An unexpected coincidence

169 22 2
                                    

"Y/n" panggil Mirae dari bawah.

Y/n yang awalnya membaca buku, langsung berdiri dan berjalan menuju lantai bawah.

"Iya Oma, ada apa?" Tanya y/n dari mulut tangga.

"Kamu berikan ini ke tetangga sebelah, yang sebelah kanan ya soalnya yang kiri belum ada orangnya" ujar Mirae sambil memberikan kotak yang sedikit besar.

Y/n mengangukkan kepalanya, kemudian membawa kotak itu menuju tetangga barunya.

Sesampainya di depan gerbang, y/n menekan bel yang ada di pojok gerbang. Untuk beberapa saat tak ada jawaban, y/n menekan kembali bel tersebut.

"Sebentar" ujar seseorang dari intercom doorbell.

Y/n hanya mengangguk nganggukkan kepalanya, walau ia tau pasti penghuni rumah ini tak tau. Beberapa saat kemudian terdengar kunci gerbang dibuka.

Saat gerbang terbuka, keduanya sama sama terkejut. Hampir saja y/n menjatuhkan kotak yang ia berikan kepada tetangga barunya.

"Loh!!!" Ujar keduanya sedikit berteriak.

"Kamu kok bisa disini?" Tanya pria itu.

"Aku baru pindah ke rumah sebelah" ujar y/n sambil menunjuk rumahnya.

"Jadi?" Tanya pria itu.

"Ya, kita tetangga sekarang. Oh iya ini dari nenekku, diterima ya. Kalau begitu aku permisi" ujar y/n sambil menyodorkan kotak.

Pria itu menerimanya, y/n buru buru pergi dan masuk ke rumah. Sedangkan pria itu hanya tersenyum geli. Ia kembali masuk ke rumahnya.

"Siapa?" Tanya Mark.

"Y/n" ujar Renjun sambil meletakkan kotak di meja ruang tengah.

"Y/n? Kok bisa tau rumah Renjun Hyung?" Tanya Chenle.

"Tetang baru" ujar Renjun kemudian membuka kotak yang diberikan oleh y/n.

"Wah, dia sepertinya tau kita belum makan" ujar Jaemin karena melihat isi kotak yang penuh dengan makanan yang dibungkus.

"Kalian panaskan dulu, aku mau ke kamar dulu" ujar Renjun yang diangguki semuanya.

Renjun masuk ke kamarnya, kemudian berdiri di depan pintu balkon. Ia bisa melihat y/n yang sedang duduk di sofa kamarnya. Namun, tiba tiba raut wajah y/n berubah menjadi sedikit kesal.

"Dia kenapa?" Tanya Renjun yang terus memperhatikan y/n.

Renjun melihat, y/n membuang bukunya dengan keras kemudian keluar dari kamarnya.

"Tiba tiba sekali" ujar Renjun, kemudian ia mengangkat kedua bahunya.

Skip

Hari sudah malam, rumah Renjun masih ramai dengan ke enam sahabatnya itu. Rumah yang awalnya masih bersih bersih saja sekarang sudah seperti kapal pecah.

"Woy bersihin, aku mau ke minimarket dulu. Kalau sampai aku pulang bersih mending kalian minggat sana" ujar Renjun, sekita ke enam pria tersebut bangkit dari duduk mereka dan berberes.

Renjun hanya menggelengkan kepalanya, kemudian keluar menuju minimarket. Di tengah perjalanan ia melihat siluet seorang perempuan yang tak asing di matanya.

"Ah itu bukannya y/n" gumam Renjun sambil mempertajam penglihatannya.

"Y/n" panggil Renjun sedikit berteriak.

Y/n berbalik kemudian menyipitkan matanya, Renjun melambaikan tangannya sambil berjalan menuju y/n.

"Oh Renjun" ujar y/n saat bisa melihat jelas wajah Renjun.

L.O.V.E ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang