~Our Love~
"Apa kamu sudah membawa jungkook?." tanya taehyung pada supir yang ia utus untuk menjemput jungkook.
"Sudah tuan. Tapi." jawaban supir itu membuat taehyung tidak suka.
"Tapi apa?." bentak taehyung yang menyadari jika ada suatu masalah.
"Rem mobil kita blong tuan. Dan saat ini saya sedang melaju dgn kecepatan maksimal." kata supir itu dgn nada ketakutan namun bisa terkendali.
"Shit. Kok bisa?." tanya taehyung yang khawatir serta bercampur amarah.
"Saya tidak tau tuan." jawab supir dgn gugup.
"Dimana jungkook?." tanya taehyung.
"Taeee." suara jungkook terdengar sangat ketakutan. Taehyung semakin resah dan khawatir.
"Its oke sayang. Kamu akan baik-baik saja oke. Aku akan segera kesana, kamu berpegangan yang kuat." ujar taehyung yang menenangkan jungkook. Jungkook sedari tadi hanya bisa menangis dalam diam. Dia tidak menyangkah jika hal buruk tertimpah padanya.
"Heem, ku mohon cepatlah." pinta jungkook pada taehyung. Taehyung mengangguk mengiyahkan walaupun jungkook tidak bisa melihatnya.
" nyalakan GPS mobil dan tetap terhubung pada panggilan ini, cari lokasi yang sepi untuk menggendari mobil saat ini, aku akan segera kesana." perintah taehyung.
"Baik tuan" jawab supir taehyung.
Supir itu menyalakan GPS seperti yang telah taehyung katakan. Mencari lokasi yang tidak terlalu ramai untuk mengendari mobil saat ini.
Supir merasa tegang dan berkeringat panik karena kecepatan mobil. Jungkook terus berdoa dalam hati sambil menutup kedua matanya dgn rapat-rapat. Sang supir terus menghindari apapun yang berada didepannya. Ini jalan raya dan sangat sulit untuk mengendalikan semuanya.
"Nona kumohon berpegangan yang kencang." kata supir itu memperingati jungkook. Jungkook mengangguk dan mempererat genggamannya.
"Cari tempat yang sepi." perintah taehyung di balik telepon.
"Sangat susah tuan karena kami sedang berada di jalan raya."
Taehyung mengumpat berulang kali. Taehyung melajukan mobilnya semakin cepat menuju lokasi.
"Hindari semuanya sebisa mungkin." perintah taehyung lagi.
"Saya sedang berusaha tuan." jawab supir itu dgn perasaan yang kacau.
Kondisi kecepatan mobil sangat sulit di kendalikan.
Lampu merah sudah terlihat namun supir tidak bisa menghentikkannya. Ia membalokkan stang setir untuk menghindari mobil-mobil yang sedang berlaju.
"Terus ikuti mereka, kita lihat sampai mana pengemudi itu bisa menghindari dalam kondisi seperti itu."
"Baiklah nona."
Taehyung menemukan titi lokasi mobil yang jungkook tumpangi. Taehyung memanglah sangat pintar dalam mengendari apapun jadi kecepatan penuh adalah makanannya setiap saat.
"Buka kaca mobilnya." perintah taehyung yang masih terdengar dalam panggilan.
Supir membuka kaca tersebut.
"Jungkook lihat aku." panggil taehyung sambil berteriak keras. Saat ini mobil mereka berdua sedang berada di jalan raya dgn kecepatn yang maksimal. Jungkook membuka kedua kelopak matanya lalu melihat kearah keluar.
"Kamu akan baik-baik saja, jangan takut sayang." jungkook mengangguk mengiyahkan. Kedua pipinya basah dgn air mata yang terus menerus mengalir.
"Hallo, kamu sudah menaruhnya di depan sana?."
"Sudah tuan kim."
"Baiklah kerja bagus, aku akan membawa mobil ini melaju kesana." taehyung mengakhiri panggilannya.
"Dengar sekitar beberapa kilo meter lagi kita akan sampai tempat yang telah aku siapkan. Jadi tetap stabilkan mengemudinya."
"Baiklah tuan."
Mobil taehyung melaju terlebih dahulu untuk mengechek keadaan sekitar.
"Terus stabilkan. Disini sudah terlihat sepi,sebentar lagi kalian sampai."
"Baik tuan."
Jungkook sedikit mulai tenang karena taehyung. Ia berdoa semoga rencana yang telah taehyung rencanakan akan berhasil.
"Sial kenapa dia menghalangi rencanaku?."
"Apa yang harus kita lakukan nona?."
"Panggil X perintahkan dia untuk datang dari sisi utara."
"Baik nona."
Mobil itu sangat laju setelah mendapatkan perintah. Melihat sasaran yang telah didepan mata dgn cepat ia melakukan aksinya.
Braaaakkkkkk
Taehyung tentu saja terkejut saat mobil dari sisi utara datang dgn begitu cepat hingga menabrak mobil yang di tumpangi oleh jungkook.
Mobil itu terlempar hingga berbalik-balik berulang kali hingga akhirnya mengeluarkan suara.
Boooooommmmmmmmm
Api keluar dari mobil itu.
Taehyung membanting setir lalu menghampiri mobil tersebut.
Cittttt.
Taehyung menghentikan mobilnya lalu keluar dari mobil dan berteriak.
"Tidaakkkkkkkkkkkk."
Taehyung berlari mendekati mobil itu mencari keberadaan jungkook. Sangatlah susah karena mobil yang hancur dan api yang telah mengelilingi mobil membuat taehyung tidak bisa melihat keberadaan jungkook dgn jelas.
"argghhhhhhhhhhhh jungkoookkk"
Taehyung menangis berteriak sekencang mungkin memanggil jungkook.
Taehyung terus dan terus berteriak namun hasilnya nihil.
"Kerja bagus X. Kau melakukan tugasmu dgn baik."
Senyum bahagia terlihat jelas diwajahnya. Melihat dgn mata kepalanya sendiri mobil itu terbakar hancur.
Taehyung menangis menyesali semua yang telah terjadi. Taehyung mengutuk dirinya sendiri karena tidak bisa menyelamatkan jungkook padahal ia sudah berjanji akan menyelamatkan jungkook.
Polisi dan pemadam kebakaran datang ke lokasi. Semua polisi menyelidiki apa yang yang terjadi sedangkan pemadam kebakaran melakukan tugasnya.
Taehyung masih menangis dgn berlutut di dekat mobil tersebut. Polisi sudah menyuruhnya menjauh namun taehyung tetap saja tidak mau.
Taehyung menangis dan menangis. Hatinya terasa hancur berkeping-keping melihat kejadian itu dgn kedua mata nya sendiri.
"Pak mayatnya hanya satu, satunya lagi tidak ada." kata salah satu polisi yang sedang berbicara pada kepala polisi tertua.
Taehyunh mendongakkan wajahnya saat dgn samar-samar mendengarnya. Taehyung bangkit dari berlututnya dgn susah payah. Lalu menghampiri polisi tersebut.
"Apa yang anda katakan? Mayat siapa yang tidak ada hah?." tanya taehyung dgn mencengkram kra baju polisi tersebut.
"Mayat perempuan itu tidak ada tuan." ujar polisi itu yang telah menyelidi isi mobil tersebut.
Next chapter udah di bagian end yah.. Itu artinya kalian tidak bisa membacanya kecuali membeli pdf.
End, epilog dan bonus aku Pdf in seperti janjiku sebelumnya.
Jadi bagi kalian yang belum membeli kuy buruan beli.