{1}

1.4K 99 77
                                    

--

.
.

Bertemu?

꒦꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒦꒷꒷꒦

.
.
.
.

"Ohayou, Emma"
Gilda, gadis bersurai hitam sahabat Emma.
Setiap pagi adalah jadwalnya menjemput sang sahabat agar bisa berangkat bersama.
Gilda itu terkenal cantik, tapi karakter orangnya itu pemalu dan pintar.

"Ah.. ohayou Gilda"
Sahut Emma sambil menutup pintu rumahnya. Nah berbanding berbalik dengan Gilda, Emma itu gadis yang sedikit tomboy, ia pintar dan kawaii juga kelincahannya gak main-main.

Gilda dan Emma memang bekerja ditempat yang sama, jadi mereka kadang suka berangkat bersama.

"Ne Emma, nanti kau dipanggil ke ruang bos"
Bisiknya di tengah-tengah perjalanan mereka. Gilda itu bisa kadang-kadang lepas karakter jika bersama dengan Emma, ia jahil sekali bila berurusan dalam hal asmara apalagi itu Emma. Gilda ?.. masih rahasia sih, dia menyukai siapa sekarang..

"Ha ? Kenapa?!"
Kejutnya tak terima.

"Entahlah, sepertinya dia memang ingin bertemu denganmu~"
Seringai jahil terukir diwajah cantik Gilda, Emma jadi kesal sendiri. Kenapa Gilda terus-terusan menjodohkannya dengan bos mereka? Padahal jelas-jelas Emma hanya karyawan disana, sementara yang Gilda bicarakan itu bos lho!

Ngomong-ngomong Gilda dan Emma bekerja di sebuah restoran besar. Gilda sebagai kasir, sementara Emma pengantar makanan. Namun gaji mereka lumayan loh.

Tring..
Pintu resto pun terbuka, menampilkan seisi ruangan yang berkesan sederhana namun elegan. Pegawai disini itu lumayan, tapi yang berpengalaman itu hanya Emma, meski posisi Emma itu sebagai pelayan.

"Ohayou Emma, Gilda"
Ucap Anna sambil mengelap meja, Anna adalah junior Emma. Jadi ya, Emma paling senior disana. Anna ini katanya sih, suka sama bos mereka. Bersaing mabye?

"Ohayou Anna. "
Sahut mereka bersamaan, meletakan tas dan memulai aktifitas sebagai pelayan.

"Oh Emma, bos memanggilmu"
Sambung Anna.

"Sebenarnya ada apa sih?!"
Batin Emma kesal.

"Ne Emma, lebih baik dirimu segera keruangan bos"
Don, dengan santainya menyeret Emma untuk segera menuju ruangan bosnya. Tanpa memperdulikan si gadis yang minta dilepaskan.

"Don! Tidak sopan tau!"
Ia berusaha melepaskan tangannya dari Don yang kini masih saja menyeretnya.

"Sudahlah Emma! Lagi pula ini sudah sering kan!"

Tok..tok..tok..

"Bos! Aku membawanya!"
Teriak Don sambil menggedor pintu,menunggu jawaban dari atasannya.

"Oh, masuk saja Don"

Cklek..

"Ini dia bos! Emma, cantik kan?"
Ia langsung melepaskan tangan Emma namun juga mendorongnya. Emma mendelik tak suka saat tubuh nya didorong oleh Don.

Lelaki bersurai hitam pekat menutup buku yang ia baca, lalu melipat tangan dan memperhatikan Emma.
"Kau boleh pergi, Don"

Pintu tertutup, hanya ada Emma dan si bos diruangan itu. Emma ingin sekali segera pergi dari sini karena merasa tidak nyaman.

 Y A K U S O K U  | norema[✔︎]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang