Extra Part 1

26.2K 1.1K 106
                                    

Warning : mature🙅

Jangan lupa untuk meninggalkan jejak, apapun itu aku sangat menghargainya.

Sorry for typo

Stay safe!

Enjoy:)

😚😚😚

"Dara!"

"Dar, bangun!"

"Dara!"

Dara mengerjapkan matanya berkali-kali untuk mengumpulkan kesadarannya. Ia mendongak menatap orang yang kini tengah berdiri di sampingnya sambil menatap dirinya khawatir.

"Lu kenapa? Lu mimpi buruk ya? Sampai keringetan kayak gitu"

"Ini jam berapa?" Tanya Dara.

"Jam 6 lebih sih, lu mau pulang sekarang?".

"Iya Vina, Dara harus pulang sekarang" ucap Dara sambil mengambil tas Selempang nya.

"Gua anter ya, di luar hujan Dar" Dara melihat ke arah luar yang begitu mendung, lalu beralih menatap Vina yang menatapnya khawatir.

"Dara naik taksi aja Vina, lagi pula gak baik ibu hamil nyetir hujan-hujan kayak gini, bahaya" ucap Dara sambil bangkit dari duduknya.

"Ya udah, terus taksi lu gimana? Udah dateng?"

"Bentar lagi kayak nya dateng, udah Dara pesan kok tadi jaraknya gak jauh juga" ucap Dara lalu memasukan hp nya ke dalam tas.

"Dara pamit dulu ya Vina, makan yang sehat buat dede bayinya. Jangan capek-capek, oke?" Ucap Dara sambil mengelus perut buncit Vina.

"Iya, iya. Gua anter sampai depan rumah ya?" Tawar Vina.

"Jangan, Dara bisa sendiri kok Vina. Di luar licin, Dara gak mau Vina kenapa-napa" ucap Dara.

"Kayaknya taksi pesanan Dara udah sampai di depan deh, Dara pulang ya Vina"  pamit Dara.

"Hati-hati Dar" teriak Vina.

Dara melihat taksi pesanannya yang sudah menunggu di depan, dengan cepat Dara menjadikan tas selempang nya sebagai payung dan berlari menuju taksi pesanannya.

Ia menatap ke arah luar jendela sambil merenungi mimpi yang baru saja ia alami, mengapa terasa begitu nyata?.

Dara tadi sengaja berkunjung ke rumah Vina untuk bercerita tentang tingkah Raka dan Farrel yang nampak aneh akhir-akhir ini dan tidak sengaja ia tertidur di sana sampai ia bisa mimpi seperti itu.

Kenapa seakan-akan mimpi itu menjawab semua kebingungannya selama ini?.

Dara menyandarkan kepalanya ke jendela mobil, lalu menatap ke arah luar dimana hujan mengguyur dengan derasnya. Tunggu, hujan?.

Mengapa pas sekali dengan mimpi yang ia alami tadi?.

"Dara harus nelpon Farrel" ucap Dara lalu merogoh hp nya dalam tas selempang nya.

"Ayo angkat, angkat Farrel" ucap Dara cemas. Mengapa laki-laki itu tidak mengangkat panggilannya?.

Dara meremas hp nya cemas, bagaimana jika mimpi itu adalah sebuah pertanda atau mungkin sebuah kenyataan yang akan terjadi?. Dara tidak tau apa maksud mimpi itu tiba-tiba muncul, apalagi terasa begitu nyata dan mimpi itu juga seperti berdasarkan keadaan sekarang ini.

"Pak, tau rumah tuan Fernando?" Tanya Dara. Ia ingin memastikan, apakah Farrel ada di sana atau tidak.

"Fernando siapa ya neng?"

Berandalan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang