Revisi
Selamat membaca 💕
Kini meja makan Joohyun penuh. Sejak Jimin dan Taehyung datang tadi siang, ternyata mereka tidak pulang, mereka ikut tertidur dengan pujaan hatinya masing-masing. Hal itu membuat Ryunjin mendengkus sebal.
"Kalian kerja?" tanya Taehyung di sela makannya.
Joohyun dan Seulgi menganggukkan kepalanya. "kerja dimana?" sahut Jimin yang penasaran dengan pekerjaan baru gadisnya itu.
"Di salah satu Caffe yang tidak jauh dari apartemen ini." Sahut Joohyun. "Kalian kerja jadi apa?" tanya Taehyung kembali.
"Kasir, dan pelayan." Timpal Seulgi yang sedari tadi nyimak saja.
Taehyung dan Jimin tersedak saat mendengar perkataan dari Seulgi. Sungguh satu hal yang sangat tidak terduga. Mereka pikir, kedua gadis itu bekerja sebagai aktris pendamping atau pun lainnya. Tapi ini bekerja sebagai Kasir dan seorang pelayan Caffe? Sungguh kejutan yang tidak terduga.
Seulgi maupun Joohyun, refleks memberikan satu gelas kepada mereka berdua. Jimin menatap Seulgi dengan serius. "Kau serius bekerja di caffe?" tanya Jimin dengan serius.
Seulgi menganggukkan kepalanya lalu melanjutkan makannya yang tertunda. "Kenapa harus jadi kasir?" tanya Jimin kembali.
Gadis itu menyimpan sendoknya di piring, kemudian menatap Jimin malas. "Kenapa? Tidak boleh?"
Jimin menggelengkan kepalanya, "Bukan begitu. Maksudku," ucapan Jimin terhenti kala mendengar suara Joohyun menggema.
"Presdir, kami terima dengan ikhlas mau bekerja apa pun, yang penting halal dan kami bisa makan." Sahut Joohyun yang kesal dengan Jimin. Taehyung hanya memperhatikan Joohyun dari samping.
"Seulgi, kau bisa datang kepadaku kalau kau butuh pekerjaan. Aku bisa menjadikanmu sebagai Aktris Jiang," tutur Jimin dengan serius serta menatap wajah seulgi.
"Iya betul Seul. Kami bisa membantu kalian, kalau kalian mau." Timpal Taehyung yang sedari tadi menyimak.
Seulgi menoleh kearah Joohyun yang kebetulan sedang menatap dirinya. "Tapi Jim, aku tidak ingin merepotkanmu." Kata Seulgi.
Jimin merubah posisi duduknya yang jadi menghadap langsung ke Seulgi. Kedua tangannya meraih kedua tangan Seulgi dan digenggamnya dengan lembut. "Seul, aku tidak direpotkan olehmu. Malahan aku senang, kamu bisa menerimaku di hidupmu. Selagi aku bisa membantumu, aku akan melakukan apapun untuk kamu bahagia."
Seulgi terdiam dibuatnya. Sungguh dia terharu dengan perkataan Jimin. Dia mencari sebuah kebohongan di kedua bola matanya. Namun, dia hanya bisa melihat sebuah ketulusan dari Jimin.
Sedangkan yang lain? Mereka hanya bisa menonton mereka secara langsung. Mereka tidak ingin menganggu Jimin dan Seulgi yang sedang mencurahkan perasaannya masing-masing.
Taehyung tersenyum samar melihat Jimin yang kembali menjalin suatu hubungan setelah berapa tahun yang lalu dia gagal. Taehyun sebagai sahabat, dia sangat berharap kalau mereka berdua bisa bahagia dan bersama selamanya.
Joohyun terharu melihat keseriusan dari Jimin. Dapat dilihat dari matanya, pria itu sungguh mencintai seulgi dengan tulus. Sedangkan Ryunjin, menatap sang kakak dengan kedua bola mata yang berkaca-kaca. Dia bisa merasakan bahwa lelaki yang ada di hadapan kakaknya itu benar-benar mencintainya dengan tulus.
"Jadi bagaimana, kamu mau menerima tawara kerja dariku?" tanya Jimin kepada Seulgi yang kini menatapnya dengan sendu. Tidak lama dari itu, Seulgi menganggukkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GIRLFRIEND || (COMPLETE) ✔
Fanfiction" Tak kenal maka tak sayang. Tak sayang maka tak Cinta. Tak cinta maka tak sanggup untuk berkorban." Park Jimin, Presdir muda nan tampan merupakan pewaris dari keluarga Park, setelah kematian Ayahnya. Seorang Pria yang cuek, angkuh, dan datar ini...