tales the destroyer volume 3 chapter 14

0 0 0
                                    

Hutan sebelah perbukitan yang mengelilingi lembah Janusea.......

Hutan lebat yang sangat rimbun dan rindang pepohonannya....

Di juluki hutan kesunyian, karena sangat jarang terdengar suara hewan. Bahkan kicauan burung atau bunyi jangkrik sangat jarang terdengar. Terlebih, meski tidak selalu, terlihat penampakan monster, lebih kepada hewan buas yang mengerikan. Hutan yang sangat jarang sekali di kunjugi manusia.

Banyak orang yang menghindari untuk pergi ke hutan itu. Hutan yang bernama hutan Miglas di rumorkan sebagai tempat bersemayamnya banyak arwah gentayangan, hantu, monster misterius, bahkan rumor yang paling ditakuti adalah karena hutan itu menjadi tempat tinggal penyihir putih.

Dikenal juga sebagai penyihir hutan kesunyian, ibu para arwah, ratu kutukan, penjaga gerbang abyss, dan beberapa lainnya. Bukan tanpa sebab, ia dikatakan memiliki kemampuan sihir tingkat tinggi, menguasai berbagai sihir kutukan, mengawasi hutan dibalik bayangan, dan dikatakan mampu membuka dimensi ke alam lain.

Diceritakan dia adalah seorang wanita dengan rambut putih panjang menjuntai, mengenakan semacam gaun putih panjang dengan renda-renda serba putih, bagian lengannya lebih ke bawah lebih lebar, ekor gaun tidak terlalu panjang. Jika sedang tidak beruntung, dia terlihat melintasi hutan sendirian. Menanti seseorang yang mungkin akan datang.

Menurut mitos, ia tinggal dibagian terdalam hutan, hidup disuatu tempat yang tak diketahui banyak orang, ia membangun istananya di bawah tanah dengan kekuatannya. Dikatakan kemampuan sihirnya setingkat dengan seorang jendral iblis, bahkan dia sering disebut sebagai jendral iblis ke delapan. Usianya digosipkan hampir mencapai 1000 tahun, tetapi wajahnya sama sekali tidak menua.

Tidak ada yang ingin menggangunya atau macam-macam dengannya. Dikisahkan dia dulunya adalah seorang wanita biasa yang hidup di sebah desa, tapi karena sebuah tragedi, ia kehilangan keluarganya, lalu ia memutuskan untuk pergi meninggalkan desanya dan mempelajari sihir untuk membalaskan dendam, saat ia kembali setelah menjadi penyihir yang hebat, ia tak bisa membalaskan dendamnya, karena tidak ada lagi seseorang yang harus menerima amarahnya.

Saat ia kembali ia mendapati seluruh desanya hancur terbakar rata dengan tanah, ia menjadi frustasi dan mencari tahu siapa yang melakukannya, ia lalu pergi lagi dan akhirnya memutuskan untuk tinggal dalam hutan tersebut. Hidup meratapi nasipnya dan melampiaskan amarahnya pada orang-orang yang mendekati wilayah kekuasaannya. Dia terus hidup dalam kegelapan yang mendalam, tidak tahu seberapa gelap hatinya, hingga kutukannya pun segelap jurang, merenggut jiwamu perlahan, menyiksamu.

Hutan kabut adalah rumahnya, penyihir kabut adalah dirinya. Seluruh hutan dipenuhi kutukan, tetapi tidak ada yang tahu secara pasti dimana saja titik yang dapat memicu kutukn itu aktif. Banyak pemburu harta yang berakhir tragis saat mencari keberuntungan di hutan tersebut. Ada yang langsung terkena kutukan atau menunggu beberapa hari, ada yang berpindah ke orang lain ada yang tidak, kutukan dari kontak fisik dari benda-benda yang dicuri dari dalam hutan, ada yang dijadikan senjata, ada juga yang dijadikan hiasan, semua itu tergantung pengetahuan dari orang yang memilikinya.

Sang penyihir hanya termenung diam dalam singgahsananya, diam seolah tak peduli, acuh seolah tak punya tujuan, tersakiti seolah tak pernah hidup. Bersemayam di hutan tak bersuara, membuat dirinya menjadi mitos adalah keinginannya sendiri, jarang menampakan wajahnya, dan hanya menjadi dongeng anak-anak sampai sekarang.

............

Di istana, dalam kediaman kakek Zuhetar, Nona Seina duduk di atas ranjang memegang sebuah buku, Dean dan Serina duduk berdampingan di atas ranjang disamping ibunya, waktu sudah larut dan waktunya untuk tidur, tapi Serina merengek untuk dibacakan dongeng sebelum tidur oleh ibunya. Seina pun mengabulkan permintaan itu.

kisah sang penghancur / tales the destroyerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang