Koridor sekolah masih tampak sepi, hening, tak ada suara langkah ataupun candaan para siswa yang sebentar lagi pasti akan terdengar. Yahh tentu saja, karena sekarang masih menunjukkan pukul enam pagi.Tak,,,tak,,,tak,,,
suara langkah kaki seseorang terdengar begitu nyaring. Tak lama, terlihat seorang gadis berseragam osis berjalan dari ujung koridor. Gadis itu terlihat sedang sibuk, dia membawa beberapa Map di tangan kiri, dan tangan kanannya membawa sebuah ponsel yang sedang ia gunakan untuk menghubungi seseorang.
Gadis itu adalah Alana Putri Lyendra, seorang gadis cantik khas wanita Indonesia, dengan mata yg bulat, bibir tipis, dan jilbab yang selalu menutupi kepalanya.
"Gpp Va, gue juga udah di sekolah"
"..."
"santai kali,"
"..."
"dahhh"
Tutttt,,,,
sambungan telepon terputus
Alana menaruh benda pipih tersebut ke dalam saku baju nya lalu terus berjalan menelusuri lorong" sepi sekolah, sampai akhirnya berhenti di depan sebuah ruangan, terlihat papan kecil di atas pintu ruangan tersebut bertuliskan Ruang Osis.
Alana terdiam sebentar "Ya ampun, gue kan ga bawa kuncinya" ucap Lana sambil menepuk jidatnya.
"Arghhhh, mana masih sepi banget lagi" ucapnya frustasi, lalu memutuskan untuk duduk di kursi yang ada di depan ruangan tersebut.
"tringggg,,, tringgggggg,,, tringggggggggg
Sementara Di tempat lain, Seorang pria berdecak kesal mendengar alarm di kamarnya yang teru menerus berbunyi
"Tarrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr"
Pria itu melempar alarmnya
"Alarm ngga ada guna" geramnya lalu memutuskan untuk terus melanjutkan aktivitas tidur nya, namun belum satu menit, ia kembali membuka matanya karena teringat sesuatu.
"Mampus, hari ini kan masuk sekolah" ucapnya lalu segera beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi dan segera bersiap siap untuk menuju ke sekolah.
Setelah semuanya siap ia segera keluar dari kamar menuju garasi tempat motor tercintanya berada
"Udah setengah 7 lagih, bisa-bisa kena omel Alana ini mah" ucapnya setelah sampai di garasi rumah.
"Udah berangkat belum yaa dia, gue telpon aja deh"
Di sekolah, Alana masih menunggu di depan ruang OSIS sambil membaca Novel karya penulis favoritnya.
"coba tanya pak Nur kali yah kak, sapa tau megang kunci cadangan" ucap seseorang yg duduk di samping Alana.
Dia adalah Sanum Adik kelas Alana yang baru saja datang sekitar 10 menit yang lalu.
"Ngga ada Num, kunci ruang osis itu cuma satu di pegang sama si Daffaa. Emang itu orang aja yaa bener ²" jawab Alana kesal
dertt,, derttt ,,,dertttt,,,,
Getar hp alana, terlihat seseorang dengan nama kontak Azzam menelfon
"Iya, Halo" Jawab Lana malas
"Lo udah berangkat belum? gue jemput ya" Suara berat seseorang terdengar di sebrang telefon.
"Belum berangkat apanyaa, gue udah di depan Ruang OSIS dari jam 6 ya Fa, dan lu baru mau berangkatt?!" Ucap Lana sambil mencoba meredam emosinya, karena jika tidak, ia yakin suaranya akan menembus seluruh penjuru sekolah, apalagi dengan kondisi masih sepi seperti ini.
"Hah,, cepet bangett, lu berangkat jam berapa?, Sapa suruh berangkat cepet cepet"
"Ehh setan, elu yang nyuruh berangkat cepet ya"
"Gue ngga bilang jam 6 ya dodol, lagian, mau rebutan antrian sembako lu"
"Terserah, intinya gue tunggu Lo 10 menit harus sampe sekolah!." Ucap Lana dengan penuh penekanan
"Iyaa,,,, bawel"
"BODOAMATTT"
Tutttt,
Alana memutus Sambungan teleponnya
Dirinya tidak habis pikir, sebenarnya jenis manusia seperti apa yang barusan bicara denganya, terkadang terlihat begitu tegas dan bijaksana, terkadang begitu ceroboh, dan terkadang begitu,,,, Sudahlahhh nanti kalian akan tahu.
~~~~~
Halooo,,, this is my first story semoga kalian suka yah, and jangan lupa tinggalkan jejak 😜
KAMU SEDANG MEMBACA
Alana Lyendra
Teen FictionALANA PUTRI LYENDRA sudah sejak lama menaruh perasaan kepada sahabatnya sendiri DHENANDRA DAFFA ALRAZZAM , namun Alana enggan untuk mengakuinya. Alana beranggap bahwa dirinya terlalu berlebihan menanggapi perilaku Dafa yang terkadang memang membuatn...