Kisah dimulai

2.2K 73 6
                                    


(•)

Di rumah keluarga Husein, Alma terlihat sibuk menyimpan nasi goreng yang baru dimasaknya di atas meja makan.

Dari arah ruang keluarga Firman memasuki dapur dengan berpakaian rapih siap pergi ke kantor. Dia kemudian duduk di kursi untuk sarapan pagi terlebih dulu.

"Buk, hari ini Bapak pulang agak malam. Bapak bawa kunci cadangan. Jadi, Ibu gak perlu tunggu Papah," ucap Firman sambil menyuapkan nasi goreng ke mulutnya.

"akhir-akhir ini Bapak sering banget pulang larut malam. Lagi banyak banget kerjaan ya, Pak?" tanya Alma.

"biasalah. Kita kan juga mau nambahin biaya buat beli rumah untuk Pangeran. Walaupun sebenarnya uang warisan milik Pangeran masih banyak, tapi kita tambah-tambah dikit gak papa lah. Jadi, warisan punya Pangeran masih ada dan bisa di simpan buat dia nanti,"

"lagian kenapa Pangeran harus pindah segala, Pak? Nanti Jessica pasti kesepian kalo gak ada Pangeran. Selama ini kan Pangeran yang nemenin dia,"

"justru itu, Buk. Pangeran sama Jessica kan udah besar. Mereka bukan muhrim, gak panteslah kalo harus serumah apalagi seranjang. Lagian pasti mereka udah ngerti yang gitu-gituan. Takutnya nanti mereka hilap," jelas Firman.

Alma mengangguk. Ada benarnya juga yang dikatakan Firman.

"eh, Pangeran sama Jessica mana?" tanya Firman.

"mereka udah berangkat dari tadi. Soalnya hari ini mereka ada upacara pagi. Bapak tahu sendiri kan, Jessica di sekolah itu sebagai ketua Osis terus Pangeran, dia seorang Paskibra,"

|
|
|
|

Lampu merah di persimpangan jalan menghentikan sebuah mobil putih dan kendaraan lain dibelakangnya.
Di dalam mobil putih itu terdapat 3 laki-laki dan 2 perempuan. Mereka berkulit putih, wajah mereka pucat dengan memakai kecamata hitam menambah aura mereka.

Mereka adalah Jeff, Dinda, Fita, Stanley, dan Louis. Mereka merupakan lima saudara vampir dengan Jeff sebagai kakak tertuanya. Mereka diutus untuk mencari keberadaan pemilik Darah Suci baru oleh Paman mereka.

Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya lampu lalu lintas berwarna hijau. Jeff yang mengemudikan mobil hendak menjalankannya. Tapi, tiba-tiba ada sebuah motor sport dari arah berlawanan melintas dengan kecepatan tinggi. Jeff terpaksa mengerem mobilnya secara mendadak hingga semua orang di dalam mobil itu terlempar kedepan.

Sang pengendara motor besar itupun juga mengehentikan motornya dengan memamerkan freestylenya. Yang membuat Jeff dan saudara-saudaranya terkejut adalah sang pengendara itu tidak sendiri, tapi ada seorang gadis yang duduk di belakangnya.

"gila tuh orang kebut-kebutan di jalan. Untung aja lo masih sempet ngerem, Jeff!" pekik Fita yang kesal dengan pengendara motor itu.
"bener! kalo ngga, mati udah tuh manusia!" lanjut Stanley.

"siapa sih, tuh orang? Enak banget kebut-kebutan di jalan raya. Di kira ni jalan punya nenek moyangnya apa?" Louis tak kalah kesal dengan tingkah pengendara motor itu.

Si pengendara motor tadi membuka helmnya tersenyum remeh kepada orang-orang yang ada di dalam kendaraan di depannya. Dia adalah Pangeran.

"Woy! Minggir! Jangan ngalangin jalan. Kalo ngga gue tabrak nih!" teriak pengendara mobil lain di belakang mobil Jeff.

Bukannya menjalankan motor dan meminggir, Pangeran malah tertawa.
"Haha! Woy, lo di belakang! Gak bakal bisa tabrak gue!" balasnya setengah mengejek. Setelah itu dia memakai kembali helmnya dan menjalankan motornya dengan kecepatan tinggi.

"sombong banget tuh orang!" gumam Louis.
"Jeff, kejar dia! Gue pengen hajar tuh orang biar gak ngerasa paling hebat!" Louis memerintahkan Jeff untuk mengejar Pangeran.

GANTENG GANTENG SERIGALA (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang