Ini adalah hari kelulusan sma yang akan dirayakan oleh lima sahabat yang selalu bersama.
Alya gadis cantik, sexy menjadi bunga kembang diantaranya mencetuskan ide untuk merayakan kelulusan sma mereka di salah satu bar malam di kota J.
Semua teman-teman gadis itu setuju serta berseru girang. Disana mereka akan bisa meminum alkohol yang banyak serta mendengarkan suara dentuman musik yang teramat keras.
"Sumpah gue udah gak sabar buat kesana. Mau party banget nih.." ucap Seva sahabat Alya.
"Lo tenang saja, di sana gue akan bebasin kalian buat ngelakuin apapun. Apapun! Akan gue bayar." Kali ini Ingrid yang bersuara. Anak pengusaha sukses dan orang yang paling berjasa dalam bagian uang di kelompok ini.
"Serius lo. Mau bayarin kita? Wah.... salut gue punya teman kayak lo." Puji Alya dengan senyuman manis.
"Gue kan emang paling baik dari antara kalian semua," puji Inggrid dan membuat teman-temannya menyoraki dirinya.
Malam harinya mereka sudah berkumpul di salah satu meja yang sudah di boking oleh Inggrid. Mereka sudah berempat dan hanya tinggal Alya saja yang belum datang.
"Dia jadi datang gak sih... lama banget." Cacar salah satu teman mereka yang memang selalu pembosan dalam hal menunggu.
"Sabar aja kali. Mungkin dia lagi macet," kali ini Inggrid yang menjawab.
Tak lama kemudian Alya sudah datang dengan pakian ketat berwarna merah dengan rok di atas lutut. Hampir semua paha mulusnya terekspos.
Saat dirinya lewat, tak jarang para lelaki bersiul, dan memandang dirinya penuh nafsu.
Bukan Alya namanya kalau tidak cuek. Bahkan sama sekali ia tidak memandang kearah lelaki yang sedari tadi menyiuli dirinya dari belakang.
Maka dengan langkah pasti kini dia sudah dekat dengan kelima sahabatnya.
"Maaf gue lama. Taksi gue tadi mati tiba-tiba," ucapnya meminta maaf kepada keempat sahabatnya.
"Gak apa-apa. Lo datang kesini saja udah bagus banget. Sekarang kita pesan aja ya. Biar perty kita mulai."
Tak lama pelayan datang mengantar 6 botol minuman beralkohol tingkat tinggi. Setelah menuang ke lima gelas yang kosong di depan mereka.
Alya mengangkat gelasnya mengajak para sahabatnya bercherss. "Cherss." Seru gadis itu. Setelah gelas mereka menyatu barulah mereka minum bersama.
Botol demi botol telah meraka habiskan. Dengan langkah sempoyongan para keempat sahabat Alya berjalan menuju mobil meninggalkan Alya sendirian di dalam Bar.
Kepala gadis itu sangat terasa pusing sehingga membuatnya kesusahan menyusul teman-temannya.
Uek....
Alya hendak muntah. Namun tidak jadi. Ia pun mencoba melangkah keluar. Dengan tas merah yang dia tenteng ia berjalan keluar dari dalam kafe.
****
Alfaro wijaya. Pemuda sukses, tampan penuh dengan karisma mewah baru saja pulang dari hotel. Ia sangat kecewa karena baru saja dia membayar pelayan untuk memuaskan dirinya, nyatanya sama sekali tidak membuatnya puas.Sehingga sengkin kesalnya ia membawa mobil dengan kecepatan tinggi agar segera tiba di rumahnya.
Namun sialnya! Hampir saja dia menabrak gadis yang berjalan sempoyongan sendirian di tengah jalan.
Cit!!!!
"Anjay... cewek sialan. Pake mata kalau nyebrang." Umpat Alvaro dari dalam mobil.
Dia pun menarik gas mobilnya hendak melajukanya lagi. Namun tiba-tiba gadis yang hampir dia tabrak terjatuh ke aspal seperti pingsan.
Alvaro merasa curiga. Bisa jadi ini jebakan untuk dirinya. Akhir-akhir ini kan banyak yang modusnya kayak gitu, dan saat Alvaro keluar pasti ada pria lain yang mungkin menodongkan pisau atau pistol kekepalanya. Dan Alvaro gak sebodoh itu.
Tapi pria itu tidak pantas pergi. Ia menunggu beberapa menit di sana. Hingga akhirnya melangkah keluar melihat kondisi gadis itu dan.... dia benar-benar pingsan.
"Sialan, tau gini gue keluar tadi!" Umpatnya. "Ini cewek ngapain pake pingsan segala lagi." Cicitnya lagi!
Dengan sangat terpaksa Alvaro membawa gadis itu kedalam mobil. Ia mencoba mencari tahu dimana alamat wanita yang baru saja ia jumpai itu. Namun tak ada satu pun petunjuk.
"Ktp gak ada, ponsel lobet. Kemana lagi aku harus mengantar gadis ini? Apa aku biarkan saja dia di jalanan ini?"
Namun Alvaro merasa tidak tega dengan gadis ini. Bisa-bisa dia di lukai atau di perkosa orang-orang jahat yang mungkin berniat jahat. Tapi apa peduli Alvaro?!
Pasrah, Alvaro membawa Alya keapartement miliknya.
"Sial, makan apa ini cewek. Badannya kurus tapi beratnya macam kebo." Gerutu Alvaro saat membopong tubuh Alya masuk ke apartement miliknya. Bau alkohol yang keluar dari tubuh Alya membuat Alvaro mendengus tidak suka.
"Udah mabuk susahin orang!!! Manusia tidak berahlak!" Maki Alvaro sambil meletakan tubuh Alya di kasurnya.
Sepertinya Alvaro memang lagi sensitiv karena tidak terpuaskan tadi.
Rupanya Alya mengigau tak jelas. Membuat dahi Alvaro mengernyit untuk mendengarkan suara gadis yang hampir sama sekali tidak terdengar itu.
Namun tanpa sadar Alvaro mendekatkan kupingnya ke wajah Alya, membuat mereka sangat dekat sekarang.
Pluk....
Tangan Alya melingkar di leher Alvaro membuat lelaki itu kesusahan keluar dari sana. Maka dengan menarik tangan Alya Alvaro mencoba keluar.
Dan yang terjadi adalah wajah mereka sangat dekat sekarang.
Sehingga tanpa sadar Alvaro malah sudah memandangi gadis cantik yang berada di hadapanya saat ini.
Lama kelamaaan wajah itu semakin mendekat dan mendekat hingga akhirnya menyentuh bibir merah milik wanita yang sedang berada di ranjangnya.
Alvaro mengingkan lebih. Ia turun menyusuri lehar jenjang Alya, tangannya bermain di kacing kemeja gadis itu hingga bagian atasnya kini terbuka dan hanya tersisa bra merah gadis itu.
Lagi-lagi Alvaro menelan sliva melihat dua gundukan gadis itu. Menentang, padat dan sangat jelas mengoda terlihat.
Detik kemudian, penghalang itu sudah lepas dan Alvaro sekarang dapat memandangi lebih leluasa tubuh gadis itu.
Alvaro sekarang dalam keadaan on fire. Padahal tadi dia sama sekali tidak bergairah dengan palayan yang telah ia bayar mahal-mahal.
Tapi, kenapa dengan gadis yang ada di hadapanya ini kini ia jadi merasa sangat bernafsu?
Pria itu pun kembali melayangkan aksinya sehingga kini ia bisa mendengar desahan yang kaluar dari mulut gadis itu. "Ahhhh"
Setelah puas Bermain di bagian intim gadis itu. Alvaro melepas semua pakaian yang ia gunakan. Bagian intinya yang tegak berdiri menandakan bahwa lelaki itu telah siap melakukan penyatuan.
Sulit sekali Alvaro melakukannya. Dan saat berhasil Alvaro baru sadar bahwa gadis yang sedang dia tiduri masih perawan.
Tidak peduli, Alvaro terus menggenjotnya. Peluh mulai berkeluaran. Entah kenapa pria itu begitu bernafsu sekali dengan gadis mabuk yang ia tolong ini.
Ac ruangan yang bersuhu 17 derajat selsus tak mampu membuat Alvaro berhenti berkeringat. Dan sekarang pria itu mempercepat bokongnya pertanda dirinya akan mencapi puncak.
"Ahhh... ahhh.... ahhh." Alvaro mengerang menunpahkan semuanya di dalam rahim Alya. Dan ia merebahkan diri di samping gadis yang baru saja memuaskan dirinya itu.
Jangan lupa vote, comment dan dukung terus yah. Aku bakal update sekali seminggu. Bayyyyy
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Tuhan
RomanceDi pertemukan dalam keadaan mabuk, bercinta, hingga membuat Alya hamil menjadi akar permasalahan yang sedang di hadapi gadis yang baru saja berumur 18 tahun. Bagaimana cara dia meminta pertanggung jawaban pada pria yang telah menghamilinya. Dan baga...