Pukul jam lima pagi Ayla bangun dan entah darimana Ayla punya niat untuk menyiapkan bekal makanan untuk pujaan hatinya, Elang.
"Buatnya dengan rasa cinta untuk orang yang dicinta asikkk,, pasti Elang seneng deh kalo gue bawain dia makanan gini" monolog Ayla sendiri.
Ayla memasukkan nasi goreng ke tepak makan lalu tak lupa ia juga menulis sebuah kata dan menyebut nama dirinya.
From : Ayla
To : Elang my love.Selamat pagi! Di makan ya ini buatan gue asli di jamin enak!:)
Setelah itu Ayla memasukkannya ke dalam tas. Seusai ia menyiapkan makanan untuk Elang ia juga mandi karena hari ini ia akan datang lebih pagi untuk menaruhkan makanan di kolong meja Elang.
Tepat pukul jam enam pagi ia sudah siap untuk bersekolah dan ia juga sudah sarapan tadi. Ayla menggoes sepedanya dengan santai karena sekarang masih pagi jalanan pun masih sepi.
Lima belas menit kemudian ia sampai di sekolahannya. Sekolahan masih tampak sepi hanya ada beberapa orang, itu pun yang bertugas piket.
Dengan cepat ia langsung masuk ke kelas Elang di jejeran kelas sebelas jurusan ipa. Di kelas Elang masih sepi baru ada tiga orang, itu pun baru ada tasnya saja.
Setelah menaruh bekal untuk Elang, Ayla langsung keluar dan masuk ke kelasnya untuk tidur kembali karena jujur ia masih mengantuk.
Dengan nyenyak Ayla tidur di temani lagu yang berbunyi lewat earphone nya. Lima belas menit kemudian Agatha datang, ia membulatkan matanya kaget ketika melihat Ayla yang sudah berangkat apalagi dengan posisi tidur.
Agatha duduk di samping Ayla, "Ay bangun ini udah mau masuk!" ucap Agatha dengan lembut membangunkan Ayla.
Tidak ada respon Ayla masih terlelap dalam tidurnya. Agatha menghembuskan nafasnya gusar, "Nggapapa deh masih ada waktu mungkin Ayla kecapean." kata Agatha merasa kasihan dengan sahabatnya yang kini terlihat lelah.
Tiga puluh menit kemudian bel berbunyi karena sekarang sudah jam tujuh tepat.
Agatha segera membangunkan Ayla. Ia menepuk bahu Ayla dengan keras, "Ay bangun! Jangan tidur mulu anjir nanti lo kena omel Bu Risma. Apalagi dia termasuk guru killer," ucap Agatha berusaha keras membangunkan Ayla dari tidurnya.
Masih tidak ada perubahan.
Agatha semakin bingung apa yang harus ia lakukan ia terus saja menggaruk kepalanya yang tak gatal, "Ayla bangun nanti lo bisa kena hukuman! Ikuti saran gue mending lo bangun sekarang deh." kata Agatha.
Ayla terpaksa bangun ia membuka matanya perlahan, "Apa sih Tha gue masih ngantuk nih lagian kan masih jam—... Anjir ada Bu Risma! Mana muka gue lecek banget gimana ini" keluh Ayla bingung ketika Bu Risma sudah ada di depan pintu kelas yang kian akan masuk.
Bu Risma memasuki kelas sebelas ips tiga. Ia menatap semua murid yang ada di kelas ini hingga tiba-tiba...
"Aylaaaa Sini kamu!" suruh Bu Risma dengan nada tinggi pada Ayla.Bu Risma melihat semua penampilan Ayla dari ujung rambut hingga ujung kaki dan itu jauh dari kata rapih. Rambutnya yang acak-acakan, kancing jas sekolahnya yang belum di kancing dan tali sepatunya yang lepas.
Bu Risma menggelengkan kepalanya, "Menurut kamu apakah pantas dengan penampilan seperti ini masuk pada pelajaran kelas saya?!" bentak Bu Risma sambil menatap tajam Ayla.
Ayla nunduk ia sadar bahwa ia salah, "Ma-maaf Bu." jawab Ayla gugup.
"Keluar sana dan rapihkan penampilan kamu!" titah Bu Risma lalu Ayla mengangguk segera keluar dari kelas.Ayla berlari menuju toilet untuk membereskan penampilannya. Setelah sampai di toilet Ayla segera mempercepat merapihkan dirinya, mulai dari mencuci muka mengancing jas hitam seragam sekolahnya serta mengikat tali sepatunya.
Setelah semua beres dan rapih Ayla segera keluar dan berjalan menuju kelasnya kembali. Kali ini Ayla berjalan dengan santai karena apa yang diminta Bu Risma sudah beres.
Saat berjalan di koridor ia tak sengaja melihat Elang dan dua temannya di pesisir lapangan. Kelas Elang saat ini pelajaran olahraga jadi Elang dan yang lainnya pun berada di lapangan.
Ayla berjalan menghampiri Elang dengan senyum yang ia pasang di wajah cantiknya, "Hai Lang! Gimana? Udah dimakan?" tanya Ayla dengan sangat semangat.
Elang menggeleng.
Ayla menyerngit tak mengerti, "Lohh kenapa? Nggak enak ya?" keluh Ayla.
"Enak kok Ay lain kali lo bikinin kita lebih dari ini ya," jawab Rian.Raut wajah Ayla berubah murung, "Jadi yang makan Rian sama Edward?" tanya Ayla dengan lesuh.
Mereka bertiga pun mengangguk.
"Daripada mubazir" celetuk Edward.
"Lo kenapa buatin makanan segala buat gue?" tanya Elang ketus dan tanpa menatap wajah Ayla.
"Karena gue suka sama lo!" jawab Ayla jujur tanpa malu.Rian, Edward dan beberapa orang yang mendengar pun melongo kaget. Mereka heran baru kali ini ada gadis SMA National School mengungkapkan isi hatinya di depan semua orang, apalagi di depan dan orang yang dimaksud ialah Elang si cowok dingin yang mempunyai julukan kulkas berjalan.
"Jangan Gila!" bentak Elang mulai emosi.
"Serius, gue suka sama lo Lang!" tegas Ayla dengan sangat yakin bahwa dirinya mencintai Elang.Elang kini menoleh menatap tajam Ayla, "Gue pertegas sekali lagi lo jangan gila gue nggak suka sama lo!" bentak Elang dengan keras tanpa punya rasa kasihan sedikitpun pada Ayla.
"Nggak peduli. Gue yakin suatu saat lo akan jadi milik gue. Your'e Mine Elang Dwinata Husein! You is mine lo akan menerima gue dengan tulus," jelas Ayla memperkuat keinginannya.
"Terserah dasar cewek gila!" geram Elang merasa lelah lalu pergi begitu saja entah kemana.Ayla berniat ingin mengikutnya namun Elang segera membentaknya, "Stop ngikutin dan jangan pernah ngejar gue lagi karena gue nggak pernah dan gak akan suka sama lo!" bentak Elang tanpa menoleh lalu melanjutkan langkahnya.
Ayla terdiam lalu menghela nafasnya gusar, "Sabar Ay... ini baru permulaan." monolog Ayla sendiri.
"Semangat Ay! Gue yakin lo akan berhasil kalo lo usaha. Ingat usaha tidak pernah menghianati hasil!" seru Rian memberi semangat pada Ayla.
"Jangan menyerah Ay gue tahu lo kuat pasti bisa!" ujar Edward
"Makasih ya pesuruhku yang selalu setia membantuku," jawab Ayla tersenyum manis.Ryaan dan Edward memutar bola matanya malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your'e Mine [Tahap Revisi]
Подростковая литератураMencintaimu seperti bermain saat hujan, awalnya aku senang kemudian aku sakit. ~Ayla Queenara. ***** [Sedang tahap revisi] [PUBLIKASI ULANG] Ayla Queenara, gadis imut yang mencoba mendekati Elan...