.

155 19 0
                                    

You promised the world and I fell for it

"Aku janji, Jinseok. Aku janji akan selalu ada untuk kamu. Even if I can give you this whole world, I'll give you one, Jinseok-ah."

Seokjin menunduk.

Memejamkan matanya erat dan meremas dadanya kuat.

Sakit, hanya sakit yang Ia rasa.

Janji suci nan setia yang diucapkan tak ayal hanya menjadi sebuah omong kosong belaka.

Sudah dua tahun lamanya mereka berdua menikah, mengikat benang merah di masing-masing jari manisnya dan berjanji untuk selalu setia sampai maut memisahkan.

I put you first and you adored it

Senja mulai hilang, ditelan langit gelap dengan bintang dan bulan yang indah sebagai isinya.

Dan Seokjin, baru saja kembali dari tempat kerjanya.

Membuka pintu rumah hanya untuk menemukan anaknya yang sedang memakan roti coklat kesukaannya.

"Ggukie?" Panggilnya,

Anak kecil yang baru saja dipanggil itu langsung menoleh dan berlari ke arah papanya.

"Papa!!!"

Tersenyum manis, Seokjin menggendong anaknya, mengusap pelan pipinya seraya bertanya,

"Kamu sudah makan nasi? Kenapa makan roti, hm?"

Ggukie hanya mencebikkan bibirnya, menunduk ke bawah dan memainkan jarinya.

"Papa, tadi itu... Ggukie makan bersama daddy dan bunda... yang baru..."

Seokjin hanya tersenyum, mengelus rambut pelan anaknya dan izin untuk membersihkan tubuhnya dengan alasan lengket sehabis bekerja.

Sesampainya di kamar mandi Ia menangis.
Tangisnya luruh dan teredam oleh bisingnya air yang mengalir di kamar mandi.

Apa yang lebih sakit karena dikhianati oleh orang terkasih?
Apa yang lebih sakit karena ditinggal setelah mengikat cinta dan berjanji setia sampai mati?

Set fires to my forest,
And you let it burn

Seokjin mengira bahwa Namjoon adalah pelabuhan terakhirnya. Tempat dimana Ia tinggal, berkeluh kesah, dan bermanja.

Tapi nyatanya tidak.

Karena pikirnya,
Seokjin belum cukup sempurna,
Seokjin belum mampu membuat Namjoonnya bahagia.

Sang off key in my chorus,
'Cause it wasn't yours

Sabtu malam.

Seokjin sedang sibuk berkutat di dapur untuk memasak makan malam, namun ponselnya berdering kencang memekakan telinga.

Dilihatnya sang anak tertidur pulas dengan TeVe yang masih menyala, Seokjin pun tersenyum memaklumkan.

Belum sempat melihat siapa yang menelponnya malam-malam, Seokjin terlanjur mengangkatnya seraya menyapa,

"Halo?"

"Jinseok, ini aku."

Ponselnya terjatuh, Seokjin lemas, tak sanggup berbicara.

Trauma akan pengkhiatan di depan matanya kembali menyeruak, Seokjin tak tahan tapi Ia tak bisa berbuat apa-apa.

Nafasnya sesak,
Seokjin ingin teriak,
Seokjin ingin bebas,
Seokjin butuh pertolongan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lose You To Love Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang