[Update sebelum aku off 2 minggu full]
Play Mulmed
(BTOB - Someday)Bacanya pelan-pelan aja sambil denger lagunya. Biar feelnya lebih dapet ke kalian. Bab ini sebenernya panjang, cuma kalo bacanya terburu-buru bakal kerasa pendek😌
...
Bunyi musik mengalun lembut memenuhi setiap sudut kafe menjadi teman ketika tengah duduk sendiri dengan secangkir cokelat panas dalam genggaman untuk menghangatkan telapak tangan yang nyaris membeku karena rendahnya udara musim dingin yang ditambah gerimis yang membasahi jalanan di luar sana. Sesosok pria yang duduk tepat di sebelah kaca kafe tampak menatap ke luar dengan tangan kiri yang memangku wajahnya memperhatikan beberapa orang dengan payung dan coat tebalnya berlalu lalang menembus hujan terburu-buru.
Illinois yang sibuk, pikirnya.
Saat manik kembarnya menelisik suasana di luar kafe, ia tak sengaja melihat pemandangan pasangan muda dengan seragam sekolah yang tengah berlari menghindari banyaknya rintikan hujan sembari tertawa lepas dalam genggaman tangan yang tak terlepas. Seulas senyum lantas terbit pada kedua sudut bibirnya saat pemandangan itu mengingatkannya pada seseorang di masa lalu. Seseorang yang begitu spesial. Seorang sahabat sempurna yang bahkan mampu mengisi relung hatinya sepanjang hidup yang telah ia jalani.
Jennie Kim sayang, bagaimana kabarmu sekarang?
Terhitung enam bulan sejak mereka berpisah di bandara dengan tangis pilu menyesakkan yang tak terbendung. Jennie menangis hebat saat itu hingga Taehyung bahkan pulang dengan baju yang basah pada bagian dadanya karena air mata. Pria Kim itu masih mengingat jelas bagaimana sesak pilu perasaannya sampai-sampai ia nyaris pingsan kala tubuh itu menjauh dari jangkauan matanya. Ia tak pernah menyangka perpisahan akan semenyakitkan ini sebelumnya. Ya, mungkin memang tidak semenyakitkan itu jika yang pergi bukanlah Jennie-nya.
Seminggu setelah kepergian Jennie, Taehyung memutuskan untuk menjumpai Minseo. Taehyung datang mencurahkan seluruh perasaannya di hadapan wanita itu sambil menangis keras tanpa malu. Sebab ia tahu bahwa Taeyong mungkin saja meludahinya jika ia melakukannya di hadapan pria Lee itu.
Siapa suruh menjadi si bodoh karena berpikir bahwa debaran konyol yang nyatanya hanya terjadi sesaat saja itu disebut cinta?
Siapa suruh menjadi si keparat yang telah membuatnya sakit hati?
Siapa suruh menjadi si pengecut sialan yang membuatnya pergi?
Siapa suruh menjadi si egois tak berotak yang mengekang hidupnya bertahun-tahun?
Mungkin kalimat-kalimat itulah yang akan dikeluarkan oleh Taeyong untuknya. Dan semua tahu jelas bahwa kata siapa itu nyatanya hanya menjurus kepada namanya sendiri; Kim Taehyung. Sebab selama ini, Taeyong jelas sudah sangat lelah menyampaikan hal yang sama berulang-ulang kepadanya, yakni untuk menjadi lebih berani menyatakan perasaan yang selama ini berusaha untuk ia tepis jauh, untuk tidak egois pada masa depan Jennie, dan banyak hal lainnya. Tapi Taehyung selalu mengelak dan menjalankan segalanya semaunya tanpa tahu risiko yang menanti di depan sana.
Omong-omong, Taehyung rutin mengirimi setidaknya satu pesan untuk Jennie dengan menggunakan nomornya yang sempat ia jadikan sebagai kedok 'penggemar Jennie' dulu. Tentu saja itu karena nomornya masih diblokir oleh Jennie sampai sekarang sejak kejadian ia berkencan dengan Minseo waktu itu. Ia tidak mengharapkan balasan, sebab ia sadar bahwa nomor Jennie yang lama jelas tidak aktif di luar negara ini. Tapi tak apa, Taehyung tetap meneruskan kebiasaannya itu. Selain melalui nomor, ia juga mengirim lewat email satu kali setiap minggu. Segala upaya ia lakukan untuk berkomunikasi, tapi tak satupun mendapat respon dari wanita Kim itu. Jennie memang jelas menghindarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chrysanthemum | Complete (✔) [TELAH DINOVELKAN & TERSEDIA VERSI PDF]
Fiksi Penggemar[Trailer Tersedia | Baku] -Taennie- Setiap kali ada yang bertanya, "Kau tidak cemburu Taehyung berkencan dengan gadis lain?" Jennie akan terkekeh disusul jawaban, "Aku dan Taehyung memang sudah menghabiskan lebih dari separuh hidup bersama-sama, tap...