"oh jadi namanya alika"
"kenapa emngnya van, tumben lu nanyain dia"
"gpp"
Arvan yg menjengkelkan dan super konyol itu hanya bisa dilihat dari sudut pandang 2 temannya, selebihnya jangan harap deh dia dingin banget kaya es nanti bisa-bisa lo pada beku.
"kenapa van lu manggil gua" tanya raka
"gua mau lu masukin alika jadi anggota osis, lu yg ngomong sama dia" perintah arvan
"klo boleh tau alesannya apa?" bingung raka
"lu ga perlu tau, yg pastinya dia bakal berguna klo udah masuk osis" sok arvan, pedahal dia bingung mau jawab apa
"Alika yah?" memberhentikan langkah alika
"knp, ada apa yah?" bingung alika
"mau ngomong sebentar penting" harap raka
"yaudah buruan" dengan hati terpaksa
"gua mh ini cuma ngejalanin perintah aja yahh, arvan ketua osis dia mau lu masuk osis mulai besok"
"kenapa dadakan banget" shock alika
"gua bilang gua cuma jalanin perintah, jadi gua gatau kenapa dadakan kaya gini" pasrah raka
"ohh yaudah" pergi meninggalkan raka sendirian.
"dia dingin banget astagfirullahalazim" kesal raka yg ditinggalkan sendirian seperti jomblo.
Alika memang cuek banget orangnya, lebih tepatnya males basa basi. Sifat nya 11 12 sama arkan.
Setelah itu raka langsung melapor ke arkan bahwa alika menyetujui dirinya masuk osis.
Arkan meminta nomor whatsapp nya melalui raka, kenapa arkan ga minta sendiri?
Ah dia mah malu, ga berani cuma minta nomor whatsapp doang, si cuek dingin itu terlalu kaku.
Kelas alika hari ini ada pelajaran olahraga basket.
Murid kelas ips itu langsung berhamburan keluar kelas menuju lapangan dengan kondisi yg sudah memakai seragam olahraga.Alika dengan sangat pandai memainkan tangan dan posisi kakinya dengan benar. Dan yak...
Alika menang, pertandingan kecil- kecilan 2 tim yg isinya campur ada laki-laki dan perempuan.
Alika bukan hanya gadis yg pintar dalam hal pelajaran namun ia juga berbakat dalm hal olahraga, bukan hanya basket yg lainnya juga lohh.
Badan alika hari ini cukup tidak enak, ia merasa kelelahan padahal ga seberapa olahraganya.
Alika menuju kamar kecil dan menempatkan dirinya disana sebentar."duh gimna ini?" cemas alika
"kelas gua lumayan jauh lagi, gua lari aja deh lagian masih sepi juga"
Terbirit-birit langkah alika menuju kelasnya, namun belum sampai dipintu kelasnya namanya baru saja ada yg memanggil.
Alika membalikkan tubuhnya, melihat orang yg baru saja memanggil namanya.
"pke almet gua" menyerahkan almetnya ke alika
"gausah gua ga butuh" tolak alika, yg padahal iya bingung menutupinya dengan apa
"gua tau lu bocor, udh pake aja" paksa arvan
"yaudah thanks ya, bsk gua balikin" mengikatkannya dipinggang belakang
KAMU SEDANG MEMBACA
be my girlfriend
Teen FictionBibir itu mendarat di pipi mulus milik alika yg seketika langsung tersipu malu. "Jangan kaya gitu ah", pipinya mulai memerah "Ga ush disembunyiin gitu, mentang-mentang ada orang tua kamu disini" "Sial banget dasar pacarku ini", ucapnya di lubuk h...