Otou-sama

52 8 20
                                    

PS: disarankan untuk membaca Chinen Special Day di daftar karya Hima untuk lebih mudah memahami ff kolaborasi ini..

Ingat, ff ini tidak ada hubungan apapun dengan real life para member dan semuanya AU juga antara ff yamg satu dengan yg lain tidak saling berkaitan.. 🙏🙏

Douzo..
.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Ohayou.”

Chinen yang baru saja turun dari kamarnya. Dia melihat Chinen sudah memakai pakaian rapi dan siap pergi. Tanpa peduli akan keberadaan Takaki di sana pria yang lebih muda mengambil sebotol susu vanila di kulkas dan memasukkannya ke dalam tas. Chinen hanya menatap Takaki sekilas dan langsung berjalan keluar dari dapur.

“Tidak mau sarapan dulu, Yuri?”

Pria bernama Takaki menyusul Chinen yang sedang memakai sepatunya di depan pintu. Dia khawatir jika Chinen tidak sarapan pria mungil itu tidak bisa beraktifitas.

“Yuri?”

Sekali lagi Takaki memanggi dan yang dipanggil hanya menatap malas eksistensi di depannya.

“Apa pedulimu?” Balas Chinen cuek. “Lagipula masakanmu tidak enak.”

Dia lalu keluar dari rumah sambil membanting pintu. Takaki sudah biasa diperlakukan seperti itu. Sejak suaminya meninggal setahun yang lalu, kediaman mereka hanya ada kesuraman tanpa kehadiran suaminya sebagai penengah diantara perang dinginnya dan Chinen. Dia lalu kembali ke dapur menyelesaikan masakannya dan bersiap pergi bekerja.

=00=

Chinen Yuri, pria dua puluh enam tahun dan seorang karyawan di sebuah pabrik mi instan. Setiap hari harus bekerja untuk memenuhi kebutuhannya. Ya, hanya kebutuhannya, karena dia tidak mau menganggap orang bernama Takaki ada di hidupnya.

Semua bermula sejak ayahnya, Yabu Kouta meninggal karena kecelakaan sepuluh tahun yang lalu. Dia dan tou-sannya, Inoo Kei harus berusaha keras untuk hidup. Dulu ayahnya bekerja sebagai wartawan di perusahaan surat kabar dan tou-sannya bekerja sebagai guru di sebuah sekolah swasta. Tentu saja gaji seorang guru tidaklah besar, tidak bisa menopang ekonomi mereka sejak tidak ada Yabu. Oleh karena itu di tahun keduanya di SMA Chinen sudah bekerja part time di pabrik mi instan dan bertanhan hingga sekarang.

Awalnya Inoo sangat marah mengetahui Chinen bekerja. Pemuda itu dengan gigihnya meyakinkan orang tua tunggalnya jika dia akan baik-baik saja. Dia bisa menyeimbangkan antara sekolah dan berkerja. Chinen juga menambahkan jika Inoo tidak perlu lagi memberinya uang jajan.

Inoo yang awalnya menonalak akhirnya luluh. Dia sadar penghasilannya hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari dan uang sekolah Chinen. Meskipun berat Inoo akhirnya membolehkan anaknya bekerja dengan syarat Chinen tetap harus memprioriataskan sekolahnya.

Saat usianya dua puluh dua tahun Inoo memperkenalkan pria bernama Takaki Yuya. Dia mengatakan jika Takaki akan menjadi ayah barunya. Tentu saja Chinen sangat marah. Apa tou-sannya sudah tidak mencintai ayahnya lagi? Chinen tidak menginginkan ayah baru. Yang dia inginkan bisa hidup dengan tou-sannya tanpa ada campur tangan orang luar.

Chinen Specisl Day (TakaChii's Part)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang