULANG] Ayla Queenara, gadis imut yang mencoba mendekati Elan...