Chapter 3

9 4 0
                                    

Permisi Latte izin up nii

Hehe lanjutan Death Heart dah ada ni

Moga suka yak

~
~

*Last chapter on

Arlen dan kenvi sampai di tempat Eyzle yang selesai mengetopsi korban pembunuhan yang ditemukan di hutan Kazer. Begitu sampai mereka langsung melihat dan sekaligus mendengarkan penjelasan hasil otopsi dari Eyzle. Korban benar-benar dibunuh dengan cara yang mengerikan belum lagi ada tanda aneh yang dibuat olehnya.

*Last chapter off


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




*Arlen pov on

Tanda ini, bukan tanda biasa. Arghh aku rasa aku pernah melihatnya di suatu tempat. Kenapa? Kenapa aku tidak mengingatnya? Arghh sudahlah sebaiknya aku tanya saja apa ada yang tahu sesuatu tentang tanda ini.

"Hei, tanda apa ini?"

"Entahlah aku juga tidak mengerti. Aku rasa ini sangat aneh jika dibilang hanya sayatan biasa karna ini sayatan yang sangat rapih seperti sengaja diukir."

"Aku setuju dengan Eyzle kalau ini tidak mungkin hanya sayatan biasa. Sepertinya ini akan menjadi misteri untuk kita Arlen."

Aku hanya mengangguk mendengar kata-kata yang diucapkan Kenvi. Yah itu benar aku setuju dengan mereka. Mau liat bagaimana pun sayatan serapih itu bukanlah sayatan asal-asalan. Pasti ada arti dibalik sayatan itu.

*kimi no toriko ni natte shimaeba kitto

"Owh maaf ada yang menelponku, aku akan menjawabnya sebentar." ujar Kenvi begitu hpnya berdering

Anak ini aku tidak percaya nada dering di hpnya lagu itu. Sudahlah biarkan saja.

"Halo"

"......."

"Hm benar, ada apa?"

"......."

"Baiklah kami akan segera kesana sekarang."

*bip

"Arlen kita harus ke kantor polisi sekarang. Mereka sudah mendapat beberapa informasi."

"Baiklah, Eyzle kami pergi dulu."

"Hm tentu."

Kami berdua pergi menuju kantor polisi dengan segera. Entah kenapa aku berpikir tentang pisau yang ditemukanku kemarin. Huh aku harap memang akan ada hasil yang bagus.




*skip perjalanan






"Bagaimana? Apa ada petunjuk?" tanyaku tanpa basa-basi

"Tidak banyak yang dapat kami temukan dari TKP. Hanya pisau yang kau temukan dan juga kartu identitas korban. Sepertinya pelaku tidak melakukan hal lain selain cukup membunuhnya."

"Hanya itu? Bagaimana mungkin?" Kenvi terkejut mendengarnya

"Ya hanya itu."

Jujur aku pun tidak percaya dengan hal itu. Entah kenapa aku merasa tidak senang mendengar hal itu. Jadi memang tidak banyak petunjuk yang dapat kami temui. Tunggu sebentar, ya aku ingat!! Kertas itu, apa itu juga termasuk petunjuk? Ini menarik kurasa aku akan bekerja keras lebih dari biasanya.

"Baiklah bisa kami mendapatkan identitas korban itu?"

"Ya, saya akan mengantarkannya segera ke tempat anda."

Aku mengangguk, kami berdua segera kembali ke kantorku untuk memikirkan. Dan tak lama polisi mengirimkan identitas korban.

Nama : Stella Hervierd

Umur : 25 tahun

Jenis kelamin : perempuan

Pekerjaan : Pegawai kantor

Dll. (pokoknya semua dijelasin ya, maap gk ditulis semua. Nanti kepanjangan J)

Aku membaca semua berkas itu dengan teliti. Sayangnya memang sangat sedikit yang dapat diketahui. Aku melihat ke arah Kenvi, sepertinya dia juga sama sepertiku.




*skip dua hari







*disisi lain

"ARGHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH"

"Hahaha bukankah permainan ini menyenangkan?"

Orang itu tidak menjawab dia hanya tetap menjerit kesakitan akibat pembunuh itu.

"Baiklah baiklah mari kita akhiri ini."

Pembunuh itu berhasil menancapkan pisau itu tepat di dada orang itu sehingga dia kehilangan kesadaran dan akhirnya kehilangan nyawanya.

"Haha ini semakin menyenangkan. Karya terbaruku sepertinya cukup bagus. Sebaiknya aku menikmati pemandangan ini dulu."

Srekk srekkkk

"hah apa itu? Mengganggu saja deh."

Kelinci kecil keluar dari semak-semak didekat situ.

"Oh hai teman kecil. Kau sangat lucu. Sepertinya lezat untuk dijadikan santapanku." (senyum mengerikan)

~

~

~

~

~

~

~

~

~

~

Hehe maap berakhir kek gitu

Jan lupa di vote yak

Tungguin lanjutannya

Comment nya boleh kok

bye bye

Death HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang