"Yaaaa!" Teriak Han Seo mengangkat tinggi balok kayu yang ia luncurkan tepat di kepala Jungkook.
"Andweeee". Percy menarik Jungkook ke arah berlawanan dan balok kayu itu seketika mengenai sisi kiri kepalanya hingga bercucuran darah.
Para polisi baru saja datang dan melihat seorang gadis bercucuran darah di bagian kepalanya.
Karena melihat polisi, Han Seo berlari meninggalkan tempat kejadian.Di sisi lain Jungkook mulai berlumuran darah, berusaha menyelamatkan Percy. Ia sangat ketakutan dengan apa yang ia lihat. Ia bingung harus melakukan apa. Percy memegang wajah Jungkook dengan tangannya yang penuh dengan darah. Dengan nafas yang terengah-engah ia membisikan sesuatu kepada Jungkook.
"Oppa, aku menyukaimu, tapi aku...."
Belum sempat Percy menyelesaikan perkataanya ia tidak sadarkan diri. Tangannya yang semula memegang pipi Jungkook terkapar ke lantai.
"Enggak- enggak, Percy kamu harus kuat. Percy sadar, Percy...."
Tangisan Jungkook terdengar sangat jelas, hingga tim medis datang dan segera membawa Percy pergi ke Rumah sakit.Jungkook yang masih belum siap mengatakan sesuatu juga mendapat pertolongan. Jungkook menelpon Hyungnya dan mengatakan singkat keadaanya sekarang. Bahwa dirinya memerlukan bantuan.
Jungkook masuk kedalam mobil polisi untuk memberikan keterangan kepada polisi mengenai laporan yang ia berikan.
Sedangkan Percy harus dilarikan ke rumah sakit tanpa ada yang menemani.
----
Sampainya Jungkook di kantor polisi ia melihat sosok yang mengganggu Percy barusan. Marah di benaknya sangat memuncak, ingin rasanya ia melayangkan pukulan kepada orang yang ada di depannya. Namun hal itu tidak mungkin ia lakukan, terlebih di depan polisi. Hal itu hanya menambah masalah.
Namun Jungkook tidak bisa menahan amarahnya.
"Apa yang kamu lakukan kepada Percy? Apa yang kamu mau darinya? Kenapa kamu menyakitinya?".
Jungkook melontarkan sederet pertanyaan yang jelas menjadi beban di benaknya.
"Jungkook-shi cukup, biarkan dia kami yang urus, sekarang ikut kami dan jelaskan kenapa kamu bisa memberikan informasi".
Polisi itu dan Jungkook memasuki ruang interogasi. Tak lama setelah itu manager BTS dan member BTS lainnya datang ke Kantor polisi. Mereka tidak boleh mendampingi Jungkook dalam proses interogasi. Namun manager mereka meminta izin untuk melihat proses pengintrogasian Jungkook.
"Jadi bagaimana bisa kamu memberikan informasi yang sangat akurat?"
Tanpa basa basi Polisi langsung ke topik permasalah yang akan dibahas. Jungkook tidak keberatan, karena dirinya ingin segera pergi dan melihat keadaan Percy di rumah sakit."Jadi tadi saat diperjalanan mengembalikan jaket milik Percy, saya tidak sengaja menemukan sebuah surat yang tertulis dengan darah. Dan ditulis bahwa hari ini Percy akan menjadi miliknya. Jadi saya segera menelepon polisi takut sesuatu terjadi. Dan saat saya tiba di dorm sekolah, seorang penjaga sudah terkapar dan saya diberi isyarat untuk menyelamatkan seseorang. Jadi saya berlari ke arah suara teriakan Percy. Lalu saya melihat laki-laki itu menyerang Percy hingga saya melayangkan tendangan ke arahnya. Itu berhasil membuatnya berhenti sejenak. Namun saat saya lengah ia menyerang saya dan Percy menyelamatkan saya. Jadi ini bukan kebetulan. Ini sudah direncanakan, mohon dipertimbangkan kembali pak".
Penjelasan panjang Jungkook terekam dengan jelas dan kini dirinya diperbolehkan kembali ke rumahnya karena telah menjadi pelapor sekaligus saksi dalam insiden ini.
Jungkook keluar dari ruang interogasi, ia melihat member dan managernya berada di luar ruangan dan menunggu Jungkook.
"Kamu sudah berusaha dengan keras, aku bangga padamu".
KAMU SEDANG MEMBACA
Why? You is My Angel
Fiksi PenggemarBelum diterbitkan Ayo Baca :) ------------------------------------ Berawal dari keadaan Jeon Jungkook yang dikejar-kejar oleh sasaeng fans, hingga membuatnya terpaksa mencium gadis luar negri yang tidak ia kenal. Yang ia kira sedang liburan di negr...