Saat ini Revita dan Rivaldi sudah sampai di bandara. Atas keinginan Revita, mereka menyudahi honeymoon-nya. Satu koper besar dan koper kecil mereka bawa menuju tempat parkir. Tidak lama kemudian mereka memesan taksi dan pulang ke rumah.
Di perjalanan Revita memejamkan matanya karena masih mengantuk. Rivaldi dengan lembut mengusap puncak kepala Revita dan hal itu membuat tidur sang istri semakin nyaman. Karena tidak tega membangunkan tidur sang istri, Rivaldi mengangkat Revita ala bridal style dengan perlahan menuju kediamannya.
Tanpa banyak bicara dan bahkan mengacuhkan tatapan heran Sang Mama, Rivaldi langsung membawa istrinya menuju kamar mereka. Dengan pelan Rivaldi meletakkan Revita di atas ranjang kemudian menarik selimut hingga menutupi setengah badan sang istri.
"Kamu kenapa sudah pulang? Bukannya masih beberapa hari lagi?" tanya Anabella dengan cepat. Rivaldi tentu saja terkejut dengan pertanyaan Sang Mama, ia baru saja menutup pintu kamar, tetapi Anabella tiba-tiba muncul dan langsung memberi pertanyaan.
"Mama, baru pulang tanya kabar dulu, lah, masa langsung tanya kenapa pulang." Rivaldi berucap sembari menjabat tangan mamanya meminta salaman. Tadi ia belum sempat salam karena tangannya ia gunakan untuk membawa Revita.
"Ish! Bawel. Apa kabar? Baik, 'kan?" tanya Anabella.
"Alhamdulillah baik," jawab Rivaldi dengan pelan.
"Nah, sekarang Mama mau tanya, kenapa kalian sudah pulang?" Anabella memberi pertanyaan yang sama seperti tadi. Ia masih penasaran kenapa anak dan menantunya cepat sekali kembali ke rumah.
"Kangen sama mama katanya," kata Rivaldi.
"Ohh. Ya udah kamu makan dulu sana! Mama tadi udah masak, tapi ngga banyak. Cukuplah buat makan kalian berdua." Anabella menyuruh Rivaldi untuk segera makan. Ia lalu meninggalkan anaknya dan berlalu menuju kamar, sedangkan Rivaldi sendiri langsung menuju meja makan untuk memberi makan cacing-cacing yang sudah demo.
Selesai makan, Rivaldi kembali menuju kamar, di sana ia tidak melihat Revita. Selimut yang tadinya digunakan untuk menutupi tubuh Sang istri sudah tersingkap, suara gemericik air shower terdengar menandakan bahwa Revita sedang mandi. Sembari menunggu Revita mandi, Rivaldi memainkan gawainya, me,buka beberapa aplikasi sosmed dan membalas beberapa email dari perusahaan.
Pintu kamar mandi terbuka, Revita keluar dengan handuk yang digunakan untuk menutupi rambutnya yang masih basah. Mengetahui Revita sudah selesai mandi, Rivaldi langsung meletakkan gawainya dan mendekat pada Sang istri.
"Mas keringin aja." Rivaldi mengambil alih hair dryer dari tangan Revita dan mulai mengeringkan rambut istrinya.
"Makasih, Mas," ucap Revita tulus.
"Tadi mama udah masakin sup kaya yang kamu pengen, mau makan sekarang apa nanti?" tawar Rivaldi.
Revita langsung mengangguk semangat, ia sudah tidak sabar untuk memakan sup buatan mama. Tanpa menunggu rambutnya kering, Revita langsung meninggalkan Rivaldi dan menuju ruang makan. Di sana ia melihat Anabella yang sedang asik membaca majalah.
"Mama, aku mau makan. Mama makan lagi ngga?" tanya Revita sambil membuka tudung saji. Anabella melepas kaca mata dan mendekati Revita dengan senyum mengembang.
"Mama tadi udah makan, kamu makan gih!" titah Anabella yang langsung disambut anggukan antusias Revita.
Tanpa menunggu lagi, Revita mengambil mangkuk dan menuang sup ayam tersebut, tidak lupa Revita menambahkan sambal cabai pada mangkuknya. Dengan perlahan Revita menikmati supaya sampai tandas. Setelah memakan sup, Revita bergegas menuju wastafel dan mencuci piringnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Husband
ChickLitKetika yang datar, diktator dan kejam seketika menjadi manja dan juga sangat posesif. Kisah pasangan suami istri yang sangat romantis, baper dan juga menarik dengan dibumbui sedikit konflik yang tak terlalu berat. Penasaran dengan kisah mereka? Lang...