Rembang 25 Agustus 2019 aku memutuskan melangkahkan kaki dari zona aman kehidupan dan berjuang menghadapi realita kerasnya hidup di perantauan, aku memantapkan pikiran untuk menentukan pilihan, dan Yogyakarta menjadi satu satunya tujuan.
Meninggalkan sejuta kenangan di kota kelahiran, kota yang disetiap sisinya memiliki kenangan pahit manisnya kehidupan. Ibu Bapak do'a kan anakmu yang pergi menimba ilmu di kota orang, semoga kelak bisa menjadi orang berguna di masadepan.
Aku pamit dan pergi meninggalkan tempat yang disebut rumah, tempat ternyaman dan hangat akan pelukan keluarga pasti nanti akan membuatku rindu dan ingin pulang.
Di stasiun tawang dengan kereta Joglosemarkerto menjadi saksi keberangkatanku di sore hari menjelang malam yang temaram, diatas kereta yang berjalan aku memanjakan mata dengan melihat indahnya pemandangan, sawah yang terbentang luas dengan sinarnya yang perlahan mulai menghilang.
"Oh indahnya" ucapku dalam hati.
Tak terasa di tengah perjalanan mataku terpejam cukup lama, sehingga perutku mengeluarkan suara yang merdu dan membuatku terbangun dari tidurku yang pulas, aku meninggalkan tempat dudukku dan pergi berjalan ke gerbong yang seperti kantin.
Banyak orang berlalu lalang membeli berbagai macam makanan dan minuman, aku memutuskan untuk memesan pop mie rasa kare kesukaanku, lalu menghampiri kulkas dan mengambil teh untuk menyegarkan tenggorokan, setelah membayar aku kembali ke bangku tempat dimana aku duduk dan memakan pop mie yang aku pesan tadi, sungguh nikmat yang tiada dua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sisi Tepi Yogyakarta
AdventureApakah Yogyakarta se "istimewa" seperti yang di katakan banyak orang ? Mari baca dan ikuti perjalananku.