Nol

37 4 1
                                    

First, I liked to say thank you to -HONEYYCHAN for letting me translate your book to Indonesia. I really love your book. I can't even get over it.

••••

Ketika dia keluar dari tempat persembunyiaannya, dia jatuh berlutut dan menangis sejadi-jadinya.

"Nggak" lirihnya masih tidak percaya.

Ia menggenggam tangan itu dan hanya dingin yang dia rasakan.

"NGGAK, NGGAK!" Dia berteriak kencang sambil menangis, menggenggam erat tangan itu.

Hanya itu yang bisa dia teriakan.

Hanya dua kata itu.

Pikirannya tidak bisa memahami apa yang sedang terjadi.

Dia melihat apa yang terbaring tepat dihadapannya.

Orang tua nya, tidak berdaya tergeletak di lantai, darah membasahi tubuh mereka.

Dia tidak bisa mempercayai ini.

Ini pasti hanya sebuah mimpi.

Nggak.

Ini sebuah mimpi buruk.

Bagaimana ini bisa berubah mengerikan? Hanya satu jam yang lalu, dia bahagia. Yang dia rasakan hanya cinta dan kebahagiaan. Dia tidak pernah membayangkan bahwa satu jam kemudian, dia menyaksikan hidupnya hancur dan akan menghantui seumur hidupnya.

Ini tidak mungkin nyata.

Dia ingin mati.

Dia harap dia mati dan bukan mereka.

Atau setidaknya mati bersama mereka.

Bagaimana dia akan melanjutkan hidupnya?

Semuanya menjadi kabur saat dia mendengar suara sirine polisi.

Dia merasakan getaran dan pintu terbuka dengan keras, langkah keras si polisi memenuhi gendang telinganya.

Dia merasakan sebuah tangan menariknya dari orang tuanya.

Dia melihat seseorang duduk di depan orang tuanya, menghalangi pandangannya.

Lalu tangan yang sama mengguncang pundaknya.

Dia mendengar suara meneriakan namanya tapi pikirannya benar benar kacau.

Dia tidak bisa bergerak.

Pikirannya kacau dan dia tidak bisa berpikir dengan jernih.

Dia bahkan tidak bisa berbicara meskipun dia mencobanya.

Fokusnya hanya kepada orang tuanya.

Tapi untuk suatu alasan, dia bisa mendengar paramedis berkata pada polisi.

"Mereka tewas"

Yang dia tahu selanjutnya, mereka menutup kantong hitam yang berisi tubuh orang tuanya dan saat itulah dia sadar bahwa ini bukan mimpi buruk.

Ini adalah kenyataan yang kejam dan kehidupan yang dia jalani.

Kenapa dia?

Apa yang dia lakukan sampai pantas mendapatkan ini?

Kenapa ada orang yang tega melakukan ini kepadanya dan keluarganya?

Kenapa mereka tidak membunuhnya sekalian?

Kenapa dia dibiarkan hidup dan melihat orang tuanya terbunuh di hadapannya?

Ini adalah kelakuan iblis.

Semua pikiran itu memenuhi kepalanya saat dia dibawa ke kantor polisi.

Saat itulah dia sadar bahwa dia hanya hidup dengan satu tujuan.

Untuk balas dendam kepada orang yang membunuh orang tuanya.

•••

Jadi ini bukan karya original ku ya teman teman. Ini murni translate aja. Aku sudah minta ijin penulisnya langsung kok.

Jangan lupa feedback nya

Terima kasih ><

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

His Scars [Minsung || Bahasa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang