42. Akhirnya Bisa

127 12 1
                                    

"Aku rindu binar mata indah dan senyum ceria di bibirmu. Rasanya menunggu hingga berbulan-bulan lamanya, membuat aku menjadi gila karena rasa haus akan rindu dan sentuhan lembut dari kulitmu, Natasha Zaylee Aldavaro."

***

❗️KONTEN SENSITIF ❗️

***

3 bulan sejak kehadiran Jeje di rumah Aldavaro, membuat Natasha menjadi lebih sibuk. Bahkan dia suka pulang lebih dulu hanya karena alasan harus membantu Cayla. Padahal Cayla tak perlu dibantu, ada baby sister-nya yang membantunya mengurus Jeje. Namun, Natasha begitu keras kepala dan tetap melakukan itu.

Jangan tanya wajah manyun dan bete Jeffri bagaimana. Dia keki abis. Hal-hal yang dia tunggu selama ini kayak sia-sia aja gitu. Jeffri udah kangen berat sama Natasha. Tapi Natasha gak peka sama sekali, entah pura-pura atau bagaimana. Jeffri pokoknya kesal dan sudah berniat akan melakukan semuanya malam ini juga. Pokoknya apapun yang terjadi, malam ini Jeffri harus bisa mendekap gadis keras kepala yang selalu membuatnya luluh dan menggila karena kalimat penenangnya.

Malam ini, Jeffri tergesa-gesa pulang dan langsung menaiki anak tangga dengan cepat. Cayla yang sedang menonton TV sambil membaca majalah, dengan anaknya yang sudah tertidur di pangkuan baby sister. Alisnya menyatu kebingungan karena Jeffri tak pernah- pernahnya berjalan dengan tergesa-gesa seperti itu. Tapi lagi-lagi Cayla mencoba untuk tidak peduli.

Jeffri menghembuskan napasnya ketika sudah berdiri di depan kamar Natasha. Ia mencium bau badannya, lalu bergumam, "Dia pasti menghindar waktu itu, bilangnya bau, bau, bau apaan coba? Wangi gini."

Jeffri tanpa basa basi atau ketuk-ketuk pintu lagi. Langsung membuka knop pintu tanpa permisi. Kamar Natasha memang tak pernah di kunci jika belum pukul 10 malam. Apalagi semenjak adanya kehadiran Jeje yang tidur di kamar sebelah Jeffri. Jadi, Natasha suka bolak balik untuk melihat si bayi kecil itu.

Natasha yang memang sedang ritual malam alias memakai skincare seketika terkejut saat melihat dari pantulan cermin. Itu Jeffri dengan baju kerjanya, dia datang dengan wajah serius dan menatap Natasha yang menatapnya lewat pantulan cermin.

Saat ini, perlu diingat ya, Natasha hanya menggunakan tengtop hitam bertali tipis, dia bahkan belum memakai bra-nya karena baru selesai mandi. Bawahannya bahkan cuman memakai hotpans hitam yang benar-benar pendek, sependek celana dalam.

Sudah pasti mata Natasha membelalak kaget. Dia langsung menoleh dan dengan raut wajah tak percaya.

"Kak Jeffri keluar!" pekiknya dengan horor.

Namun Jeffri tetap diam dan langsung menutup pintu dan menguncinya. Kuncinya ia taruh di dalam laci dekat kasur. Jeffri berjalan dengan mata yang terus menerus menatap Natasha dengan serius.

Natasha yang sepertinya peka akan hal-hal tak baik langsung bangun dan mengambil sisir sambil menyodorkannya di depan Jeffri.

"Diam di situ! Kamu mau perkosa aku 'kan!" seru galak Natasha pada Jeffri.

Jeffri menghembuskan napasnya. "Aku baru aja pulang, tapi istri aku ini, malah nuduh-nuduh yang gak sesuai."

Natasha masih dalam posisi yang sama. "Gak percaya!"

Jeffri memijat dahinya. "Sayangku, apa mata aku keliatan bohong? Aku capek banget, mau ke kamar kamu, mau peluk kamu, aku kangen sama kamu. Masa gak boleh suami Natasha kangen sama Natasha?" tanyanya jenaka.

Mellifluous [Completed✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang