My Cute Neighbor (BeomKai)

• My Cute Neighbor • Part 4 •

- Amerika, pukul 19.30 -

Soobin berjalan ke arah kantor sambil membawa dokumen-dokumen yang diminta Tuan Choi, bosnya. Ia pun mengetuk pintu kantor Tuan Choi. Tetapi karena tidak ada jawaban, Soobin langsung membuka pintu kantor Tuan Choi dan melihat sekelilingnya. Tidak ada siapa-siapa di sana. Ia berniat untuk keluar dari kantor tersebut dan membawa dokumennya nanti.

"Sayang, datanglah ke apartemenku dan bersenang-senang denganku. Aku ingin sekali tidur bersamamu."

Soobin menghentikan langkahnya dan terkejut ketika ia mendengar suara seorang wanita di depan kantor Tuan Choi. Soobin pun dengan cepat bersembunyi di bawah meja kerja milik Tuan Choi. Soobin mengintip lewat lubang kecil yang ada di meja tersebut. Soobin menatap wanita tersebut sedang melingkarkan kedua tangannya di pinggang Tuan Choi. Wanita tersebut mendorong pelan tubuh Tuan Choi ke atas sofa. Mereka berdua duduk di atas sofa sambil berciuman.

Soobin tak bisa melihat wajah wanita itu, ia hanya bisa melihat bagian pinggang wanita itu hingga ke kaki. Wanita itu mengenakan rok panjang hitam dengan high heels berwarna hitam.

"Apakah istrimu tau soal ini?" tanya wanita tersebut.
"Tentu saja tidak."
"Hm~ Aku akan memuaskanmu, lebih dari istrimu."
"Jung Seo-ah, kau bahkan lebih seksi dari istriku." Tuan Choi tertawa sambil mengelus punggung Jung Seo.

Soobin terkejut bukan main ketika ia mendengar nama wanita tersebut. Ia menahan napasnya dan memejamkan matanya, berharap agar kedua orang tersebut segera keluar dari kantor ini.

Beberapa menit kemudian, kedua orang tersebut keluar dari kantor. Soobin pun merasa lega. Ia keluar dari bawah meja dan menatap sebentar ke sekelilingnya. Ia pun dengan cepat keluar dari kantor Tuan Choi sambil merapikan baju dan rambutnya.

Tiba-tiba saja, Tuan Choi dan Jung Seo kembali berjalan ke arah kantor. "Sayang, aku ingin pergi ke salon lagi untuk mengecat kuku tanganku. Aku tidak suka warna cat kuku milikku. Temani aku, ya?"
Soobin sedikit terkejut karena ia masih berdiri di depan kantor Tuan Choi. Ia akhirnya berpura-pura kalau ia mau masuk ke kantor Tuan Choi. Soobin pun menatap Tuan Choi dan membungkuk ke arah Tuan Choi. Jung Seo bahkan tak memperhatikan Soobin karena ia sibuk memperhatikan kuku tangannya.

Soobin menatap wanita itu dengan mata terbuka lebar. Soobin merasakan kalau jantungnya berdetak dengan cepat. Soobin dengan cepat menunduk ketika ia melihat Jung Seo menatap ke arahnya. Soobin langsung memberikan dokumen yang ia bawa kepada Tuan Choi tanpa menatap mereka berdua. "Ini, dokumen yang Tuan minta." Tuan Choi pun mengambil dokumen itu sambil tersenyum. "Kau benar-benar karyawan yang rajin. Bahkan kau dengan cepat menyelesaikan pekerjaanmu. Kembalilah ke kantormu. Terima kasih, Soobin-ssi."
"Sama-sama dan terima kasih." Soobin langsung berjalan meninggalkan Tuan Choi dan Jung Seo.

"Soobin?" ucap Jung Seo.
"Ah, dia Choi Soobin. Dia adalah anak yang rajin dan dapat dipercaya. Ada apa?" tanya Tuan Choi. Jung Seo pun hanya menggeleng. "Ah, ti-tidak. Tidak ada apa-apa. Ayo pergi," ucap Jung Seo sambil tersenyum.

Tiba-tiba saja Soobin menitikkan air mata. Ia berjalan dengan cepat untuk menuju ke kantornya. Ketika ia hampir sampai di depan kantornya, tiba-tiba saja ia menabrak Yeonjun, kekasihnya yang sekantor dengannya. "Soobin? Ada apa? Kenapa kau seperti ketakutan?"
"Yeonjun Hyung, Tuan Choi..." Soobin berusaha menahan air matanya. Ia menggeleng dengan cepat. "Ada apa, Soobin-ah?" Yeonjun memegang kedua bahu Soobin dan menatap wajah Soobin. Yeonjun terlihat kebingungan.

"Hyung, apa kau tahu kalau Tuan Choi selingkuh?" Soobin menatap Yeonjun. Yeonjun membuka matanya lebar, ia menghela napasnya. "Soobin, semua orang di kantor ini sudah tahu. Tetapi mereka disuruh diam dan tidak memberi tahu siapa-siapa soal ini, termasuk istri Tuan Choi," jawab Yeonjun. Soobin terkejut mendengar ucapan Yeonjun. "Hyung, apakah wanita itu bernama J-Jung Seo?" tanya Soobin. Yeonjun mengangguk.