Bab 1

2 1 1
                                    

Gadis yang diketahui bernama Audy Yurianna mengayuh kuat sepedanya dengan keringat dan peluh yang membasahi wajahnya.Sekilas matanya melirik arloji yang dipakai ditangannya yang memegang setang sepeda.

Semalaman dia berpikir akan mengalami hal baik dihari pertamanya sebagai siswi baru,namun malah dia terlambat sedari tadi kecepatan sepedanya bak kilatan mengejar waktu sebelum gerbang ditutup.

Srett

Tangannya sontak mengerem mendadak,membuatnya terseret diatas aspal.Membuat kulit dilutut dan sikunya terkelupas,menimbulkan rasa perih.

"AAaww lutut gue sakit.Woi berhenti lo tanggung harus jawab sama gue !!!" Teriaknya pada mobil sport bewarna hitam yang barusan menikung jalan sepedanya.

Audy pikir mobil yang berplat nomer yang sudah ia hafalkan itu tak akan berhenti.Tapi setelah teriakan singa betina itu keluar,mobil sport itu berhenti mendadak.

Dengan rasa perih Audy berlari menghampiri pemilik mobil yang tak turun juga.

Tok tok tok

Audy mengetuk keras kaca mobil.Membuat sang pemilik membuka kaca mobil.Audy sedikit terpesona dengan wajah pangeran tersebut.Tapi dia ingat wajahnya tak sebagus sikapnya.

"Heh lo liat ini,ini terus ini ?" Audy menunjukan luka ditubuhnya.

"Terus ?" Tanyanya tak peduli.

Audy menggeryitkan alis,"Terus ? Lo cuman bilang terus ? Ish laki-laki macam apa sih lo ? Gue mau lo tanggung jawab !" Bentak Audy.

Cowok itu memalingkan wajah sekilas dan kembali menatap Audy."Lo nggak mati dan yang salah itu lo.Lo yang terlalu terburu-buru mengayuh sepeda lo."

"Hah ? Ya..yang salah lo lah.Jelas-jelas lo nikung jalan gue."

"Gua hanya ngejelasin satu kali.Gua nggak mau banyak berurusan sama cewek kayak lo." Raga seketika menaikan kaca mobilnya.

"Heh brengsek,turun lo pengecut !!" Audy memukul-mukul kaca mobil Raga.

Mobil itu tiba-tiba melaju.Audy membolakan matanya.Pemilik mobil itu sangat cuek dan dingin ditambah lagi menjengkelkan dan tak bertangung jawab.

"Heh cowok brengsek !!!"

Setelah berteriak,tangannya mengambil batu besar dari sisi jalan dan melemparnya sehingga mengenai bagian kaca belakang mobil Raga dan detik itu kaca mobil retak dibuatnya.

Audy tertegun kaget,"Gu..gue pikir nggak akan rusak tuh kaca." Pekiknya gemetar.

Audy panik melihat Raga tergesa-gesa keluar dari mobil dan menghampirinya.Dengan cepat serta panas dingin Audy berlari kesepedanya dan berputar kearah jalan lain untuk sampai disekolah.

*****

Otak Audy masih bergulat merasa khawatir sekaligus puas.Kekhawatirannya adalah bertemu dengan cowok dingin nan cuek tadi pagi dan kepuasannya adalah balas dendam akan batu yang ia lemparkan membuat kaca mobil cowok dingin nan cuek tersebut menjadi retak.

"Audy kamu sedang memikirkan apa ?" Tanya pak Hasanudin yang sering disapa pak Hasan,guru bahasa indonesia.

"Nggak pak saya baik-baik aja." Alibi Audy.

Pak Hasan mengangguk mengerti dan kembali berkutat dengan buku-buku tebal dimejanya.

Audy kembali menari-nari kan bolpoin bertinta hitam dikertas putih.Tak lama tangannya tersenggol dan menciptakan coretan panjang disana.

"Intan ! gue lagi rajin nulis,malah disenggol tuh liat buku gue jadi ada coretankan." Amuknya pada Intan teman sebangku.

"Oh iya maaf saya sedang sibuk." Intan sibuk mengoleskan bedak diwajah yang terlihat sangat putih dengan satu jerawat diatas alis.

"Nggak peka !"

Audy jengkel dengan intan kenapa teman barunya tersebut tak memberinya penghapus tinta sebagai permintaan maaf.Sedari tadi Intan hanya berdandan dibalik buku yang didirikan tanpa memperdulikan siapapun termasuk pak Hasan.

"Eh pinjam tip-X dong." Pinta Audy pada sekitar temannya,tapi mereka bilang tidak punya atau jangan-jangan mereka memang pelit.

Sekilas Audy melirik meja Intan dan nampak tak yakin dia memiliki alat tulis yang lengkap.Mayoritas ditempat pensil Intan dipenuhi alat make up serba mahal.

Audy menepuk-nepuk bahu orang yang duduk tepat didepannya."Eh gue pinjam tip-X dong."

Orang itu berbalik badan menatap Audy,"Pinjam apa ?" Tanyanya balik.

Audy seketika berdiri dan melotot melihat pelaku yang membuat tubuhnya lecet.

"LO !!!"

Semua mata terpusat pada tindakan Audy yang tiba-tiba mengejutkan seisi kelas."Ada apa Audy.Apa kamu baik-baik saja ?" Tanya Pak Hasan,sembari menghampiri Audy.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My AudyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang