Mantan adalah jodoh yang masa aktifnya sudah habis.
***
Jesi bangun tidur sendirian seperti biasa. Hari ini dia duduk betenger di atas kasur sembari menilik ke arah jendela.
Masih sama dengan hari biasanya, Jesi terus menunggu kedatangan seseorang untuk berkunjung ke rumahnya. Hal itu memang sering Jesi lakukan, mengingat Jesi tak ingin terus sendirian.
Gadis itu tidak ambil pusing dengan kebiasaannya, karena bersikap seperti ini memang membuatnya lebih baik. Kini, Jesi masih duduk dan menatapi gerimis hujan yang membasahi dedaunan di sekitar rumahnya.
"Hai kamu. Mau sampai kapan terus bersembunyi?" tanya Jesi pada dirinya sendiri.
Tatapan Jesi berhenti saat mendengar suara ketuk pintu dari arah bawah.
Yah, rumah yang Jesi diami sekarang memiliki dua tingkat namun luasnya terhitung sempit. Ruangan atas merupakan tempat khusus bagi Jesi untuk menatap bintang dan suasana luar, sedangkan ruangan bawah dikhususkan untuk ruangan tamu dan kamarnya. Namun jika di hitung, Jesi lebih sering tidur di ruangan atas, di sana lebih tenang.
Jesi turun ke bawah dengan langkah antusias, ia sudah dapat menebak siapa yang datang.
"Itu pasti Christof," duga Jesi sambil berlari ke arah pintu.
"Hai," sapa Jesi namun tubuhnya tiba-tiba membeku.
Jesi kaget saat melihat gadis di sebelah Christof yang sedang membalikan badannya, belum menatap ke arah Jesi. Pasti laki-laki itu tengah merencanakan sesuatu yang membuat Jesi kembali terluka.
"Apa-apaan ini? Kamu membawa orang asing ke rumahku. Tindakan mu melanggar aturan ku, Christof." sergah Jesi dengan sorotan tajamnya membuat wanita di samping Christof panik lalu balik menatap ke sumber suara.
"Kenapa marah-marah?" tanya wanita itu sehingga membuat Jesi mematung.
Jesi mengepal tangannya kuat, memberikan reaksi serius begitupun dengan wanita itu.
Dengan langkah ragu, Jesi mendekati wanita itu dan di pandang Christof dengan tatapan bingung.
"Kak Rachel!" seru Jesi.
Rachel tersenyum. "Jadi pacar lo Jesi, kalau dia orangnya aku sih kenal." ucap Rachel seraya menyengol lengan Christof.
Tanpa menunggu lagi, Rachel langsung memeluk Jesi dengan hangat membuat Christof hanya mampu menjadi audient. Keduanya saling akrab dan lebih terlihat seperti saudara, karena Rachel memang sudah menganggap Jesi seperti adik sendiri.
Christof menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Kalian kok bisa saling kenal sih?"
Pertanyaan Christof membuat kedua gadis itu tersenyum dan melepas pelukan mereka.
"Masuk dulu, akan ku ceritakan semuanya." ajak Jesi dan di angguki oleh kedua orang itu.
Jesi terus mengenggam jemari Rachel, menariknya ke ruang tamu sedangkan Christof merasa iri karena dari tadi Jesi terus mendiamkannya.
Jesi lebih banyak berbicara pada Rachel ketimbang Christof.
"Kakak gimana kabarnya?" tanya Jesi tersenyum ceria ke arah Rachel yang sudah duduk di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUBSTITUSI (Sudah Terbit✔)
Romance[Fanfiction/Romance] [Follow akun author, karena seorang penulis bijak akan tahu bagaimana caranya menghargai sebuah karya!] Senja akan selalu siap siaga, ketika harus menggantikan Fajar. "AKU BUKAN PEMBUNUH YANG KALIAN MAKSUD!" teriak gadis remaja...