Jona menatap tubuh polos nya lewat pantulan cermin kamar mandi nya area leher dan juga dada milik nya penuh tanda kemerahan yang di ciptakan oleh Sehun semalam ia masih tidak percaya jika dia berhasil tidur dengan dosen yang merangkap sebagai paman kandung nya tersebut. Apa semua salah ? Apa cinta mempunyai peraturan dengan siapa ia harus terjatuh ?
Senyumnya mengembang mengingat betapa liar nya Sehun di atas ranjang semalam, bahkan ia menyelesaikan permainan nya dini hari.
Sehun tiba-tiba masuk kedalam kamar mandi tanpa menggunakan apapun bahkan mata nya masih tertutup sebelah, apa se melelahkan itu ?
"Kenapa tidak membangunkan ku, hmm?" Ujar nya sembari memeluk tubuh ramping Jona dari belakang, wajah nya kembali mendusal pada leher jenjang milik jona.
"Bukannya om sehun tidak ada kelas hari ini? Jadi istirahat saja hari ini aku ada kelas pagi mungkin pulang jam 11" Sehun tidak menghiraukan perkataan Jona ia terlihat asik dengan sentuhan pagi nya.
"Hnnnggg" lenguh Jona saat jemari besar Sehun memijat area payudara nya dengan sensual.
"Om...issss aku ada kelas pagi jangan mengacaukan nya atau aku akan terlambat" Sehun menghentikan aktifitas nya seketika lalu membalik tubuh Jona agar menghadap nya.
"Kamu sudah masuk kedalam dunia ku Hana, aku harap setelah ini kamu tidak akan terkejut setiap hari nya dengan sisi lain dari diriku" Jona menelan ludah nya susah payah. Dirinya benar-benar tidak bisa mencerna kata-kata yang di ucapkan Sehun terlebih lagi posisi mereka saat ini benar-benar sangat intim.
****
Hari ini kelas di tunda untuk minggu depan membuat jona pulang lebih awal, ia bergegas pulang untuk bertemu dengan pria tercinta nya, ckck apa sekarang ia menjadi bucin?
Mulut nya ternganga lebar matanya membola sempurna saat melihat pemandangan pertama yang ia lihat di ruang tamu nya.
"O..om sehun" lirih nya, membuat sosok yang di panggil menoleh, seringaian kecil muncul di antara sudut bibir nya.
"Ah.. gadisku sudah pulang rupanya?" Tanya nya dengan santai tanpa memikirkan tindakan nya saat ini.
"D-darah..." Tunjuk nya ke arah lantai.
"Kemari sayang" Jona mematung sembari menutup mulut nya tak percaya hingga Sehun merasa sedikit geram karna jona tidak kunjung mendatangi nya. "Aku bilang kemari Hana-!" Sentak Sehun membuat jona sedikit ketakutan, ia pun melangkah pelan menuju ke arah sehun dengan pandangan nya yang masih menatap seorang pria dewasa yang kini tergeletak tak berdaya di bawah kaki Sehun dengan darah yang bersimbah dimana-mana.
"Sehun kau gila-!" Sehun terkekeh sinis kemudian membelai wajah keponakan cantik nya itu ia mendekatkan wajah nya kemudian berbisik—
"Aku sudah bilang padamu kan ? Apapun yang aku lakukan setelah ini aku harap kamu tidak akan terkejut ini belum seberapa sayang" setelah berkata seperti itu Sehun sedikit meniup telinga Jona membuat nya tambah bergidik ngeri.
"K-kamu bukan om sehun-! Kamu psikopat gila siapa kamu sebenarnya-!!!" Bentak Jona tepat di depan wajah Sehun.
Sehun memerintah beberapa anak buah nya yang sedari tadi berdiri di sekitar nya untuk membawa tahanan nya yang sudah tidak berdaya pergi, setelah mereka semua pergi Sehun kembali menatap Jona dengan tajam.
"Kamu salah sudah menggoda ku jalang kecil, aku pria yang mudah terpancing—apalagi yang menggoda ku keponakan seksi ku... Selama ini mati-matian aku menahan untuk tidak menyetubuhi mu tapi akhirnya aku bisa" seringai tipis muncul di antara sudut bibir nya membuat jona merasa pening apa tindakan nya salah ? Kenapa Sehun berubah menjadi manusia berdarah dingin seperti ini ?
"K-kamu bukan om sehun ...hikkksss" tangisan Jona pecah, membuat Sehun merasa sedikit bersalah karna sudah menakuti gadis kecil nya ia tidak berfikir panjang masih terlalu dini untuk mengungkap sisi lain dari dirinya.
"Berhenti menangis Hana, kedepannya kau akan melihat kejadian lebih dari ini aku hanya akan memperingati mu untuk berhati-hati... Kamu milik ku, otomatis banyak yang akan mengincar mu juga sebagai kelemahan ku, untuk itu tetap berada di samping ku"
"Apa pekerjaan mu hingga banyak yang mengincar ku sebagai kelemahan mu?"
"Aku sudah menjalani bisnis gelap dari SMA, tidak pernah kamu berfikir dari mana aku dapat semua kekayaan ku? Sedangkan gaji seorang dosen tidak seberapa, keluarga kita tidak sekaya itu Hana"
Jona mendadak lemas, seperti nya baru kemarin hari nya manis dan biasa saja tapi hari ini berubah 180°.
"Aku harap kamu selalu waspada Hana, mungkin sudah ada musuhku yang mengetahui keberadaan mu di dekat ku jadi patuhi apa perintah ku dan juga jangan pergi malam seenak nya sendiri lagi"
"Aku... Aku mau menyusul mommy dan daddy" saat Jona hendak melangkah pergi degan cepat Sehun menerjang tubuh Jona hingga badan mungil nya terhempas ke sofa.
Jona terpekik ketakutan.
"Aku sudah mengatakan padamu jangan pergi tanpa seinjin ku mulai sekarang-!"
"Lepaskan aku sehun-!! Aku mau pergi, bukankah kamu ingin aku pergi dari sini ? Sekarang lepaskan aku biar aku pergi dari rumah mu" Jona mencoba untuk memberontak namun sayang kekuatan nya tidak sebanding dengan pria jangkung itu.
Sehun melumat bibir cerewet jona mengulum dan menggigit nya dengan ganas jona merasa aneh jika semalam bibir milik paman nya terasa manis tapi kini yang ia rasakan pekat tembakau dan juga alkohol yang bersatu—
Satu tangan Sehun di gunakan untuk mengunci kedua tangan Jona ke atas sedangkan tangan satunya sudah mulai aktif menggerayahi payudara sintal milik Jona.
"bercinta di siang hari terdengar nikmat" ujar Sehun sensual di sela ciuman panas nya
Ini papah gula ku mana papah gula mu ?
KAMU SEDANG MEMBACA
SEDUCER [M] | Oh Sehun
Teen Fiction𝐌𝐀𝐓𝐔𝐑𝐄 𝐂𝐎𝐍𝐓𝐄𝐍𝐓-! sebagian di private follow untuk membaca-! [featuring; Oh Sehun] "Kembali ke rumah, aku sudah menghapus jejak wanita itu kan... Jangan marah lagi" Hanna tersenyum bangga, kini siapa yang mengejar siapa ... "Kenapa ? Har...