•
•
•
•
•"Ooh begitu." Angguk Fumito.
Ia tampak berpikir keras setelah aku menceritakan semua masalahku padanya. Saat ini aku dan Liya berada dirumahnya, orangtua Fumito sedang bekerja diluar negeri jadi rumahnya hanya ada pembantu dan dia.
"Entahlah, aku belum pernah mendengar masalah serumit ini, apalagi berurusan dgn hantu dan kematian.. Aku jadi takut..." Ucapnya.
"Bukankah kita teman? Apa kau tidak mau membantuku?" Ucapku sedikit memasang wajah memelas.
"Tentu saja, aku hanya tidak tau harus melakukan apa sekarang.. Tolong beri aku waktu utk mempelajari masalahmu."
"Mempelajari?"
"Yah.. Biasanya aku akan mencari informasi diinternet dan buku, disaat aku tidak mengerti atau kurang jelas aku juga akan bertanya dgn beberapa orang yg tau ttg hal gaib."
"Wahh.. Fumito benar-benar jenius..." Ucap Liya/Ellie menundukkan kepala.
"Ahh tidak juga, aku hanya membantu sahabatku.." Kekeh Fumito yg salting sendiri.
"Fumito, maaf yah.. Aku selalu merepotkanmu. Aku tau ini tidak masuk akal, dan orang yg realistik sepertimu pasti kesulitan mencernanya.."
Fumito tiba-tiba berdiri dan merangkulku. "Tidak apa, jangan sungkan utk meminta bantuanku.. Sbg gantinya, kau maukan.. Memberikan semua koleksi komik dewasamu yg waktu itu kau simpan dibox bawah kasurmu..?" Kedipnya.
Aku tersentak. Dasaar, pantas sajaa.. Ada maunya. "Kau bercanda?!"
"Hahh.. Kau tau sendirikan aku kutu buku yg suka membaca, aku jarang memainkan ponselku... Dan aku sangat tertarik dgn komik-komikmu itu.."
"Kutu buku mesum!" Bentakku.
"Sssstt. Ada Ellie disini, aku malu lah.." Bisiknya dan menutup mulutku dgn tangannya. Aku menyingkirkannya dan mendengus.
"Kumohon... Komik itu tidak pernah kau baca jadi utk apa disimpan, kalo kau berikan padaku.. Komik itu akan punya tempat tinggal yg lebih layak daripada kardus bawah kasurmu..." Lanjutnya sembari menunjuk rak buku khusus nya yg terbuat dari kaca yg berkilauan.
Aduhh.. Memalukan sekali. Dasar anak ini. Aku melirik Liya yg hanya terkekeh dalam diam mendengarnya. "Tidak bisa. Komik itu kenangan dari Yui, aku ingin menyimpannya."
"Kalo Yui tau kau menyimpannya begitu dan tidak pernah dibaca, aku yakin dia akan marah dan menyuruhmu memberikannya pada orang lain yg mau membacanya. Seperti aku.." Ucapnya bangga.
"Damedayoo!"
"Baiklah, bagaimana kalo aku beli dgn harga yg tinggi?!" Teriak Fumito balik.
Aishh.. Anak ini tidak mau menyerah. "Komikku tidak utk dijual."
"Kalo begitu berikan padaku..!"
"Tidak!"
"Reiji.." Tegur Liya tiba-tiba. Membuat kami berdua terdiam dan menatapnya. "Aku rasa... Fumito benar, komikmu hanya akan rusak dan berdebu kalo terus kau sembuyikan seperti itu. Lagipula dia benar, Yui pasti memikirkan hal yg sama... Kecuali jika kau mau membacanya.."
Seketika pipiku memerah. Aku sudah pernah coba utk membacanya, tapi aku terlalu malu.. Walaupun aku membacanya sendirian. Entahlah, sepertinya aku punya phobia terhadap membaca komik erotis. Aku bingung.
"Ellie juga berpikir begitu, jadi tunggu apa lagi? Aku akan merawat komikmu dgn baik kok.. Saat Yui kembali berkunjung ke Tokyo, kau bisa katakan padanya kalo komik pemberiannya sudah ada padaku, aku yakin dia tidak akan keberatan sama dgn yg dikatakan Ellie yg cantik ini.." Kedipnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Girlfriends In Two Worlds! [NC18+] (ON GOING)
Romance‼️[Sequel of 'My Boyfriend is a Ghost?']‼️ "Konnichiwa~! Aku Reiji, seorang anak indigo yg lahir dari pernikahan manusia dan mantan hantu. Ya, ayahku dulunya seorang hantu yg berhasil hidup untuk kedua kalinya, raga yg sekarang ia gunakan adalah rag...