Elang telah tiba di rumahnya dan disana ia melihat Mamahnya sedang memarahi kembarannya, Erlangga.
Elang menghampiri kedua manusia itu yang sedang bertengkar, ralat bertiga maksudnya karena disana ada Husein.
"Lihat tuh anak kesayangan Mamah sama Papa! Jam segini dia baru pulang? Kemana aja jangan Angga terus yang di salahkan." ucap Erlangga dengan menatap tajam Elang.
"Lo bingung gue habis darimana Kak? Gue habis kumpul OSIS dan kita tadi sedang membuat progam kerja emang kenapa?" jawab Elang
"Tuh lihat saudara kamu dia bahkan ikut organisasi sedangkan kamu apa? Kamu malah ikutan geng motor nggak jelas itu!" bentak Husein
"Mamah sampe pusing kenapa kamu sama Elang sangat beda." ujar AdelaSemuanya terdiam, Adela dan Husein pun meninggalkan ruang tengah dan kini tertinggal Elang dan Erlangga.
"Kak—
"Apa? Lo belum puas lihat gue di marahin tadi? Lo mau minta maaf? Untuk apa? Lo nggak salah kok cuma gue yang salah, kenapa gue hidup." desis Erlangga memotong pembicaraan ElangElang terdiam.
"Lo bingung apa yang harus lo lakukan? Lo pasti ingin tanya kan bagaimana caranya untuk nebus kesalahan lo?" tanya Erlangga selanjutnya.
Elang mengangguk.
"Gue mau kita balapan lagi karena dengan lo jatuh gue bisa merasa puas! Apa lagi kalo lo dimarahin Mamah sama Papa itu sangat bikin gue bahagia." pinta Erlangga dengan sangat senang berharap hal buruk terjadi pada Elang.
"Tap—
"Kalo lo nolak sama saja lo tega sama gue. Ngebiarin gue hidup menderita sendiri!" potong Erlangga.Elang sangat menyayangi kembarannya karena Erlangga adalah bagian dari dirinya. Jujur se-egois apapun Elang pastilah tetap Erlangga kakaknya jadi ia harus menurutinya.
"Oke aku setuju kapan?" tanya Elang
"Sekarang!" jawab Erlangga
"Oke yaudah ayo tapi kalo gue menang gue mohon kak Angga jangan kek gini lagi, kak Angga harus berubah." pinta Elang
"Gampang bisa gue atur," balas Erlangga.Elang dan Erlangga segera berjalan ke garasi untuk mengambil motornya masing-masing. Elang sedikit takut namun nyalinya ia kumpulkan demi Erlangga.
Jalanan sepi karena ini sudah malam.
Elang dan Erlangga sudah berada di tengah jalan raya yang sepi.
"1".
"2".
"3 Go!"
Ketika ucapan Erlangga ketiga motor pun melaju dan kecepatan di atas rata-rata. Elang dengan secepat mungkin mengendarai motornya dan begitupun Erlangga ia tak kalah cepat.
Tak butuh waktu lama Elang pun sampai di garis finish namun heran kanapa melebih garis, dan entah kenapa tiba-tiba saja rem motornya tidak berfungsi. Elang kewalahan dan terpaksa ia terjatuh karena menabrak pohon dengan keras.
Elang terjatuh ia pinsan.
Disana sepi tidak ada siapapun lalu dengan cepat Erlangga menyusul dan menghampiri Elang.
______________^YOUR'E MINE^_____________
Crakk!
Gelas yang ada di tangan Adela entah kenapa tiba-tiba terjatuh dan kini perasaannya pun menjadi tak enak.
"Aduh kenapa ya kok jadi nggak enak gini." gumam Adela
Kringgggg!
Ponsel Adela berbunyi.
Erlangga is calling.
"Erlangga? Pasti mau minta maaf terus suruh bukain pintu dahlah malas biarin aja," ujar Adela.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your'e Mine [Tahap Revisi]
Teen FictionMencintaimu seperti bermain saat hujan, awalnya aku senang kemudian aku sakit. ~Ayla Queenara. ***** [Sedang tahap revisi] [PUBLIKASI ULANG] Ayla Queenara, gadis imut yang mencoba mendekati Elan...