"Ku ajak kau melayang di hutan""Dan kutinggalkan sendiri"
Kulihat kau ketakutan, lalu aku bilang mampus!"
Brak
"Eh eh kang nyapu lewat" kenapa mulutku ini selalu refleks bicara disaat yang amat sangat tidak tepat.
"Ketua apa dia orang yang harus kita bunuh?" Apa salah dan dosaku ini, kenapa sekarang banyak orang didepan dan belakangku? Aku itu hanya lapar dan ingin beli makanan instan di minimarket sana.
"Sepertinya iya orang itu tidak memberikan ciri-ciri yang jelas, dia hanya bilang bocah itu memiliki rambut sepunggung dan tubuh kurus" orang yang dipanggil ketua tadi berbicara sambil memandangi ku dari atas sampai bawah, aku menyesal keluar malam ini. Orang tadi mendekat ke arahku dengan membawa sebilah pisau yang tampak berkilau saat terkena lampu jalan yang remang-remang.
Karena takut aku tidak berbicara tapi melangkah mundur secara pelan dan berusaha tidak menimbulkan suara apapun.
Tep
"Mampus" seseorang dengan tangan besar memegang pundak ku membuat bulu kudukku berdiri dan keringat dingin menetes.
Ukh, aku tidak boleh mati disini bagaimana nanti dengan orang tua ku nanti, mungkin mereka akan sedih dan skripsi yang sudah ku kerjakan dengan baik dan benar.
Jleb
Ah, sepertinya aku terlalu banyak berfikir sampai tidak menyadari ada sebilah pisau yang tertancap tepat didadaku dan sepertinya sudah menembus kejantung.
Uhuk
Aku memuntahkan seteguk darah, pandanganku mulai buram, kepalaku rasanya seperti akan pecah dan terdengar suara orang berteriak di tambah langkah kaki tidak beraturan setelah itu aku tidak mendengar apa-apa lagi.
Miris sekali memang nasibku.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Said She is The Evil Maid
Fantasy[ Bukan Novel Terjemahan ] Judul sebelumnya = Mystery Evil Maid with Him [ maaf chapter 7 sensian dia ke acak : ˘ ∧ ˘ : ] "Hah!" "Aku di mana? Aku siapa? Aku kenapa?" "Seharusnya sekarang aku berada di rumah sakit, bukan?" ________ Aku menjadi korb...