Chapter 4

365 65 18
                                    

Considered Soundtrack for This Chapter: I Miss U - Ost Goblin ^•^

ΦΦ

Jimin berdeham untuk menjernihkan suara, "Jungkook-ssi!"

Jimin berdeham untuk menjernihkan suara, "Jungkook-ssi!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pemuda itu berbalik untuk menatap sumber suara. Jimin termangu sesaat. Hal menarik pertama yang ia lihat dari Jungkook adalah binar matanya yang hangat, memancarkan energi ketulusan kesetiap sudut. Saat ia melangkahkan kaki mendekati Jimin dengan senyumnya yang seperti serangkaian edelweis ditengah padang-- saat itu pula Jimin langsung tahu-- pemuda bernama Jungkook itu akan membawanya keberuntungan.

"Oh," Pandangan Jimin turun melihat sebelah kaki Jungkook yang pincang, "kau tidak apa-apa?"

Jungkook berhenti pada meja paling dekat dengan Jimin, "tidak apa-apa Tuan. Maaf, aku sedang dalam masa pemulihan akibat kecelakaan. Dan.. Maaf aku terlambat."

Jimin sibuk menoleh kanan-kiri untuk mencari jam, "memangnya ini jam berapa?"

"Kau memintaku untuk datang jam sepuluh pagi. Dan ini sudah jam sebelas. Aku terlambat satu jam."

Tentu saja. Jarak dari rumah Jungkook ke kafe tersebut cukup menyita waktu, dan ia baru saja membuka matanya ketika Jimin menelepon. Hampir saja Jungkook menyerah ditengah jalan, karena ia sudah pasti tidak datang tepat waktu. Kalau-kalau calon atasannya adalah orang yang benci keterlambatan, maka ia sudah pasrah dengan nasibnya.

"Yaampun, maaf aku tidak lihat jam waktu meneleponmu! Kukira tadi masih jam delapan, kami sibuk mendekor lantai atas. Aku yang minta maaf Jungkook!" Jimin menepuk dahinya dan buru-buru menarik kursi didekatnya untuk mempersilakan Jungkook duduk.

Apa katanya? Tidak lihat jam?

Sial, Jungkook bahkan tidak mandi hanya karena takut terlambat lebih jauh.

"Silakan duduk. Kau mau minum apa?"

Dengan hati dongkol ia membungkukkan tubuh pada Jimin, kemudian duduk diseberang meja.

"Tidak perlu, terimakasih Tuan. Aku sudah minum."

Jimin mengernyit lucu, "astaga kau lucu sekali. Baiklah, hm.. Aku akan perkenalkan diri terlebih dahulu. Namaku Park Jimin, aku pemilik kafe ini. Bangunan ini kubeli sebenarnya sudah lama, tapi aku baru dapat ide pemanfaatannya tengah tahun ini. Jadi tidak banyak waktu untuk mempersiapkan segalanya, karena aku ingin kafe ini dibuka minggu depan."

Jungkook diam-diam memperhatikan penampilan Jimin. Dari ujung kepala sampai ujung kaki, Jimin adalah apa yang orang-orang sebut sebagai elegan. Caranya berpakaian, memilih aksesoris, bahkan caranya berbicara yang mungkin membuat orang sedang mengangkat batu batapun akan berbalik untuk melihatnya.

10000 Hours | Jungkook x IUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang