Chapter 4

4 1 0
                                    

Setelah memutari komplek akibat ulah jail Kenzo,akhirnya sampai didepan rumah Kenzo yang bernomor 17 dengan konsep rumah yang tidak terlalu megah,hanya rumah yang cukup luas dan elegan dipandang,selain itu terdapat kolam ikan de bagian samping dekat taman, tidak kalah bagus dengan rumah Creliz.

"sono lu turun" ucap Creliz saat mobilnya sudah berhenti tanpa mematikan

"ya gausah ngegas kenapa si?" tanya Kenzo yang ga paham kenapa cewek disampinya sagat sensi padanya, padahal ia mencoba saat lembut padanya namun balasan yang tidak setimpal dan jauh dari harapannya 

"keburu malem bego, lagian gua mau nonton comeback laki gua"

"udah kawin lu punya laki segala"

"maksudnya idola gua"

"haduh tenang, idola kamu kan ada didepan mata kenapa malah buru-buru pergi sih"

"ngimpi lo anak kadal, jauh banget perbandingan elu sama idola gua, lu mah ga ada wibaanya sama sekali" sindir Craliz sambil memutarkan bola matanya, ia heran kenapa ada orang sepercaya diri kayak orang disampingnya

"awas aja lu suka sama gua" peringatan Kenzo pada Crelis 

"halah yang ada itu elu suka sama gua,lagian juga elu yang deket-deket gua"

"elu beda si"

"dih lu kira gua siluman beda gimana coba?" 

"ya pokoknya beda,dahlah pulang sono keburu malem, gabaik cewe pulang male-malem" ucap Kenzo sambil turun dari mobil

"heh kutu kadal, lu ga sadar diri ya, elu yang nyusahin tolol,makasih kek" sengak Crelis pada Kenzo

"hehe, yaudah makasih ya Celiz yang cantik,jangan marah-marah terus, hati-hati ya pulangnya salam juga buat bunda Creliz yang baik ga kayak anaknya" ucap kenzo saat menutup pintu mobil Craliz dan bergegas lari kedalam rumahya sebelum disemprot ocehan dari Craliz

"emg kutu kadal tu orang, udah nyusahin, dibikin seneng karena dipuji ehh akhirnya sama aja, emg ya jangan pernah menaruh harapan pada manusia. Eh apaan si dahlah pulang ae" 

Setelah bergumam dengan emosinya, ia langsung menancapkan gas namun saat ia mau jalan ternyata hp nya berdering, lantas ia melihat manusia mana yg ingin menundanya, ternya sang kutu kuda yaitu Vrisel. Lantas Craliz langsung mengangkatnya 

"ada apa lu telpon gua segala"

"lu dimana kusap"

"kusap apaan sang"

"kutu sapi"

"ampundahh sang,ngadi-ngadi ae lu"

"jangan sang napa,kesannya gua sangean bego, kukud aja deh"

"hah apatuh kukud,lagian musang kalik bukan sange"

"lu kan suka nyebut gua kutu kuda dongo,pikun apa bego sih"

"oohhh kutu kuda, ok kukud ada apa gua lagi di depan rumah kutu kudal nih"

"hah apatu kudal?"

"kutu kadal si kenzo"

"anjrit lu, semua lu namain kutu,eitt lu napa jam segini dirumah dia" curiga vrisel pada sahabatnya yang satu ini, karena biasanya dia males keluar dan memilih menikmati hidpnya yang dikelilingi oppa-oppa tamvan

"kan lu tau tadi dia nebeng gua"

"ya kan udah dari tadi, y kali lu ndorong mobil sama dia ampe selama ini"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ACRELIX-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang