Chap. 14 : Camping 🏕

33.6K 2.8K 195
                                    

Jennie menggeleng cepat saat Lalisa mengucapkan kalimat yang membuatnya begitu sakit dan seakan sulit untuk bernafas.

"Tidak, Lili.. Kau bukan sebuah kesalahan, kau sangat berarti untukku dan berhentilah memanggilku Unnie.." ucap Jennie yang hendak meraih tangan Lalisa namun dengan cepat Lalisa menggeser tubuhnya hingga Jennie tak bisa menyentuhnya.

"Aku lebih nyaman memanggilmu Unnie..." Lalisa berlalu meninggalkan Jennie yang masih diam menatap punggungnya yang lama kelamaan semakin mengabur dan menghilang di balik pintu rumah Rose.

Jennie menangis terisak, ia benar benar menyesali perbuatannya yang dengan tega menelantarkan serta memukul Lalisa.




.




Sudah tiga hari berlalu dan sikap Lalisa semakin terlihat jika ia menghindari dirinya.

"Apa Lili sudah tak membutuhkan Mommy lagi hmm?" lirihnya saat melihat Lalisa berjalan bersama sahabatnya.

Bukan hanya Lalisa yang menjauhinya, semua sahabatnya pun menjauhinya, wajar saja mungkin mereka terlalu kecewa padanya hingga berakhir menjauhinya.

Tiba-tiba terdengar suara pengumuman, dan menuntut seluruh siswa berkumpul di aula indoor. Mau tidak mau Jennie pun melangkahkan kakinya ke aula seorang diri, tanpa seorang pun teman.

Sesampainya di aula sudah banyak siswa/i yang berkumpul dan Jennie memilih berdiri di paling belakang, lebih tepatnya di belakang barisan Lalisa dan juga sahabatnya dan tak terasa air mata Jennie mengalir begitu saja saat melihat Lalisa yang menurutnya sudah banyak berubah. Ada rasa ingin menghampiri, namun ia terlalu pengecut sekarang, mengingat bagaimana perlakuannya terhadap Lalisa membuatnya selalu dipenuhi rasa bersalah yang tiada ujungnya. Tiba-tiba Lalisa menoleh ke belakang dan tepat mata mereka berdua bertemu namun Jennie dengan cepat memalingkan wajahnya, ia tak ingin terlihat menyedihkan di mata Lalisa.

Jennie menahan segala gejolak dalam hatinya yang terus saja menyuruhnya untuk menghampiri Lalisa dan memeluknya erat. Tapi sekali lagi ia terlalu pengecut untuk melakukan hal itu.

Dan suara kepala sekolah mengambil antesinya saat namanya disebut, dengan cepat Jennie menghapus air matanya takut jika seluruh siswa menoleh ke arahnya.

"Dan kelompok terkahir adalah, Jennie Kim, Kim Jisoo, Roseanne Park dan Lalisa Manoban. Kalian akan satu tenda dan tidak ada perubahan kelompok. Saya harap kalian menyiapkan semuanya dengan baik. Dan sampai jumpa 2 hari lagi. Terima kasih." ucap Mr. Gong Yoo selaku kepala sekolah di The Kim International School.

Iya, mereka semua dikumpulkan di aula karena ada acara Camping, itu adalah agenda tahunan sekolah dan akan dilaksanakan lusa. Seluruh siswa/i pun membubarkan diri dan pulang ke rumah masing-masing begitupun dengan Jennie yang sudah berada di dalam mobilnya. Bukannya segera melajukan mobilnya, Jennie malah melamun. Hingga suara ketukan kaca mobil membuatnya tersadar.

"Ah kau Solar, wae?" tanya Jennie setelah menurunkan kaca mobilnya.

Solar tersenyum tipis ke arah Jennie, lalu tangannya terulur untuk menghapus jejak air mata Jennie yang Jennie sendiri tak tau jika ia menangis.

"Jangan menangis terus, dan jangan jadi pecundang. Berjuanglah lagi, aku yakin secepatnya gadismu akan kembali padamu.." ujar Solar.

Jennie menatap Solar dengan tatapan penuh tanya. Mengapa Solar masih peduli padanya padahal ia sudah mengecewakannya dan juga yang lain? Pikir Jennie.

"Mian, aku menjauhimu.." lirih Solar.

"Gwenchana, kalau begitu aku pulang dulu.." pamit Jennie dan Solar mengangguk.

SUGAR MOMMY || 𝙅𝙀𝙉𝙇𝙄𝙎𝘼 GxG ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang