Episode 4. [ Sudah Revisi ]

525 79 9
                                    


*Dianjurkan untuk membaca episode 1-3 jika belum agar mengerti alur dari cerita ini.*

*Cerita ini tidak bermaksud untuk menyinggung suatu negara.*

DEI pun mulai menyusun rencana nya. Dirinya mendapat kabar bahwa, keluarga nya akan berjalan-jalan ke Eropa dan naik kapal disana. DEI pun mulai memikir kan ide yang ia ingin lakukan. DEI pun berencana untuk membunuh Dutch Republic dulu saat ini. Saat sedang memikirkan rencana, DEI pun teringat dengan ajaran kakak pertamanya, TNI. Kakak nya itu pernah mengajarnya cara membersih kan "Darah" ( Ini terinspirasi dari video Childhood Lesson di channel Yandere Dev ) yang baik dan benar. Setelah mengingat-ngingat caranya, DEI pun sudah pasti dengan rencananya.  Tetapi, dirinya harus menunggu 1 minggu lagi.

Hari yang DEI tunggu-tunggu pun datang. Mereka semua mulai naik pesawat ( Anggap saja sudah ada ).Beberapa jam kemudian, mereka sampai di Netherlands. Dan saat sampai, mereka tinggal di rumah Neth yang berada di Eropa sana. 2 hari kemudian, DEI dan keluarga nya pergi ke pantai dan menaiki kapal pribadi nya untuk berjalan-jalan sekitar situ. Mereka pun sudah memutuskan untuk bermalam di kapal itu. Di siang hari mereka bersenang-senang dan melakukan hal-hal yang biasa. DEI sendiri pun juga bertingkah seperti biasa. 

Hingga pada malam hari. DEI bersiap-siap untuk melakukan rencana nya saat semua anggota keluarga telah tidur kecuali Dutch Republic.  Selama DEI tinggal bersama Dutch Republic, dirinya sudah mengamati kebiasaan Dutch Republic. DEI mengetahui suatu kebiasaan yang unik dari Dutch Republic yang dapat berguna untuk DEI dalam proses pembunuhan berencananya. Kebiasaan unik Dutch Republic adalah, dirinya sering keluar tengah malam saat semua orang sudah tidur. Dutch Republic sering melihat pemandangan di malam hari. DEI pun bisa mengunakan kesempatan itu untuk membunuhnya. Pada malam hari, Dutch Republic seperti biasa keluar untuk melihat pemandangan malam. DEI pun memutuskan untuk berbicara sebentar dengannya sebelum melakukan pembunuhannya.

DEI : Hello sir, what are you doing here ? ( Hallo pak, apa yang anda lakukan disini ? )

Dutch Republic : Looking at the sea, stupid..( Melihat pemandangan, bodoh.. )

DEI : Oh, sorry .. sir ( Oh,maaf.. pak )

Mereka terdiam dan DEI pun mulai melakukan rencana pertamanya, yaitu mengalihkan perhatiannya.

DEI : Hey, look! there is a big fish right there ! ( Hey, lihat! ada ikan besar disana ! )

Dutch Republic : Where?, I can't see it. ( Dimana?, Aku tidak melihatnya. )

DEI pun tetap memaksa bahwa Ia melihat nya. Dutch Republic pun mulai menoleh ke bawah hingga sedikit lagi dia jatuh. DEI pun melihatnya dalam keadaan seperti itu, langsung mendorong kaki satunya yang tidak menyentuh tanah dan Dutch Republic pun langsung jatuh ke laut. 

Keesokan hari nya, 1 kapal mencari keberadaan Dutch Republic. VOC pun sedih karena suaminya menghilang.  Pencarian pun dilakukan dengan secepat mungkin dan polisi juga menanyakan beberapa orang kapal yang menjaga kapal pada saat malam itu. Berita tentang kehilangan nya menyebar ke seluruh negara di eropa. Setelah kehilangan suaminya, VOC tidak muncul di publik beberapa minggu untuk menenangkan dirinya. Anak-anaknya juga tidak muncul di publik termasuk DEI.

Setelah beberapa minggu dilakukan pencarian, Dutch Republic ditemukan di laut dan keaadaan nya sudah meninggal. Kematiannya membawa duka besar di negaranya sendiri dan di beberapa negara Eropa. VOC pun menjadi tambah sedih dan hanya bisa menangisi kematian suaminya di hari penguburannya. Kematian Dutch Republic masih menjadi misteri hingga nanti. Setelah Kematian Dutch Republic, VOC pun menjadi gila, dirinya selalu melampiaskan kemarahan nya ke DEI. Dan DEI pun tidak bisa berbuat apa-apa. Ditambah lagi beberapa rakyat DEI membencinya dan menjauhkannya karena DEI dianggap sebagai orang yang harus bertanggung jawab atas apa yang ia lakukan memperbolehkan mereka masuk ke negaranya. DEI pun masih berumur 9 tahun, jadi polisi dan banyak orang yang tidak mencurigai dirinya  yang membunuhnya. Lagian, mana mungkin anaknya sendiri membunuh ayahnya sendiri. Itu yang ada dipikiran para rakyat dan polisi. 

The Mysterious CountryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang