40. Diantar jemput Elang

39 7 0
                                    

Nggak perlu jadi anak raja biar bisa merasakan jadi tuan putri, diantar jemput sama lo aja udah kek princess.
                                       ~Ayla Queenara

Hari ini Elang sudah boleh pulang karena keadaannya sudah pulih.

Elang sengaja menjemput Ayla karena ini adalah sebagai  bentuk tanda terimakasihnya karena Ayla sudah merawatnya selama di rumah sakit.

Ayla sangat senang karena bisa dijemput oleh Elang pujaan hatinya.
"Lang..." panggil Ayla

Elang hanya berdeham.

"Gue nggak mimpi kan?" tanya Ayla
"Memang nya kenapa?" tanya balik Elang
"Ya gue nggak nyangka aja bisa dijemput sama lo tanpa gue minta," jawab Ayla dengan lebay.
"Lebay lo!" cibir Elang
"Sumpah Lang gue senang bangettttt ini semua tuh kek mimpi!" seru Ayla dengan senang

Elang hanya menggelengkan kepala.

Lima belas menit kemudian mereka sampai di sekolah.

Elang membuka pintu mobil Ayla lalu Ayla tersenyum "Makasih" ucap Ayla.

Elang hanya mengangguk.

Ayla dan Elang berjalan berdampingan seperti layaknya pasangan dan banyak yang melihat mereka dengan tatapan iri, terutama Bella.

"Tuh bitch kasih kemat apa sih ke Elang sampe Elang mau jalan sama dia" cibir Bella
"OMG Bella! Lo nggak tahu kalo Ayla yang donorin darah buat Elang?" ucap Fany dengan khas lebay nya

Bella kaget ia membulatkan matanya, "Lo serius? Kata siapa?" tanya Bella tak percaya
"Rian kan dua hari kemarin bikin story WhatsApp" balas Fany

"Wahh segitu cintanya yah Ayla ke Elang sampe rela berkorban" celetuk Nadine, gadis paling lemot di antara mereka bertiga.

Bella dan Fany hanya memutar bola matanya malas.

Disisi lain Ayla sudah sampai di kelasnya.

Ia sangat senang hari ini. Ia memeluk Agatha dengan erat, "Aaargghh gue senang banget Tha gue senang!" ucap Ayla.
"Iya Ay gue juga senang. Akhirnya Elang bisa berubah juga" ujar Agatha ia ikut senang.

Disisi lain Rian dan Edward melongo,mereka tetap terus menatap Elang dengan tatapan tak mengerti.

"Lo berdua kenapa?" tanya Elang
"Gue heran sama lo kok bisa berubah drastis gitu?" tanya Rian
"Hooh, berubah banget lo kesambet apa Lang?" tambah  Edward ikut bertanya.

Elang menyengit tak mengerti, "Berubah? Berubah gimana nya?" tanya Elang balik tak mengerti.
"Ya lo berubah biasanya lo nggak peduli sama Ayla tapi kenapa sampe care gitu?" tutur Rian
"Oh itu" Eang duduk di antara Rian dan Edward.

Edward berdecak, "Kok malah oh doang lo kenapa sih Lang?" tanya Edward lagi dengan kesal.

Elang tertawa kecil, "Gue cuma mau belajar ngehargain dia aja. Gue mau balas budi sama dia karena dia udah donorin darah dan sekaligus ngurusin gue selama di rumah sakit." jelas Elang
"Kirain lo mau coba buka hati buat Ayla," pikir Rian.
"Iya itu juga karena gue pikir kasihan deh Ayla udah berkorban tapi dia disia-siakan pula" jawab Elang tersenyum manis.

Rian dan Edward pun sontak kaget mereka pun melotot "Udah nggak usah kaget!" ketus Elang.

Detik berikutnya mereka pun saling diam dan Elang jadi teringat Bara.

"Gue jadi penasaran siapa itu Bara dan punya urusan apa sama Ayla" batin Elang

"Mulai besok gue akan cari tahu semua nya dan akan menjaga Ayla sebagai bentuk terimakasih gue." lanjutnya Elang dalam hati.

Your'e Mine [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang