10. Sekolah

276 25 23
                                    

Seperti yang dijanjikan, 1 tahun sudah terlewati. Jadi silakan nikmati dan tunggu 1 tahun berikutnya lagi (mungkin)
ヾ(¯∇ ̄๑)

------------

Tak..

Tak..

Tak....

Suara ketukan tangan bergema di dalam ruangan yang sunyi.

"..."

Lin Sang sedang melihat Melinda dan anak buah yang lainnya yang tertunduk. Sebagian dari mereka memiliki ekspresi tegang, sementara yang lainnya ketakutan.

Mengingat kelakuan Lin Sang yang seperti psikopat tentu akan menjadi seperti ini.

Dibalik kacamatanya, tercermin mata yang dipenuhi amarah.

"Kalian lengah, dan bahkan tidak dapat menangkap seorang bocah. Aku merasa terhina akan hal ini dan berniat memotong lengan kalian sebagai hukuman, namun akan kuberi kesempatan. Terutama dirimu, Melinda."

Lin Sang menatap tajam pada Melinda, namun ekspresinya tidak banyak berubah.

"Kau buatlah tim dan cari mereka. Sisanya akan memperbaiki markas ini."

"Siap, dimengerti."

Setelah itu Melinda dan yang lainnya menghilang dengan cepat dari sana.

"Ryouta Kusannagi, aku pasti akan bertemu denganmu..."

Gumam Melinda yang memegang sebuah kalung, kalung yang tampak familiar. 

Meski dia tahu benda ini adalah salah satu paket dari pelanggannya, dia entah kenapa memilih menyimpannya daripada mengembalikannya ke majikannya. Untuk pertama kalinya, Melinda memberontak,

"Suatu hari nanti."

---

"Sekolah?"

Beberapa hari berlalu dengan damai seolah apa yang terjadi sebelumnya hanya sebuah mimpi.

Kagura telah sehat kembali bersama dengan Ryouta. Saat ini dia masih tinggal dengan Lily dan bekerja di toko bunganya. Sampai pada malam itu.

"Ya, sekolah. Rasanya seperti aku mengeksploitasimu jika hanya membiarkanmu bekerja di toko-ku. Bukan begitu, Ryouta?"

Jelas Lily sembari mencari dukungan dari Ryouta.

"Ada benarnya. Apalagi Kagura membutuhkan teman seumurannya, bukan?"

Jawab Ryouta secara positif.

"Sekolah dan teman ya..."

Kagura sama sekali tidak memiliki pengalaman yang baik dengan kedua kata itu. Sekolah adalah tempat dia sering diintimidasi selain rumahnya, dan teman menurutnya adalah seseorang seumurannya yang selalu mendorong punggungnya dari belakang dan membuatnya terluka. Pengalaman-pengalaman itu selalu menyakitkan untuk diingat dirinya.

"Tidak apa-apa jika Kagura tidak mau, kami tidak memaksanya. Kami hanya mengatakan ini semata-mata juga untuk masa depanmu."

Kata Ryouta yang melihat keragu-raguannya.

Sambil menggigit bibirnya, Kagura pada akhirnya menjawab, "Aku... biarkan Kagura bersekolah. Kagura akan mencobanya." 

Dengan nada penegasan semacam itu, Ryouta dan Lily yang saling memandang tersenyum masam.

"Baguslah. Dengan ini identitas yang kusiapkan untuk Kagura akan berguna."

Kata Lily dengan riang.

Dengan keberadaan Kagura yang berada di pulau ini tanpa identitas yang memadai, tentu hal semacam itu akan menyebabkan Kagura dalam masalah karena itu jelas keberadaannya ilegal di sini. Jadi dengan membuatkannya kartu identitas baru akan sedikit membantu Kagura hidup tanpa masalah di sini. Dan ya, Lily memiliki pendukung yang kuat untuk membantunya mengurus semua itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 29, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Being Shikigami In Other WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang