Bab 7 Kekasih?

1.9K 81 0
                                    

["Maafkan aku Ren, aku sangat menyesal okey, aku tidak ingin kau pergi dariku, aku-aku akan ke rumahmu malam ini, baiklah aku merindukanmu juga, i love you too, babe." ]

Perasaan yang hancur, diam dalam lamunan tanpa berbicara sepatah kata pun itulah yang sedang gadis itu rasakan, terus mengingat kata demi kata.

Namun, berbanding balik pada Edrick. Pria itu memperhatikan bahu belakang gadis kecil itu yang t'lah menjauh pergi.

Yah, itu semua dapat dirasakan pada Edrick-Pria yang Rasya sukai.

Tapi, tubuh gadis itu seketika terhenti dari langkahnya. Yah, gadis itu berlari kembali menuju arah mobil Edrick. Ia begitu tidak bisa menahan perasaan ini.

Pria itu pun seketika keluar dari mobilnya dan mendapati gadis kecilnya tengah memeluknya.

"Edrick, hikss ...," tangis gadis itu.

Gadis itu, kembali menyambung perkataannya yang terjeda, "Edrick, apa kamu akan meninggalkanku? Aku tidak ingin meninggalkanmu? Hikss ...." Sesengguk gadis itu.

Bagi Edrick, gadis itu sangatlah lucu dan menggemaskan. Mata, hidung dan wajah ronanya yang terlihat sembab, menjadikan Gadis itu begitu lucu. Tangisan yang begitu keras, membuat Edrick terasa iba pada Baby Girlnya.

"Edrick, mengapa kau tidak menjawabku? Aku tidak ingin kau menelepon perempuan lain selain diriku." Tangis yang begitu nyaring.

"Edrickkkkk! Mengapa kau tidak menjawabku? Apa kamu sudah tidak peduli padaku lagi? Hikss."

Lagi dan lagi, pria itu tertawa pelan. Bahkan, semakin memeluk gadis kecilnya itu. Hingga pria itu melerai pelukannya dan mencubit wajah gadis itu.

"Baiklah, aku akan berjanji padamu, aku tidak akan menelepon perempuan lain selain dirimu, Baby Girl. Kau akan selalu pertama, okey," ucap Edrick dengan memusut puncak kepala Rasya.

Namun, gadis kecil itu tak berhenti sesenggukan.

"Apa kau ingin es krim?" tanya Edrick

"A-aku mau ...."

Yah, seketika apa yang dipermasalahkan Rasya hilang dalam sekejap di ingatannya dan teralihkan oleh es krim tercinta.

Rasya sangat menyukai es krim bahkan ia rela tidak makan apa pun demi es krimnya itu.

Akhirnya, mereka pun sampai ke tempat es krim dan duduk di bangku depan.

Well, posisi mereka berhadapan bagai pasangan kekasih yang sedang menikmati es krim berdua dengan saling suap-menyuap.

Hingga Edrick pun tertawa kecil.

"Lihatlah dirimu itu kau sangat lucu dan juga mengemaskan." Pekik Edrick dengan mencubit pipi Rasya yang menurutnya sangatlah mengemaskan.

"Apa yang kau lakukan? Aku sedang makan es krim." Kesal Rasya.

Hingga tanpa tersadar, bahwa es krimnya itu memenuhi sudut bibirnya dan juga ujung hidungnya.

"Ahh, apa yang kau lakukan?! Aku jadi malu, mulut ku kotor bahkan hidung ku juga kotor." Kesal Rasya

"Kau sangat tampak mengemaskan," pekik Edrick.

Dengan ekspresi wajah Rasya yang sedang kesal itu. Yah, menurut Edrick itu sangat mengemaskan terutama saat ia marah.

Akhirnya Edrick pun mendekat ke wajah Rasya dan mengelap sudut bibir Rasya dengan sapu tangannya itu.

Deg ... deg ...

Hal itu sontak membuat jantung Rasya berdegup kencang.

"Baiklah, aku sudah mengelapnya jadi kau tak perlu berwajah mengemaskan seperti tadi," ucap Edrick dengan mencubit lagi pipi Rasya yang tampak merah merona.

"Ingatt! aku masih marah soal tadi," ucap Rasya yang asik memakan es krim nya itu.

"Baiklah, baiklah. Akuu-tidakk-akann- mengulanginya," tekan Edrick.

Hingga akhirnya, tibalah Rasya pulang dan langsung berlari menuju kamarnya yang berada di lantai atas.

Rasya pun mengintip di balik jendelanya itu dan melihat Edrick sedang memarkirkan mobilnya.

Mengingat momen yang tadi dan menurutnya itu sangatlah romantis bagi Rasya.

Kini kedua pipi Rasya pun memerah dengan senyumnya yang begitu sangat mengemaskan.

Namun seketika senyuman Rasya pun terhenti karena mobil merah yang asing itu tiba-tiba memarkirkan di halaman Edrick.

Siapakah dia? Yah, itulah pertanyaan pertama yang berada di pikiran Rasya.

Di balik mobil merah yang begitu menawan, ada seorang wanita yang tampak cantik di mata Rasya.

Siapakah dia? Apa yang dilakukannya di rumah pria yang di sukainya itu.

Seketika, gadis itu berlari ke luar bahkan Mommy nya yang lagi menata foto di ruang tengah itu pun nampak bingung.

"Mengapa Rasya berlari ke luar? Tidak biasanya," ucap sang ibu.

Gadis itu melihat bahwa Edrick membuka pintu dan seketika wanita itu memeluk Edrick dan mencium Edrick.

"Aku kan sudah bilang, aku akan ke rumahmu malam ini sayang," ucap Edrick kepada wanita itu.

Bagaimana dengan perasaan Rasya? Sakit bukan.

Yah, tentu saja sakit. Ketika melihat seorang lelaki yang ia sukai dicium oleh wanita asing.

Hati Rasya hancur begitu saja ketika melihat Edrick dicium wanita itu.

"Eddriickk!" teriak Rasya yang berada di halaman rumahnya.

Lalu Rasya pun mendekat ke arah Edrick berada dan memeluk Edrick. Yah, tubuh Rasya kecil dibandingkan dengan wanita di sampingnya ini.

Renata, wanita dengan tubuh yang sexy perfeksionis dan wajah yang begitu cantik. Tentu saja itu adalah kekasih Edrick selama 2 tahun lamanya.

Lalu bagaimanakah dengan wanita itu? Apa ia harus marah karena Rasya berani memeluk pacarnya atau ia harus mengalah karena Rasya hanyalah anak kecil bagi wanita itu?

"Apa yang kau lakukan Edrick?! Aku marah padamu!" pekik Rasya.

~TBC~

Baby Girl[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang