Selamat membaca ^_^
Tak banyak yang berubah dari hubungan Haechan dan Jehan setelah resmi berpacaran. Yang membedakan hanyalah, kini mereka sudah mengetahui perasaan satu sama lain. Selebihnya masih sama, mereka berhubungan via media sosial atau Haechan berkunjung ke apartemen Jehan jika ia punya waktu.
Seperti sekarang, Haechan sedang menonton televisi di apartemen sambil sesekali membantu Jehan yang sedang mengerjakan tugas kuliahnya.
"Jehan-a!"
"Hm..?" balas Jehan tanpa menoleh sama sekali.
"Masih banyak?"
"Sedikit lagi."
"Berapa persen?"
"90%."
"Oke, selesai-in aja dulu." Haechan memilih untuk menunggu daripada mengganggu Jehan mengerjakan tugas.
"Done! Oppa coba nilai!" Jehan menyodorkan hasil tugasnya pada Haechan.
"Bagus, Perfect!" Haechan melihatnya sekilas lalu mengacungkan ibu jarinya.
Haechan tidak bohong, ia memang sudah memperhatikan sejak tadi, jadi tidak butuh waktu lama untuk menyimpulkan.
Jehan mengangguk, kemudian merapikan tablet dan bukunya.
"Kamu mau jalan-jalan gak?" Haechan bertanya to the point.
"Sekarang?" Haechan mengangguk. "Boleh, ayo!"
"Pulangnya tengah malam atau mungkin besok gapapa?" Haechan bertanya lagi.
"Emang mau kemana?"
"Ada deh suatu tempat, kamu pasti suka."
Jehan memicingkan matanya menatap Haechan. "Gak aneh-aneh kan?"
"Enggaklah sayang. Mana mungkin aku aneh-aneh." Haechan terkekeh.
"Mungkin aja sih, kamu kan orangnya aneh." Jehan mencibir.
Haechan cemberut. "Aneh tapi kamu suka?"
"Gatau aku juga, kesambet kali aku jadi suka sama kamu." Haechan semakin melengkungkan bibirnya.
"Jadi, mau gak jalan-jalan?" Haechan kembali ke topik awal.
"Hmm.. Oke deh." Haechan tersenyum lebar mendengar jawaban Jehan.
"Yaudah aku siap-siap dulu. Harus bawa sesuatu gak?"
"Bawa barang penting aja."
"Oke!"
Jehan mengganti pakaiannya dengan hoodie dan training yang senada dengan yang dikenakan Haechan. Jehan mengambil ponsel dan dompet kecil, lalu dimasukkannya ke kantong hoodie yang ia kenakan.
"Udah siap?" tanya Haechan begitu Jehan menghampirinya. Jehan mengangguk.
Haechan bangkit dari duduknya kemudian berjalan menuju pintu. Haechan memakai masker untuk menutupi identitasnya, Jehan pun melakukan hal yang sama.
~
"Kalau mau nyalain lagu setel sendiri aja ya." ujar Haechan begitu mobil mulai melaju. Jehan berdeham sambil tangannya bergerak mencari lagu akmu, musisi kesukaannya.
Haechan mulai paham kalau Jehan memang cenderung diam saat dalam perjalanan, gadisnya itu lebih suka melihat pemandangan luar lewat kaca mobil ketimbang mengobrol, tapi ia tetap menjawab bila ada yang mengajaknya bicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] So I Married My Idol ✔
FanfictionMenjadi pasangan hidup seorang Lee Donghyuck selalu menjadi impian Jehan. Hanya mimpi, imajinasi, sebatas menghibur diri. Namun siapa sangka, beberapa kali dipertemukan secara tak sengaja membuat keduanya saling mengenal dan menaruh hati satu dengan...