“Cerita ini fiktif. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan”
© Story of “Surga di Balik Jeruji 2” by @NailaAfra
.
.
.
.
.
.
.
.“Kamu memberikan segalanya yang kamu miliki untukku”
***
“MASYAALLAH! Panjang umur gue, bisa lihat cucu gue satunya lagi menikah.” Seorang lelaki tua berumur delapan puluh tahun langsung menarik Farhan ke dalam pelukan. “Engkong pikir lu bakal melajang seumur hidup. Kagak ada perempuan yang mau nikah sama lu…”
Safrudin, dia adalah ayah dari Guntur, kakek dari Farhan, Alya dan Alif. Wajahnya dipenuhi guratan keriput dan tubuhnya membungkuk, kedua kakinya pincang karena asam urat namun tidak menyurutkan semangat Safrudin untuk memeluk Farhan.
“Tinggal satu lagi keinginan Nyaik sama Engkong.” Seorang wanita tua menyapa semua anggota keluarga dan terakhir menarik Daffa ke dalam pelukan mencekik leher. “Elu! Gimana hasilnya? Berhasil kagak?”
Sayiddah, dia adalah ibu dari Guntur, nenek dari Farhan, Alya dan Alif. Dia memberikan tatapan mengintimidasi kepada Daffa atau mungkin mata Sayiddah sudah memburam termakan usia sehingga tidak bisa melihat jelas wajah Daffa.
“Hasil apa Nyaik? Ujian semester kuliah Daffa?” Daffa menanyakan balik dengan ekspresi bingung.
Sayiddah memukul lengan Daffa keras. “Cicit! Mana cicit buat Nyaik. Masa belum positif juga?”
“Astagfirullah Nyaik!” Alya menghentikan Sayiddah menyudutkan Daffa terutama saat melihat wajah suaminya merah padam. “Ada Paman Bidin dan Bibi Mawar di sini. Belum lagi…”
Alya melihat rombongan keluarga turun dari bus yang membawa mereka ke Jakarta, memasuki rumah dengan suara gaduh. Mereka saling berebut kamar, beberapa sepupu berumur remaja segera mencaritahu password wi-fi dan beberapa lainnya berlari panik menuju toilet. Keluarga besar Guntur yang berjumlah lebih dari dua puluh orang segera membuat kegaduhan di setiap sudut penjuru rumah.
“Semua orang di sini, jangan bikin Alya dan Daffa malu.” Alya merengek kepada neneknya.
Sayiddah menunjuk Daffa dan Alya. “Harus yah! Sebelum Nyaik mati, sebelum Engkong mati. Harus kasih cicit.” Dia menarik Safrudin yang menganggukkan kepala. Patuh kepada isterinya.
“Setuju! Kalian harus kasih Nyaik cicit. Nyaik lu pengen gendong cicit sebelum ngeliat malaikat pencabut nyawa. Kasian Nyaik lu, palingan lima tahun lagi dia bakal dikirim alam kubur,” sambung Safrudin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surga Di Balik Jeruji | Senja
ДуховныеKehidupan Daffa Raffan berubah ketika dia terbebas dari penjara. Ia menjadi seorang mahasiswa, seorang pegawai perusahaan mabel dan juga seorang suami dari perempuan yang dia cinta, Alya Sahira. Dia mendapatkan kebahagiaan yang tidak pernah dimiliki...