"Menilai seseorang itu bukan dari pertama bertemu tapi dengan mengenal lebih jauh bagaimana dia"
-Didalam Do'aku
•••••
Udara pagi yang sejuk dan sinar matahari yang hangat masuk melalui kaca jendela kamar yang sengaja terbuka membuat sang pemilik kamar merasakan nyaman.
Kini Arin sedang duduk di balkon menikmati hangatnya sinar matahari.
"Kak..kakak.." teriak Ara didepan kamar yang membuat Arin terkejut.
"Iya dek" Arin berjalan menuju pintu kamar.
"Kak jalan jalan yuk" pinta Ara dengan senyum manisnya.
"Bentar aja ya" ucap Arin dengan nada tak enak.
"Hhuu.." rengek Ara
"Tapi kakak nanti ada kerja kelompok sayang" jawab Arin tak enak karena ia tak mau adiknya sedih.
Hari ini Arin ada kerja kelompok sama Pika dan Fiya jam 10.00 dirumah Fiya.
"Yaudah lama" imbuhnya.
"Yeee.. sayang kak Arin" ucap Ara girang sambil memeluk Arin.
"Ara mandi ya, suruh bibi dandanin yang cantik" ucap Arin mencubit pipi Ara karena gemas.
Arin masuk kamar dan mengambil hpnya, ia memberi tau Pika kalau dia akan datang terlambat.
Zhapika❤️
Assalamualaikum, pika
Waalaikumussalam warohmatullahi wabarokaatuh, iya rin ada apa?
Aku nanti datang terlambat jadi kamu berangkat sendiri gakpapakan?
Oh, iya rin gakpapa.
Makasih ya pika, maaf kamu jadi berangkat sendiri.
Iya Arin gakpapa.
Setelah Arin mengechat pika, dia segera menuju kamar mandi. Tak butuh waktu lama Arin sudah siap dengan celana levis, hoodie putih dengan kerudung pasmina hitam sangat cocok dan cantik.
"Oma..Ara minta jalan jalan, Oma gak mau ikut?" Tanya Arin sambil duduk di samping Oma.
"Emm.. Oma di rumah aja, kalian berdua aja senang senang ya" jawab Oma mengelus kepala Arin.
Ya, begitulah Oma selalu sulit untuk diajak keluar.
"Beneran? Yaudah Oma hati hati ya dirumah" Arin berdiri dan mencium tangan Oma karena Ara sudah siap.
"Assalamualaikum Oma" ucap Ara melambaikan tangan.
•••••
Arin mengajak Ara ke sebuah taman yang indah dan banyak pedagang kaki lima.
"Seneng gak?" Tanya Arin yang melihat wajah adik kecilnya.
"Seneng banget kak" jawabnya girang.
"Ara mau beli apa?"
"Ara mau es krim kak"
"Yuk"
"Pak" ucap Arin yang tak sengaja bersamaan dengan seseorang.
"Eh.. kak Alvian!" Ucap Arin kaget.
Alvian hanya melihat sekilas dengan wajah yang cuek.
"Pak es krim vanila satu" ucap Alvian tanpa mengalah.
"Ini mas" ucap pak es krim
"Ini mas makasih" balasnya dengan membayar es krim, dan dia langsung meninggal tanpa mengucapkan sepatah kata pada Arin.
"Kak mau vanila"
"Pak es krim vanila satu"
"Ini mbak"
"Makasih pak"
"Kita duduk disana yuk" ajak Arin menunjuk bangku di samping pohon.
Dibalas anggukan oleh Ara yang sibuk menjilati es krimnya.
"Kak Ara pengen balon"
"Bentar kakak beliin buat kamu tunggu disini oke"
"Ni.." tiba tiba Alvian datang dan menyodorkan 2 balon berwaran putih dan pink.
"Kak..?!" Arin bingung dengan Alvian yang tiba tiba memberikan balon untuk Ara.
"Tanda terima kasih gue karena lo udah nyuciin jaket gue" masih dengan wajahnya yang datar.
"Makasih kak" balas Arin dengan senyum manisnya.
"Bilang apa sama kak Alvian?"
"Makasih kak" ucap Ara pada Alvian.
"Gue yang terima kasih" imbuhnya lalu pergi begitu saja tanpa pamit.
"Udah? Pulang yuk" ucap Arin yang melihat jam tangannya sekarang pukul 10.00
Ara hanya mengangguk, karena dia pun sudah lelah.
Tak butuh waktu lama kini mereka sudah berada dirumah, dan Arin bergegas menuju kamarnya untuk mengambil tas yang berisi buku yang akan dia kerjakan bersama sahabatnya.
"Assalamualaikum.." ucap Arin didepan rumah Fiya.
"Waalaikumussalam warohmatullahi wabarokaatuh, masuk rin" Fiya mempersilakan masuk.
"Akhirnya lo datang juga rin, gue kangen tauk rasanya kayak udah satu abad gak ketemu" oceh Fiya.
"Lebaynya kumat" Canda Arin.
"Gue gak lebay, emang kayak gini dari tua" balasnya tak suka.
"Dari lahir neng" jawab Arin tertawa.
"Pika dimana?" Tanya Arin.
"Lagi ke supermarket beli cemilan" balasnya
"Kenapa gak tuan rumah aja yang beli?"
"Tau ah"
"Ngambek niih" Arin tertawa.
Diseberang sana Pika sedang dikasir untuk membayar.
"Makasih mbak" ucap Pika pada mbak kasir, dan keluar dari mini market.
"Mbak.."
•••••
Gimana dipart ini?
Kesel gak sama Alvian?Assalamualaikum apa kabar?
Alhamdulillah aku udah benerin part yang ini, aku benerin ceritanya karena aku merasa masih banyak yang kurang, dan maaf ya kalo ceritanya aga berbeda dari yang kemarin. Aku sempetin benerin part ini karena aku merasa part ini harus segera dipublikasikan bukan di draf. Dan in syaa Allah aku tgl 10 Des udah bisa update lagi😊. Makasih udah mau nunggu❤️.Jangan lupa baca Al-Qur'an.
19 November
KAMU SEDANG MEMBACA
Didalam Do'aku
Poetry"Dibalik senyum manis yang selalu terpancar di wajahnya ternyata begitu banyak luka yang ia tahan, begitu banyak beban ia panggul sendiri. Arin terlalu tertutup untuk menceritakan kehidupannya pada orang lain walau hanya sekecil debu. Anak yang sela...