27

5K 343 9
                                    

"Jangan pernah malu untuk mengakui sebuah rasa karena itu bukan lah sebuah aib yang mesti kau tutupi"

________

"Kayra? Jawab pertanyaan Daddy. Apakah kamu mencintai gevan?"

"Tidak"

Semua diam mendengar kata itu. Tidak tidak, bukan kayra yang mengatakan hal itu melainkan gevan.

"Saya rasa putri anda tidak mencintai saya. Namun saya memiliki cinta yang tulus untuknya" jelas gevan.

"Hahahaha cinta?! Apa aku harus percaya bahwa seorang leader Erebos bisa jatuh cinta?! Oh ayolah gevan, aku tidak semudah itu kau labui!!" Bentak willa di akhir kalimat.

"Apa yang harus saya lakukan agar anda percaya bahwa saya memang benar benar mencintai putri anda, kayra?" Tanya gevan.

Kayra masih terdiam di tempatnya, ia sungguh tak menyangka bahwa gevan begitu serius menunjukkan rasa cintanya di depan willa yang bahkan sama sekali tak mempercayainya.

Willa semakin geram. Ia menganggap gevan hanya bersandiwara.

"Berhenti bersandiwara di hadapan ku Tuan Maldera!!" Bentak willa menakutkan.

Seakan tak gentar, gevan malah maju dan berdiri di hadapan willa yang kini menatapnya tajam.

"Saya tidak suka bersandiwara! Saya benar benar mencintai kayra" tekan gevan.

"Sialan!!"





Bughh !!!!








Bughhh!!!!







Bughhh!!!!!!





Willa memukul gevan tiada ampun. Sedangkan gevan sama sekali tak melawannya.

"Daddy berhenti!!! Ku mohon berhenti!!!!" Teriak kayra memohon.

Willa seakan menulikan telinganya. Ia tak menghiraukan perkataan putrinya itu dan tetap memukul gevan yang kini mulai terkulai di lantai dengan penuh luka dan darah.

"Dad ku mohon berhenti"

"Tidak kayra! Ia hanya ingin menyakiti mu! Daddy tak akan membiarkan itu!!"




Bughhh






Bughhh



Kayra semakin tak tega dengan keadaan gevan saat ini. Laki laki itu sama sekali tak memberikan perlawanan kepada daddynya.

"Dad jangan sakiti dia!"

"Aku mencintainya dad!!" Teriak kayra.







Deg!!!!





Willa pun menghentikan pergerakannya. Ia berdiri menatap nanar sang putri.

Bukan hanya willa yang di buat terkejut oleh perkataan kayra tadi. Gevan, ia juga tak menyangka jika gadis itu akan mengatakan hal yang demikian.

"Kayra, apa kamu sadar apa yang kamu katakan barusan nak?" Tanya willa.

Kayra dengan wajah berkeringatnya mengangguk perlahan.

"Ya dad. Aku sadar jika aku mulai mencintainya" ragu kayra berkata.

"Tatap mata ku dan katakan sekali lagi honey!" Titah willa.

MY PSYCOPATH GIRLFRIEND [TELAH TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang