Please be a wise reader 😊. Fyi, so far, this is the longest part.
•
•
•Pucuk-pucuk ranting yang umumnya ditumbuhi tunas baru, dedaunan, bunga, minggu ini kering menggelopak. Cenderung berwarna coklat gelap. Hal itu lantaran musim dingin akan tiba. Menurut prakiraan cuaca, salju akan turun pada petang dini hari.
Suhu saat musim dingin berkisar antara -1 sampai -16 derajat celcius. Suhu yang sangat dingin ini akibat pengaruh angin yang bertiup dari Siberia. Adapun Saat musim dingin matahari terbit sekitar pukul 07.00 dan terbenam sekita pukul 05.30. Lebih singkat dibanding musim-musim lainnya.
Sepi. Pejalan kaki dengan coat tebal bisa dihitung jari, menenteng payung, siaga. Gerai-gerai toko tutup lebih awal. Jalanan tampak lengang. Meski butir salju belum turun menyelimuti aspal, tapi suhu yang merangkak turun membuat mereka lebih memilih menghabiskan waktu bersama keluarga, duduk di depan perapian, secangkir coklat panas, lalu menonton acara-acara hangat yang di sajikan di televisi.
Kelenggangan itu Ersa saksikan dari atas gedung, bertumpu pada partisi rooftop. Baginya suhu dibawah titik beku sekalipun tak boleh menjadi penghalang demi menjenguk butir-butir salju pertamanya.
Semenjak berdomisili di Korea, Ia sudah melalui dua musim. Yakni musim semi dan gugur. Itupun pula kali pertama buat gadis berhijab dengan motif daun-daun pohon maple di hijabnya. Dua-duanya berjalan lancar. Jadi, jangan sampai musim dingin ini gagal. Poinnya, musim dingin lebih istimewa dibanding musim lainnya untuk seorang yang berasal dari negeri beriklim tropis.
Syal bergaris hitam putih setia melilit di leher Ersa, mantel tebal, sarung tangan, sepatu boots. Walau hawa dingin masih terasa menggigit kulit dibalik baju berlapisnya, Ersa tidak patah semangat. Melirik jam yang melingkar di pergelangan tangan.
Menghela napas pelan. Lalu menadahkan wajah keatas. Kabut putih tebal mengukung, menyelimuti langit. Persis ketika kepalan tangan Ersa mencuat dari saku mantel, kepingan salju mengguyur rooftop gedung yang di desain ala taman. Pohon. Rumpun. Bangku. Lampu taman.Satu pekikkan lolos dari bibir lembap Ersa—sekadar persiapan di musim dingin, Ia memoleskan lipbalm cukup tebal ketimbang lazimnya. Telapak tangannya berupaya menggapai-gapai gumpalan putih yang menari-nari di udara.
"Woah... Menakjubkan dan... Dingin." Tertawa kala benda dingin itu menyentuh hidungnya sebab Ia masih menadahkan kepala.
"Salju pertama memang amat memesona," sahut Jaemin. Meninggalkan bangku taman. Berpijak di sebelah Ersa.
Tersenyum."Aku tidak tahu jika salju seberkesan itu bagi penghuni iklim tropis," tukas Renjun. Mengamati kepingan kristal es yang jatuh.
"Hyung!"
Ersa melengok. Jisung, Chenle, dan juga Jeno lengkap bersama kamera Jaemin tergalung di leher, melangkah menghampiri mereka—Ersa, Renjun, Jaemin.
"Mari abadikan momen!" seru Jeno. Menyerahkan kamera ke Jaemin.
Jisung menyodorkan ponsel. "Noona, tolong fotokan kami."
Mengukir senyum, Ersa memerhatikan para member yang sedang mengambil posisi berjejer ditingkahi perdebatan kecil. Seperti Renjun yang misuh-misuh, tak mau berdiri disebelah Jisung.
1... 2... 3... Click!
Tangkapan sempurna. Mereka masing-masing menampilkan senyum terbaiknya. Ersa menyerahkan kembali ponsel.
"Noona, kemarilah. Gantian kau," ujar Jaemin. Meraih ujung mantel Ersa, sebelum gadis itu sempat mengerjap.
Fotografi merupakan hobi menarik seorang Na Jaemin. Alasan menyentuh mengapa Ia memilih kegiatan mengambil gambar dengan artistik itu sebagai hobinya yakni karena Ia sangat menyayangi para penggemar. Bahkan ia menghabiskan banyak waktu memikirkan hal itu.
Menurutnya, fotografi merupakan sebuah cara baru untuk berkomunikasi dengan para penggemar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Senja ufuk Barat Seoul
ChickLitIslam adalah segalanya bagi Ersa. Ketentuannya mutlak. Menjalankan Perintahnya adalah kewajiban. Kitabnya membawa ketenangan di hati gundah. Alunannya mengalun merdu ditelinga. Sekiranya begitulan gambaran kecintaan Ersa pada agamanya. Eropa pemili...