Wang Yibo lebih menyukai kamarnya yang nyaman, Rumahnya yang jauh dari keramaian, lingkungan tempat tinggalnya yang lebih didominasi hutan hijau. Tapi, malam ini dia harus keluar dari zona nyamannya itu. Mungkin karena habitatnya yang tidak bersosialisasi, bertemu dengan banyak orang membuatnya kepalanya pusing dan merusak mood tenangnya.Kota yang sangat bising sangat dibenci olehnya, apalagi tempat berisik yang isinya musik tidak jelas, lampu hidup dan mati bergantian dengan warna yang tidak beraturan. Wang Yibo ingin muntah melihat banyaknya manusia yang bergerak kesana-sini. Bau keringat mereka menggagu penciumannya. Di tempat itu tiga indra pentingnya di serang bertubi-tubi.
Wang Yibo menatap benci pada lelaki tinggi yang membawa gelas dan beberapa botol di tangannya. Song WeiLong, mahluk hidup yang berani membawa ke tempat ini dengan seenak jidatnya. Bukan Wang Yibo tidak mencoba untuk pulang, sudah mencobanya. Namun saat dia melangkahkan kakinya keluar, kerumunan manusia menyambutnya. Bau semua orang bercampur jadi satu menganggu indranya lagi dan lagi, membuat dia hilang arah. Dengan kata lain, dia tersesat. Song Wei Long si sialan itu menyita kunci mobilnya. Wang Yibo tidak bisa menggunakan kenderaan umum, akhirnya dia kembali lagi, diseret oleh mahluk tidak tau malu yang menyebut dirinya sebagai teman loyal.
“jangan pasang tampang seperti itu, ini adalah hari ulang tahunmu” dan yah. Ini adalah hari ulang tahun paling buruk selama 355 tahun hidupnya.
“kau harus merayakannya kawan.” Wang Yibo masih menatap tidak suka pada mahluk yang dengan santainya duduk di depannya, meletakkan gelas dengan bongkahan es batu di dalamnya.
“selamat ulang tahun Wang Yibo, kau sudah sangat tua” Wang Yibo masih tidak merespon. Song WeiLong menyeretnya dengan alasan, dia sedang sakit dan perlu ke rumah sakit, namun tidak memiliki wali untuk menandatangi surat apa pun yang Wang Yibo tidak tahu. Harusnya Wang Yibo sadar, mahluk itu jelas-jelas menipunya. Kemungkinan dia sakit sangat sedikit. Namun ‘acting’ hampir matinya patut diapresiasi.
“Ayolah Wang Yibo, kau harus tau, aku bertanya pada semua teman-temanku bagaimana cara menghabiskan hari ulangtahun, mereka bilang minum sampai mabuk, berdansa dengan orang tak dikenal, bercumbu, lalu tidur bersama” ucapnya dengan cengiran bodoh.
“kapan terakhir kali kau menuntaskan hasrat binatangmu?” pertanyaan bodoh itu membuat alis Yibo mengerut.
“apa kau tau, kau sudah sangat tua untuk menjadi perjaka Wang Yibo..”
“kau juga perjaka. Bodoh!” hinanya. Cengiran bodoh di wajah temannya semakin membodoh.
“walau begitu, aku lebih maju darimu. Aku sudah melakukan ciuman di sana sini” sombongnya.
“bodoh!” hina Yibo lagi. Dia mengecap sedikit minuman yang sudah disediakan untuknya, dan hasilnya, hampir mengutuk lagi. Yibo tidak terlalu meyukai minuman seperti itu. Dia menyukai wine, namun minuman beralkohol seperti di depannya ini membuat tenggorokannya terbakar. Tapi dia tidak membencinya. Walau tidak akan pernah mabuk, dia tetap menikmati rasa sakit di tenggorokannya itu.
“sebenarnya, aku mengajakmu keluar karena aku sedang gundah” wajahnya terlihat mendung. Yibo tidak peduli, menatap ke arah lain yang mencari sesuatu yang mungkin menenangkan matanya. Namun, tidak ada. Pemandangan di luar booth tempat mereka hanya merusak matanya.
“kau tau, para Reyn menetapkan aturan baru, mereka bilang karena beberapa tetua akan menutup usia dalam 10 tahun ke depan, mereka meminta kita segera mendapatkan pasangan”
“kita?”
“kau dan aku dan para keturunan garis pertama.” Yibo mengerutkan keningnya lagi.
Bukan dia tidak ingin memiliki pasangan. Namun, hampir 400 usianya, dia belum menemukan yang mereka sebut dengan mate. Biasanya kaumnya akan bertemu mate mereka di usia 100 sampai 300 tahun, tapi Wang Yibo sudah melewati lebih dari 50 tahun tanpa menemukan matenya, kemungkinan matenya sudah menutup usia sebelum bertemu dengannya. Dan kemungkinan besar dia adalah mateless kedua dalam keturunan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LION'S MATE
WerewolfWang Yibo. Hampir saja menjadi mateless. 50 tahun terlambat, akhirnya dia bertemu aroma yang dia cari seumur hidupnya. Matenya. Namun, tidak semua berjalan lancar . . Xiao Zhan hanya ingin hidup baik baik saja. Hanya ingin hidup tenang, dan sedikit...