38-TRUTH OR DARE?

227 51 81
                                    

[FOLLOW SEBELUM MEMBACA, JANGAN LUPA JUGA VOTE & KOMEN YAA KARENA ITU SANGAT BERGUNA BANGET BUAT AUTHOR]

Mendung melewati Petir dengan rasa takut. Yah, ada rasa takut saat Mendung menatap mata Petir yang berbinar karena menganggap Mendung ingin bersama dengannya. Kak Petir maaf.

Mendung kembali duduk di sebelah Jencha dengan raut wajah lesu. Saat ini mereka sudah ada di lapangan Greosha sambil menikmati permainan basket anak BANDANGER di mulai dari Inti BANDANGER dan sekarang anak BANDANGER dari kelas sebelas yang bertanding.

Mendung menghela nafas. "Jencha, kalo Mendung mau dare jangan dikasih yang berat-berat dong, kan kasihan kak Petir."

Saat ini Mendung, Jencha, Laut, dan Septuna sedang bermain truth or dare dengan botol minum bekas teh pucuk yang mereka beli dari kantin sekolah.

Dan kebetulan Mendung lah yang mendapat giliran pertama, karena Mendung memilih dare jadi  Jencha memintanya untuk berjalan ke arah Petir lalu melewatinya saja.

"Elah gue kan cuma suruh lewatin doang apa susahnya si mbak??" ujar Jencha santai.

"Lagian lo kan udah putus sama kak Petir ngapain masih ngurusin perasaannya dia?" ketus Laut.

Entah mengapa Mendung selalu merasa jika mereka tengah membahas Petir, pasti Laut akan menjawab dengan nada ketus. Seperti ada yang di sembunyikan Laut, atau mungkin karena Petir dekat dengan Lintang? Ah sudahlah Mendung tak perlu  memikirkannya.

"Lanjut," ujar Septuna menengahi.

Septuna mulai memutar botol nya, Septuna berdoa semoga botol nya tidak berhenti ke arahnya, namun lagi-lagi dewa keberuntungan tidak berpihak padanya, botol itu melesat cepat dan berhenti ke arah Septuna.

"Sial! Jencha lo yang arahin ya? Ngaku!" ucap Septuna kesal.

"Lah lo napa nyalahin gue? Angin noh salahin," elak Jencha.

"Jadi truth or dare?" tanya Laut to the point.

Septuna menghela nafas. "Truth."

"Septuna masih sayang kak Neptunus?" tanya Mendung spontan.

Sial! Kenapa harus pertanyaan itu sih? Septuna tak tau harus menjawab apa, di satu sisi dia memang benar-benar masih menyayangi Neptunus. Tapi, di sisi lain ada rasa kecewa yang sangat mendalam, karena kejadian beberapa hari lalu yang menjadikan hubungannya dan Neptunus kandas.

"Sep, jawab," ujar Laut.

Septuna menghela nafas berat. "Masih."

"Terus kenapa Septuna nggak balikan aja sama kak Neptunus? Kayaknya kak Neptunus juga masih sayang sama  Septuna," saran Mendung.

"Gak semua orang yang saling menyayangi harus bersama Dung, gue bener-bener benci Neptunus, benci! Tapi, di sisi lain gue juga sayang banget sama dia."

Tak mau suasana menjadi sedih akhirnya Jencha bersuara. "Lanjut yok!"

Jencha memutar botol itu kembali, semoga saja kali ini dewa keberuntungan memihak padanya, botol itu terus melamban dan akhirnya berhenti di ke arah Laut.

Between Petir Dan Mendung [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang