35 vote baru lanjut ke chapter selanjutnya! Selamat membaca!
***Rose tercengang mendengar ucapan Jaehyun
Dia benar-benar tidak menyangka kalau ternyata kejadian sebenarnya seperti itu, sejak awal memang Ibu Jaehyun menentang hubungan mereka, entah kenapa, dia merasa Rose tidak cukup baik untuk anaknya. Rose berpikir, Jaehyun sudah mendapatkan wanita lain, dan benar-benar meninggalkannya, tapi ternyata tidak, Jaehyun ternyata dikurung di rumahnya dan tidak bisa keluar, hingga akhirnya dia bisa ke Korea setelah mendapatkan izin untuk pergi bersama temannya
"K-Kau mengatakan yang sebenarnya?" tanya Rose yang tampak masih shock.
Jaehyun mengangguk. "Benar. Aku tidak pernah melupakanmu sedetik pun Rose. Percayalah." Jaehyun berusaha menyakinkan Rose
Jaehyun menatap ke tangan Rose yang saling bertautan, Jaehyun menarik napasnya, kemudian memegang tangan Rose dan menggengamnya. Rose mendongakkan kepalanya, menatap Jaehyun dengan mata membulat karena terkejut.
Dia hendak menarik tangannya, tapi melihat seriusnya tatapan Jaehyun dia terdiam.
"Maafkan aku Rose. Aku seharusnya bisa kembali lebih lama, aku seharusnya tidak membuatmu menderita." Jaehyun tampak benar-benar menyesal.
Rose terdiam beberapa detik, sebelum dia tersadar, berusaha tersenyum dan menggelengkan kepalanya. "Tidak, kau tidak salah. Aku mengerti bagaimana situasinya, kau tidak bisa melakukan apapun. Jadi kau santai saja." Rose menundukkan kepalanya. "Aku harus minta maaf, aku sudah mengira sesuatu yang salah kepadamu."
Jaehyun menggeleng. "Bukan salahmu, Rose. Jangan meminta maaf." Jaehyun terdenyum tipis, tatapannya beralih ke tangan Rose.
Dengan keberaniannya, dia bergerak memegang tangan Rose membuat Rose bahkan sampai membulatkan matanya. "Rose. Kau sudah tahu semuanya, dan kau sudah memaafkanku. Maukah kau kembali menjadi kekasihku?"
Rose terdiam seketika, begitu pula dengan Jimin yang ternyata mendengarkan mereka sejak tadi.
***
Lalice tidak mengerti.
Beberapa hari semenjak kejadian itu, sehabis Rose pulang, Rose malah tersenyum begitu bahagia dan mengatakan semua baik-baik saja. Lalice begitu ragu, namun setelah dia menanyakannya kepada Jimin. Jimin mengatakan semua baik-baik saja, bahkan dia terlihat begitu bahagia.
Itu yang dikatakan Jimin, tapi bagaimana bisa?
"Lalice."
Hingga suara Jungkook membuyarkan lamunannya. Dia menoleh. "I-Iya?"
"Kita sudah sampai, masuklah." Lalice menoleh dan melihat restoran tempatnya bekerja, bahkan dia tidak menyadarinya. Lalice terkejut ketika entah sejak kapan, Jungkook sudah keluar dan membukakan pintu untuknya. "Ayo keluar," ucapnya dengan nada datar seperti biasa.
Lalice mengangguk dan segera keluar. "Terima kasih Jung." Lalice memaksakan senyumnya.
Jungkook hanya mengangguk, kemudian kembali masuk mobil untuk memarkirkan mobilnya ke tempat yang tepat. Selama itu Lalice memikirkan perubahan sikap Jung, tepatnya semenjak kejadian beberapa hari yang lalu, saat Lalice mengucapkan mengenai Kakak
Jungkook menjadi dingin.
Jungkook memang adalah tipekal orang dingin, tapi ini jauh lebih dingin dibandingkan biasanya. Ada yang menganggu pikirannya atau membuatnya marah. Lalice jadi berpikir apa ini karenanya?
Karena kejadian itu?
Lalice menghela napas panjang, dia menjadi penasaran. Dia akhirnya memasuki restoran dengan wajah lesunya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Bodyguard [LK]✅
RomancePark Lalice dan kakaknya Roseanne Park sering diincar dan terus dalam bahaya. Semua disebabkan karena Rose adalah CEO. Rose menjadi CEO, menggantikan ayah mereka berdua yang meninggal dalam kecelakaan bersama ibu mereka. Banyak yang berusaha mencela...