1

364 37 4
                                    


Uchiha Sasuke, siapa yang tak mengenal anak emas dari SMA Nusa Bangsa. Ia dikenal karena ketua kesiswaan di sekolah. Jabatan langsung yang diberikan oleh kepala sekolah kepadanya.

"Buka." Vokal lantangnya membentak. Menunjukan derajatnya sebagai ketua kesiswaan. "Buka baju lo."

Ino misuh misuh di dalam hati. Bukanya masuk BK eh malah masuk ruang kesiswaan yang bisa dia bilang " ini adalah neraka." Apalagi harus menghadapi pengurus kesiswaan disini.

"Ribet." Decak Ino.

Bukan hanya Sasuke yang muak dengan kenakalan Ino. Hampir semua pengurus kesiswaan angkat tangan jika menghadapi Ino.

"Cepet buka." Kali ini Sasuke menunjukkan taringnya. Ino terkekeh, ia sudah kebal dengan peraturan sekolah.

"Emang harus banget gue buka baju."

Sai bersendekap, sementara Sasuke berdiri tegas menyorot lensa biru laut milik gadis didepanya.

"Minta dibuakin tu, Sasuke." Seru Karin.

"Ih....mak lampir nyinyir." Seru Yamanaka Ino yang konon katanya musuh bebuyutan Karin.

Sasuke maju selangkah. "Buka baju lo atau gue botakin."

Tingkah Ino keterlaluan sebagai murid SMA. Tetapi pihak sekolah pun tak mampu. Mereka hanya bisa mengandalkan Sasuke sebagai orang yang mampu mengimbangi kegilaan Ino.

"Ya elah, gue belum apa-apa lo udah nyuruh gue lepas baju." Celetuk Ino malas sambil membuka baju.

Kaos bergambar tengkorak yang bertuliskan "fuck school" terpaksa ia lepas. Kaos itu kesayangan Ino.

"Udah apa lagi, apa perlu seragam gue juga buka." Ujar Ino santai sekali meskipun raut wajah Sasuke datar sekali.

Sai berdehem. "Ino besok kalo sekolah jangan pake lipstik tebel ya."

"Siapa lo merintah gue." Sungguh Ino sangat tidak menyukai yang namanya aturan.

"Lo mau gue jahit mulut lo." Ucap Karin.

"Boleh tapi lo duluan, baru gue ngikutin."

Karin mengeram. Sai tertawa, dan anak OSIS lainya menggeleng atas kelakuan nakal Ino. Sementara Sasuke diam melirik bibir Ino yang dipolesi lipstik setebal satu limit. Sangat mencolok tak mencerminkan sebagai murid SMA.

"Udah ah kalian ribet." Ino memilih pergi setelah ia melemparkan kaosnya sampai mengenai wajah Sasuke.

Semua meringis, karna mereka semua tahu seganas apa jika kesabaran Sasuke sudah mulai terkikis.

"Lo lihatin aja dulu. Seledingnya nanti." Saut Gaara. Teman dekat Sasuke yang paham tentang Sasuke.

"Barang siapa yang bisa menjinakkan Yamanaka Ino, seperangkat alat game dan mobil dengan seisinya gue kasih pinjem selama lima bulan. Dengan syarat tanpa nego. Gimana?" Dialah Hyuga Neji anak ningrat dari keluarga Hyuga.

"Gue gak suka taruhan" Sasuke mendengkus.

"Jalanin aja, paling nanti Ino jinak sendiri." Komentar Karin.

"Kurang piknik kalian." Cetus Shikamaru.

"Si Sasuke takut jatuh cinta kali." Ledek Sai. "Gue sih oke aja. Kapan lagi dapat gratisan." Tambahnya.

Maka, Sasuke menyeringai. "Liat aja nanti." Begitu katanya.

Bukankah kisah ini tidak akan menarik jika Uchiha Sasuke tidak bertingkah? Nantikan saja setan kecil dalam dirinya membasmi ratu iblis seperti Yamanaka Ino.

SASUINO { As long as it's happy }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang