Suara langkah kaki dari sepatu hak yang dipakai gadis berambut hitam pekat itu menggema di seluruh koridor. Dengan menggunakan sepatu berwarna biru terang ia berjalan menuju ruang Madam Maxime, Sang kepala sekolah.
Ia berjalan sangat elok bagai seekor angsa, dengan dada yang membusung dan kepala yang terangkat sejajar, membuat aura seorang bangsawan melekat pada gadis tersebut.
Langkahnya terhenti saat ia sudah berada tepat di depan pintu, gadis itu pun mengangkat tangannya dan mengetuk pintu tersebut tiga kali, "Madam, ini aku, Cerine Mortain." Tuturnya dengan suara yang lembut.
"Masuklah!" Balas seseorang dari dalam ruangan.
Pintu yang besar itu terbuka kemudian menapilkan ruangan megah dengan dominan warna biru dan perak disetiap sudut. Seorang wanita berbadan besar dan tinggi tengah tersenyum menyambut kedatangannya.
"Aku sudah menunggumu, Dear." Tuturnya seraya menyimpan cangkir teh di atas meja. Ia berjalan menuju sofa disusul dengan gadis itu dibelakangnya, "...duduklah, Cerine." Sambungnya yang kemudian dengan cepat Cerine turuti.
"Professor Dumbledore telah menyepakati program pertukaran pelajar ini. Dan ia menyampaikan salam padamu, bahwa Hogwarts akan menyambutmu dengan hangat, Cerine." Tutur Madam Maxime dengan sangat berwibawa.
Gadis bernama Cerine itu nampaknya ingin mengatakan sesuatu, hati kecilnya sangat tidak ingin pergi dari Beauxbatons. Asrama ini sudah sangat melekat dalam dirinya, membayangkan harus beradaptasi ulang di sekolah Hogwarts membuatnya patah semangat. Mengingat dirinya sangat sulit mencari teman.
"Cerine, menjadi murid yang terpilih untuk pertukaran pelajar merupakan suatu kehormatan bagi pribadimu juga bagi Beauxbatons itu sendiri. Aku menunjukmu tentu dengan segala pertimbangan yang panjang, Dear. Jadi kau tak perlu cemas, aku yakin kau bisa."
Gadis itu membuka mulutnya kemudian menutupnya kembali, mengurungkan segala niat yang sebelumnya ingin ia sampaikan.
"Baik, Madam. Suatu kehormatan bagiku atas kepercayaan darimu." Tutur Cerine seraya mengukir senyuman manis di wajahnya.
Madam Maxime mengangguk mantap merasa puas akan jawaban yang keluar dari mulut gadis tersebut, "Kalau begitu segera kemas barang-barangmu, Cerine. Kau akan berangkat besok pagi menuju Hogwarts." Ucapnya.
"Baik, Madam. Kalau begitu, aku permisi."
***
Cerine tak bisa berhenti menghela nafasnya lesu, tangannya masih sibuk melipat pakaiannya serta memasukkan barang-barang pribadinya ke dalam koper.
Suara pintu terbuka, menampilkan seorang gadis cantik berambut pirang tengah tersenyum kepadanya, "Kau benar-benar pergi, Cerine?" Ujarnya seraya perlahan menutup pintu.
Gadis itu hanya mengendikkan bahunya tanpa menoleh untuk mencari tahu siapa gadis yang masuk ke ruang pribadinya tanpa permisi.
"Begitulah, Madam tetap bersikeras untuk mengirimku ke Hogwarts. Aku tak punya pilihan selain menuruti perkataanya." Balas Cerine yang sangat tidak bersemangat.
"Eiii... Jangan bersedih seperti itu, kau tahu Hogwarts itu sekolah sihir terbaik, bukan? Kau seharusnya merasa bangga karena terpilih ke sana!"
"Ya, kau ada benarnya, Fleur. Mungkin sepulang dari sana aku bisa mengalahkanmu dalam beradu mantra sihir?" Balas Cerine seraya menyeringai ke arah temannya.
Fleur terkekeh mendengarnya, "Eeiish... Kau butuh seratus tahun untuk melampauiku!" Gadis berambut pirang itu pun mendudukkan dirinya di tepi kasur biru milik Cerine. Namun nampaknya sebentar lagi kasur ini pun akan menjadi milik orang lain.
"Jadi, kapan kau akan pergi?" Tanya Fleur seraya memperhatikan isi koper yang mulai penuh.
"Besok pagi."
Fleur membulatkan matanya tak percaya, "Aku tahu kau akan pergi dengan cepat, tapi aku tak menyangka akan secepat ini. Kau takkan berpamitan terlebih dahulu dengan teman-temanmu?"
Cerine mendengus tergelitik karena ucapannya, "Hhhaa... Kau tahu bukan? Aku ini tidak memiliki banyak teman. Kau satu-satunya orang yang mau berteman dengan gadis berlidah tajam sepertiku, Fleur." Tuturnya seraya berkacak pinggang.
"Hm, ku anggap itu sebagai pujian," Fleur dan Cerine terkekeh bersamaan, "...ku harap di Hogwarts kau menemukan banyak teman, Cerine. Atau yang lebih baiknya lagi jika kau mendapatkan pria disana!"
Cerine menggelengkan kepalanya tak setuju, "Tujuan utamaku ke sana adalah untuk belajar dan menunjukkan bahwa murid Beauxbatons lebih baik dari yang mereka pikirkan. Aku tak punya waktu untuk memikirkan hal konyol seperti cinta." Jawabnya dengan tegas.
Sedangkan Fleur hanya mengangkat bahunya seraya menyeringai, "Kita tidak tahu apa yang akan terjadi disana, bukan?"
TO BE CONTINUE
KAMU SEDANG MEMBACA
WEASLEY : THE CRAZY TWINS
FanfictionCerine de Mortain, gadis berdarah biru dari Beauxbatons yang terpilih untuk menjalankan program pertukaran pelajar dengan sekolah Hogwarts. Meskipun sebenarnya ia tak begitu menginginkannya. Sikapnya yang acuh dan dingin membuat dirinya kesulitan me...