L-D-R - sriajjah

245 38 56
                                    

“Selamat hari kelulusan sayang, ini buket buat kamu.” Kata manis seorang pria yang bernama Adibrata Gabvin atau kerap di sapa Gavin.

Seseorang yang di berikan buket itu menerimanya dengan senyum manis yang tercetak di bibirnya.

“Makasih, Vin.”

Tangan Gavin beralih mengusap rambut kekasihnya itu.

“Sama-sama sayang,” jawabnya.

Keduanya kini sedang ada di rumah Freya Keysha Zhafiira;kekasih Gavin.
Mengingat mereka berbeda sekolah, jadi Gavin memutuskan untuk merayakan hari kelulusan mereka berdua di rumah sang kekasih.

“Frey,” panggil Gavin.

Mata Freya yang tadinya sedang menatap bunga, kini beralih menatap lelaki yang selama 3 tahun itu selalu bersama dirinya.

“Kenapa?” tanya Freya.

Gavin mengambil alih satu tangan Freya, menggenggam tangan itu dengan erat.

“Kita beda sekolah, dan kita juga bakal beda kampus buat kuliah, aku di Bandung dan kamu di Jakarta. Itu tandanya kita bakal LDR,” ucap Gavin.

Freya mengangguk sebagai jawaban iya.

Gavin menarik nafasnya dalam-dalam, dan menghembuskannya secara perlahan.

“Aku boleh minta sesuatu sama kamu?” tanya Gavin.

“Apa?” tanya balik Freya.

“Aku minta, selama kita LDR kita bener-bener harus jaga hati dan jaga mata. Kita harus selalu berkabar, kalo ada apa-apa harus sama-sama bilang, bisa?”

Freya tersenyum, tangan kiri yang memegang buket, kini sudah beralih untuk memegang pipi kekasihnya itu.

“Bisa sayang,” lembut Freya.

Gavin tersenyum senang.

“Setiap malem aku mikir, aku takut kamu bosen sama aku, aku takut ada cowo lain yang bikin kamu nyaman, atau aku takut kalo kamu selingkuh.” Khawatir Gavin.

“Gak ada Gavin, sekalipun ada aku juga gak pernah respon mereka, dan satu lagi, aku gak ada niatan buat selingkuh.” Jawab Freya.

“Makasih udah jaga hati kamu, udah menghargai aku selama aku jadi cowo kamu, udah baik dan sayang sama aku.” Senyum Gavin mengembang saat mengatakan kalimat itu.

“Makasih juga,” balas Freya.

Tapi satu detik kemudian senyum Freya memudar, mimik wajahnya berubah 85%.
Gavin peka akan perubahan wajah kekasihnya itu.

“Kamu kenapa?” tanya Gavin.

“Tapi kalo semua kekhawatiran kamu itu balik ke diri kamu sendiri, gimana?” tanya Freya.

Gavin terkekeh. “Ya gak mungkin dong Frey.”

“Ya... Siapa tau kan?”

“Sayang, kalo aku mau selingkuhin kamu, kenapa gak dari dulu aja? Kita udah 3 tahun loh, jangan khawatir ya.” Gavin berusaha meyakinkan sang gadisnya.

Freya mengangguk, ia berusaha yakin akan semuanya.

“Kamu yakin ngambil jurusan kedokteran?” tanya Freya.

“Yakin, kamu?” tanya balik Gavin.

“Aku masih bingung, mau ambil hukum atau psikologi.” Bimbang Freya.

“Jangan lupa shalat tahajud nya, biar nemu jawaban yang  pas. Ikuti kata hati kamu Frey, liat kemampuan, apa kamu bisa di hukum atau di psikologi.” Tutur Gavin.

EVENT CERPEN : SADGIRL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang