[achtzehn]

16K 1.5K 72
                                    

"Jadi kalian tidak melakukannya?", Mark menatap Haechan dengan lembut.

Haechan menggeleng, "tidak, waktu itu aku memang sakit perut, Nana yang mengantarku ke ruang kesehatan namun setelah menelpon hyung dan dia pergi. Si sipit itu datang, awalnya dia memang membawakanku makanan, hanya roti sih"

"Aku mengambilnya dan memakan roti tersebut karena perutku sudah sangat sakit Hyung, entah bagaimana tiba-tiba dia mendekat dan langsung meciumku -aah tidak-tidak Hyung bilang itu hanya kecup bukan cium kan", Haechan mengangguk-anggukan kepalanya yang membuat Mark gemas bukan main.

"Tapi masih saja aku tidak terima milikku disentuh, apalagi yang satu ini", Mark mencubit bibir Haechan dengan pelan membuat sang empunya yang sedang memakan buah mencebikkan bibirnya.

Ngomong-ngomong tentang kepunyaan Haechan kembali menatap cincin yang bertengger dijari manis sebelah kirinya, senyuman bahagia tak dapat Haechan tahan.

"Kamu suka cincinnya?"

Haechan menatap Mark sekilas, lalu menatap benda di jari manisnya lagi, "eung, sangat suka. Cincinnya sederhana namun elegan"

Haechan merasakan usapan halus di kepalanya, "seperti dirimu kan? Kamu sederhana namun istimewa"

Haechan menatap Mark dengan salah tingkah, ia menunduk seraya menutup wajahnya agar tidak terlihat dengan Mark karena sudah dipastikan wajahnya sudah semerah tomat sekarang.

Mark dengan tersenyum gemas meraih kedua tangan Haechan, "kamu malu?"

Mark Ayolah?! Siapa yang tidak malu jika dibilang istimewa? Haechan rasa tidak ada yaa kecuali jika si oknum yang dikatakan seperti itu tidak peka. Dirinya kan peka bukan main.

"Tapi Hyung, gara-gara kamu mau mengambil benda ini kamu jadi mengalami kecelakaan begini", Haechan menatap Mark dengan wajah sendunya.

Mark sontak menggeleng, "tidak sayang, ini murni kecelakaan, sopir truknya mabuk. Untung saja aku bisa menghindar dan menabrak pembatas jalan jadi hanya mendapatkan luka ringan"

Haechan mencebikkan bibirnya, "masih saja Hyung kesakitan kan? Sampai masuk rumah sakit begini"

"Tidak apa, lagi pula semua ada hikmahnya bukan? Karena kecelakaan ini aku bisa berbaikan padamu dan memperbaiki segala kesalahpahaman yang ada", Mark memeluk Haechan dengan erat.

"Ada kabar bahagia", Mark menatap Haechan yang kini menatapnya dengan mendongak.

"Apa?"

Mark menggeleng, pemuda itu menunjuk pipinya, "beri satu kecupan dulu baru akan aku beritahu"

Dengan senang hati Haechan melakukan apa yang Mark minta.

Cup

"Sudah", Haechan tersenyum manis.

"Hari ini aku sudah boleh pulang"

Haechan menatap Mark tidak percaya, "Hyung serius?!"

Mark hanya mengangguk, dirinya mengambil ipadnya untuk mengecek pekerjaan dikantor, tak lama hanya mengecek saja, setelah itu ia letakkan kembali benda tersebut dan menatap Haechan yang masih menatapnya dengan wajah terkejut namun juga bahagia yang kentara sekali.

"Iyaaa Cutie Piee sore nanti sudah bisa keluar dari rumah sakit"

Haechan nampak tersenyum bahagia, pemuda manis itu memeluk Mark dengan erat lalu menciumi wajah Mark diberbagai tempat. Mark sendiri hanya tersenyum sambil menikmati. Lain kali dia akan banyak-banyak memberi kabar bahagia untuk Haechan agar mendapat kecupan mesra begini setiap harinya.

[END] 𝓶𝓲𝓮𝓷𝓷𝓮 𝓢𝓸𝓷𝓷𝓮  [Matahariku] || MarkHyuck ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang