NINE

2K 289 64
                                    

Keduanya masih berpelukan dengan sangat erat, melepas rindu yang lama terpendam. Untuk mengganti setiap waktu yang mereka lewatkan... Bukan nya mereda, pelukan Jennie semakin erat... Seakan Jennie tak ingin Jisoo pergi meninggalkannya.

Karena pada dasarnya, pelukan hangat tubuh Jisoo seperti ini yang dia butuhkan.

"Jen..." Ucap Jisoo sembari mengusap punggung Jennie dengan pelan,

"Humm..." Jawab Jennie seadanya karna dia memang terlalu nyaman,

Tak ada yang ingin mengakhiri pelukan itu, keduanya hanyut dalam kenyamanan itu. Hingga... Jennie membuka matanya, jantungnya berdetak... Pipinya bersemu merah... Jennie melepas pelukan itu dengan pelan dan ragu. Masih ingin memeluk tubuh yang dirindukan namun merasa malu karena yang di peluk bukan siapa-siapanya sekarang.

Jennie menundukkan pandangannya, berusaha menyembunyikan wajah merahnya..

"Ma-maafkan aku Ji..."

Detik kemudian dia kembali berbaring dan menutup wajahnya dengan selimut, Jisoo yang melihatnya agak sedikit bingung dengan sikap Jennie. Namun kemudian tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Terkekeh dengan gelagat malu-malu Jennie...

"Sa- Jen...." Ucap Jisoo ragu karena dia juga sadar, Jennie bukanlah istrinya lagi.

"Maafkan aku Ji, seharusnya aku lebih bisa menahan diriku..."

Jisoo masih bingung dengan apa yang harus dia lakukan, dia masih mengamati tubuh Jennie yang tertutupi selimut.

"Aku datang untuk menjengukmu, melihat keadaanmu.. Apa aku tidak boleh melihat wajahmu?"

Masih belum ada jawaban dari Jennie, dia masih terlalu malu menampakkan wajah merahnya. Kediaman Jennie membuat Jisoo sedikit frustasi, Jisoo pun menghembuskan nafasnya lalu berkata...

"Baiklah, aku pergi.. Istirahatlah Jen."

Jisoo hendak berdiri namun pergelangan tangannya di tahan oleh Jennie,

"Te-tetaplah disini... Sebentar lagi..." Jennie membuka dengan pelan selimut yang menutupi wajahnya, namun hanya memperlihatkan mata kucingnya,

Jisoo pun kembali duduk, membiarkan Jennie yang masih menggenggam pergelangan tangan nya dengan erat. Jelas ada rasa ketakutan pada genggaman itu, takut Jisoo tak akan kembali.

"Ma-maaf...."

Jisoo menaikkan alisnya saat melihat Jennie melepas genggamannya, detik berikutnya Jisoo membuka selimut yang menutupi wajah sang mantan istri. Kepala Jisoo bergerak dan berhenti tepat di wajah Jennie, kedua mata itu bertemu.. Sangat jelas masih ada cinta dan kerinduan pada keduanya..

Jennie kaget setengah mati karena wajah Jisoo begitu dekat dengannya, nafas Jisoo dapat dia rasakan tepat di wajahnya. Kalimat Jisoo selanjutnya mampu membuat Jennie sesak nafas karena dia tidak dapat memungkiri...

"Apa kamu tidak merindukanku?"

BEFORE I LOSE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang