Chapter 37: Can't Resist! 🔞

712 26 1
                                    





Gubraak!

Aku tersentak saat Reiji tiba-tiba mendobrak pintu. Masih dgn pakaian sekolah ia terlihat ngos-ngosan. "Ayah! Ada yg harus kita bica-ehh?"

Reiji menghentikan langkahnya saat melihat Alice yg terbaring disofa tak sadarkan diri. "Tante Alice kenapa?" Tanyanya.

"Ada makhluk jahil yg menganggu kami, dia hanya pingsan. Tak lama lagi bangun kok.." Jawabku sembari melepaskan hak tingginya. Yah kami baru saja sampai dirumah, dan anak ini tiba-tiba pulang dgn buru-buru.

"Ooh ya, ayah.. Sepertinya kami juga mengalami gangguan yg sama, Liya bilang dia merasakan sesuatu yg terus membisikkan hal-hal jahat padanya, dan juga.. Ada sesuatu yg berusaha mencelakaiku dan Liya." Jelasnya tegas.

Aku tersentak dan mengeryitkan dahiku. "Mencelakaimu? Jelaskan.."

"Yah, tadi aku mampir ke kafe utk memperkenalkan Liya dgn temanku, lalu tiba-tiba sesuatu yg bahkan aku sendiri tidak bisa lihat sengaja menghalangi jalan si pelayan yg mengantar pesanan kami.. Dia tersandung dan nampan berisi gelas kaca itu jatuh dan pecah ke meja kami, jika tidak ada Liya mungkin pecahan gelas kaca itu sudah mengenai wajahku.."

"Lalu bagaimana keadaan hantu kecil itu?"

"Untunglah lukanya tidak terlalu parah, Liya baik-baik saja. Tapi, saat kami sedang mengobrol, tiba-tiba Liya juga jadi sedikit berubah.. Maksudku, dia jadi lebih emosional dan terus-terusan merasa bersalah.."

Aku terdiam memikirkan sesuatu. Yg di alami Liya sama dgn Alice, tapi mungkin karna Liya memang aslinya hantu dia jadi tidak terlalu terpengaruh dgn hasutan Iblis itu. Tapi Alice, mereka bisa dgn mudah mempermainkan perasaan Alice kapan saja karna dia manusia, berarti saat ini.. Yg harus lebih ku perhatikan adalah Alice.

"Oh dan satu lagi, ayah.. Aku juga mendengar bisikan yg samar setelah kejadian tadi..."

"Seperti apa?" Ucapku memastikan apa itu sama dgn yg aku dengar juga.

"Ehm.. Mereka seperti mengumpat. 'Sial' dan kalo tidak salah mereka juga bilang.. 'Gagal' seperti itulah.." Jawabnya.

Benar saja. Bisikan itu sama dgn yg aku dengar. Kakek itu berkata jujur, harusnya aku tidak perlu meragukannya.. Aku menyesal sudah bersikap tidak sopan dgn hantu lansia itu. Tapi apa artinya semua ini, kenapa malam ini para Iblis itu mengganggu kami secara bersamaan..

"Ayah..?" Tegur Reiji.

Aku mengerjapkan mataku. "Ah ya.. Kau benar, mulai sekarang.. Kau harus berhati-hati, karna ayah rasa kaulah yg paling diincar.. Liya mungkin hanya diganggu oleh beberapa hantu lemah yg iri dgn kehidupannya, tapi kau.. Ada sesuatu yg lebih tinggi dari hantu..." Tegasku.

"Maksud ayah apa?" Ucapnya menaikkan alisnya sebelah.

"Reiji, kau dan nona Alice... Mungkin sudah menjadi incaran beberapa makhluk, aku rasa ini karna Liya yg berhasil mendapatkan raga utk hidup kembali, dan mutiaranya Luo yi itu... Sepertinya kedatangan kami ke kerajaan Rubah putih malah menjadi masalah yg serius, takutnya keluarga Luo yi telah melakuan sesuatu utk membalas dendam.."

"Aku tidak mengerti, tante Luo yi.. Bu-bukannya ayah sangat kuat? Aku tidak bermaksud meremehkan tapi mereka hanya siluman, memangnya apa yg bisa mereka lakukan pada kita?"

"Kita tidak boleh meremehkan semut sekalipun, Reiji... Aku rasa mereka membeberkan semuanya kepada makhluk lain termasuk para hantu... Kita sudah menjadi perbincangan di dunia lain."

"Ini tidak masuk akal! Maksudku, apa yg mereka inginkan dari kita?!"

"Mereka menginginkan hal yg sama, kehidupan." Tegasku.

Girlfriends In Two Worlds! [NC18+] (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang