-30-

388 58 21
                                    

"Aku tidak begini hanya karena dia berselingkuh, tapi aku hanya merasa kehilangan arah, eomma ku baru saja pergi, dia yang harusnya ada disisi ku tapi kenyataannya dia malah bersenang-senang dengan perempuan lain" jelas Sowon dengan air mata yang menetes.

"aku tahu, ini semua pasti sangat berat untukmu, tapi aku masih tidak menyangka seorang Sinb bisa melakukan hal itu. Dia terlihat sangat..."

"Jangankan dia, appa tiriku selalu sangat baik padaku, namun dibelakangku dia sekasar itu pada eomma ku. Jadi mungkin saja semua orang berkhianat. Maka dari itu juga dari dulu aku tidak pernah mau memercayai siapapun, karena aku tahu pada akhirnya akan begini" ucap Sowon pada Yuju.

"Lalu sekarang? Kenapa kau menceritakan nya padaku? Bagaimana jika nantinya aku juga mengkhianatimu?" Tanya Yuju.

"Aku sudah tidak peduli, hidup ku sudah berantakan, kalau kau juga mau menghancurkan nya, silahkan" ucap Sowon pasrah.

"Sowon-ah~ Percaya pada 1 hal ini saja, eomma mu, dia akan selalu ada di pihakmu. Aku yang menjaminnya, jadi setidaknya percayalah padanya" ucap Yuju.

"Terima kasih karena sudah kembali mengingatkan ku tentang itu. Ya aku akan percaya padanya, aku pikir aku sudah kehilangan dia, tapi ternyata eomma tetap ada disisi ku, selalu dan akan begitu seterusnya" ucap Sowon.

"Lalu sekarang, apa yang akan kau lakukan?" Tanya Yuju.

"Tidak tahu, aku masih memikirkannya. Setidaknya aku punya waktu berfikir hingga tubuhku kembali pulih" ucap Sowon.

"Maksudku apa yang akan kau lakukan dengan...Sinb"

Sowon terdiam. Tatapan matanya berubah menjadi sedih.

"Mian..lupakan saja pertanyaanku barusan" ucap Yuju tidak enak.

Sowon hanya tersenyum pahit.

Beberapa hari kemudian, Sowon sudah boleh pulang, namun ia harus menggunakan kursi roda untuk sementara.

Selama di rumah sakit, hanya Yuju yang menemani Sowon. Kadang Yerin juga datang untuk menjenguk.

Yuju sudah menginap beberapa hari di apartemen Sowon untuk menjaga Sowon. Sowon sudah berkali-kali menyuruh Yuju pulang, namun Yuju tidak pernah menurutinya.

Sinb sama sekali tidak tahu keadaan Sowon, karena Sowon tidak pernah lagi membalas atau mengangkat panggilannya. Setiap kali ia menelfon Yuju, Yuju juga tidak diperbolehkan memberikan informasi apapun tentang Sowon.

sekarang Sowon sedang tidur siang. ia baru selesai mengganti kain untuk lukanya dan memutuskan untuk tidur siang.

"aku tidak membutuhkanmu, sejak dulu tidak pernah. bagaimana rasanya? sakit ya? haha aku bisa membuktikan seberapa lemahnya kau Sowon, ini hanya permulaan, masih banyak hal yang harus aku tunjukkan padamu"

"apa maksudmu? jadi selama ini? apa yang selama ini kau lakukan padaku... bohong?"

"jadi menurutmu aku menyukai orang sepertimu?"

"apa maksudmu orang sepertiku?!"

"chagiya apa yang kau lakukan disini? ayo kita pergi aku sudah mengatur dinner spesial untuk kita"

"baiklah ayo berangkat"

"tunggu! mau kemana kau?!"

"kau tuli? pacarku mengajakku makan malam"

"... sinb"

DER!!

suara petir itu membangunkan Sowon dari tidurnya, lebih tepatnya mimpi buruknya. Sowon terbangun dengan nafas menderu, jantungnya berdegup dengan sangat kencang.

Connected [KSJ x HEB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang